Peserta Program Diet Wholefood Vegan Putaran ke Empat Telah Selesai

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani, Lukman, Augustina (Tzu Chi Medan)

Tim medis TIMA dan Laboratorium RS Bunda Thamrin memberikan pelayanan kesehatan dan pengambilan sampel darah peserta putaran ke empat program 21 hari diet vegan nabati utuh.

Peserta program tantangan 21 hari wholefood vegan diet Tzu Chi Medan putaran ke empat (periode tgl 2 Januari - 22 Januari 2022) telah selesai. Program ini di ikuti 75 orang (56 peserta paket penuh dan 19 peserta paket hanya catering).

Program ini dibimbing oleh Dr. Susianto, seorang doktor gizi yang mendampingi peserta selama menjalankan program 21 hari diet vegan nabati utuh dan tim medis TIMA Medan.

Para peserta yang telah selesai mengikuti program wholefood vegan ini pada Minggu 23 Januari 2022 pukul 8.00. WIB berkumpul di Jingsi Books & Café Medan, Kompleks Jati Junction Medan, untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan oleh tim medis TIMA.

Pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, berat dan tinggi badan, pengukuran lingkaran perut, serta pengambilan sampel darah oleh tim medis laboratorium RS Bunda Thamrin Medan.

Para relawan menyiapkan sarapan Pumpkin Noodle dan Tempe bologne serta Mushroom Soup yang sehat dan bergizi.

Fenny Jap (kiri) menjelaskan cara memasak Pumpkin Noodle dan Tempe Bologne, dan Lim huey Mei (kanan) mendemokan cara memasak Mushroom soup.

Pemeriksaan laboratorium pasca program juga dilakukan seperti pemeriksaan darah lengkap, fungsi hati, (SGOT, SGPT), fungsi ginjal (ureum, kreatinin), asam urat, profil lemak (kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida), dan gula darah puasa.

Hasil lab pra dan pasca akan dibandingkan untuk menarik kesimpulan keberhasilan program wholefood vegan ini. Juga dilakukan pemotretan tubuh posisi berdiri menghadap depan dan samping pra dan pasca program, untuk membandingkan perbedaan penampakannya.

Seusai pemeriksaan peserta disuguhkan sarapan sehat berupa pumpkin noodle dari mi sayuran rasa labu. Noodle ini dibuat oleh Jingsi Shifu di Hualien dan mushroom soup yang dimasak menggunakan Multi Grain Instant Mix free sugar yang banyak mengandung vitamin dan gizi.

Para peserta juga disuguhkan demo masak Pumpkin Noodle dan Tempe bologne, dengan bahan utama Mi sayuran rasa labu dan tempe. “Setelah saya mengikuti program diet 21 hari vegan nabati, saya berusaha mengikuti pola makan yang baik untuk mempertahankan berat badan ideal dan kesehatan.

“Jadi saya berusaha mencari menu variasi supaya tidak bosan, saya coba membuat spageti tempe menggunakan pumpkin noodle produk Jing Si, dengan demo masak ini semoga bisa saling berbagi ilmu, supaya Shi xiong dan Shi jie yang baru mulai bervegetaris/vegan bisa mevariasi menunya,” jelas Fenny Jap.

Multi grain instant mix free sugar, dicampur dengan jamur dan sayuran dapat dimasak menjadi Mushroom Soup. Semoga dengan demo masak Mushroom Soup ini, kita lebih paham produk Jing si. Jika banyak orang yang bervegetaris, dunia akan bebas dari bencana,” tutur Lim Huey mei.

Dr Susianto MKM melalui zoom online, membacakan hasil penelitian peserta program setelah melakukan pengecekan kesehatan dan laboratorium pra dan pasca program, serta memberikan penghargaan kepada peserta batch dua dan tiga dalam tujuh kategori.

Pada acara puncaknya peserta mengikuti penjelasan Dr. Susianto MKM melalui zoom online yang mendampingi peserta selama menjalankan program 21 hari diet vegan nabati utuh.

Dr. Susianto menganalisa hasil penelitian peserta dengan membandingkan hasil pra dan pasca program. Peserta putaran ke dua dan ketiga akan diberikan award kepada mereka dengan hasil penelitian laboratorium yang baik. Peserta yang mendapat award dikelompokan dalam 7 kategori:

1.Kategori penurunan berat badan (7 Kg) diraih oleh Peter Suhendra
2.Kategori lingkar perut (14 cm) diraih oleh Ingan M. Kristian Ginting
3.Kategori tekanan darah (47/13mm Hg) diraih oleh Rusli
4.kategori penurunan kolesterol total (69 mg/dL) diraih oleh Dr Liana
5.Kategori LDL (70 mg/dL) diraih oleh Ijoh Du Hian
6.Kategori Trigliserida (552 mg/dL) diraih oleh Ingan M. Kristian Ginting
7.Kategori Glukose darah (37 mg/dL) diraih oleh Kusuma Tandy

“Program ini sangat baik untuk kita semua, selain untuk kesehatan, juga membentuk pola makan yang baik, kepada para peserta yang telah mendapatkan manfaatnya, tetap mempertahankan dan menjaga pola makan yang baik, semoga bermanfaat dan memberi semangat untuk kita semua,” ucap Dr. Susianto.

Dr Liana salah satu peserta yang menerima award menyatakan perasaannya di depan para peserta setelah mengikuti program 21 hari diet vegan nabati.

Peserta yang telah mendapat award menerima piagam dan souvenir yang telah disediakan.

Peter Suhendra yang meraih kategori penurunan berat badan terbanyak (7Kg) mengungkapkan bahwa setiap hari rutin berolah raga. “Mengikuti program ini tidak mudah, tiga hari pertama setelah mengikuti program ini ada rasa menyesal, karena badan lemas” ungkap Peter. Namun, setelah berjalan beberapa hari mulai terbiasa, pinggang dan kaki saya awalnya suka sakit, setelah mengikuti program ini sakitnya jadi berkurang, berat badan turun 7Kg, lingkaran perut menyusut 8 cm,” ucap Peter Suhendra.

Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Liana yang meraih kategori kolesterol total (69 mg/dL). Dr. Liana sangat gembira karena kolesterol turun.“ Selama ini saya agak susah untuk menurunkan kolesterol, setelah mengikuti program ini saya mulai memilih makanan yang sehat, bukan yang enak, saya lebih bisa mengontrol nafsu makan dan lebih bisa memilih makanan yang non hewani karena menghormati kehidupan semua makhluk,” ucap dr. Liana.

Peserta lainnya adalah Kusuma Tandy yang meraih kategori glokose darah. “Saya telah mengikuti dua kali putaran, yaitu putaran ke tiga dan ke empat. Mengikuti program ini saya sangat senang,” ungkap Kusuma.

Tjia Kim Huat peserta yang mendapatkan manfaat positif dari program ini sangat senang, pasca program ada penurunan berat badan, lingkar perut, gula darah, trigliseda.

Benny Martjius pemilik resto Socrates, suatu tantangan ketika menyediakan menu makanan yang sehat kepada peserta, harus melakukan experiment karena banyak yang tidak boleh digunakan dalam penyajian.

Dukungan pihak Resto Loving Hut, Resto Green Village, Resto Socrates, Resto Medan Vegetarian, Resto Odette yang patut diapresiasi. Pihak resto menyediakan menu makan siang dan malam yang sehat.

Menu yang disiapkan harus mengurangi gula, garam, minyak, tanpa gorengan, telur, susu, madu, juga bahan kimiawi, semua adalah nabati utuh.

Melinda pemilik Resto Loving Hut mengatakan dengan diberi kesempatan untuk menyediakan menu sehat.” Kita bisa belajar banyak membuat menu yang sehat dan membuat peserta dapat menikmati makanan kita karena, baru pertama kita membuat menu ini,” jelas Melinda.

Benny Martjius, pemilik Resto Socrates juga mengungkapkan banyak melakukan experiment untuk mendapatkan rasa dan menu yang baik. Tzu Chi adalah satu misi yang luar biasa.

“Program 21 hari diet vegan nabati merupakan loncatan yang baik untuk kita membawa satu misi, yaitu mau memberikan makanan yang terbaik untuk kesehatan, lingkungan dan alam semesta. Dengan bervegan adalah mewujud cinta kasih tanpa batas,” jelas Benny Martjius.

Novi pengelola Resto Odette, merupakan suatu pengalaman yang sangat susah bagi kami ketika menyiapkan makanan yang kurang gula, garam, minyak, tanpa telur, susu, madu, gorengan dan bahan olahan. Semoga lebih banyak orang menjadi vegetarian/vegan.

Beby Chen sebagai QC menyerahkan suvenir kepada pihak resto yang telah mendukung program 21 hari diet vegan nabati utuh.

Intan, pemilik Resto Medan Vegetarian juga mengungkapkan bagaimana memasak yang sehat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk menyajikan makanan sehat. “Ini suatu misi, bagaimana membuat mereka yang bukan vegetaris bisa menjadi vegetaris/vegan,” ungkap Intan. Intan juga mengungkapkan rasa terima kasihnya dan rasa syukurnya kepada Beby Chen selaku QC yang terus memberi saran dalam penyajian makanan sehat.

Novi perwakilan dari Resto Odette juga mengungkapkan pengalamannya selama menyediakan makanan yang enak dengan warna yang baik. “Menu makanan yang enak tapi tanpa gula, garam, minyak, tanpa gorengan, telur, susu, madu, dan setiap hari harus ada tempe, hal ini suatu pembelajaran yang tidak mudah dan penuh tantangan,” jelas Novi.

Di awal menu hari pertama Lyly Zainab  perwakilan dari Resto Green Village mendapat saran dan masukan dari peserta, QC dan dari Yayasan Buddha Tzu Chi agar mendapatkan hasil yang baik.

"Kita sangat terbantu dengan adanya program ini, menambah penghasilan kita, sangat senang dan berterima kasih diberi kesempatan untuk pengantaran paket peserta dari resto ke rumah atau kantor," ujar salah satu pengemudi ojek daring.

Tim ojek daring memberikan celengan bambu dari penyisihan penghasilan mereka, dana kecil amal besar.

Rekan-rekan dari ojol (ojek online) turut berperan dalam pengiriman paket makan siang dan malam dari resto ke rumah peserta atau kantor selama berjalannya program 21 hari diet vegan nabati. Proses pengiriman makanan dikoordinir oleh Lufthi. Mereka turut bersumbangsih dengan menyisihkan penghasilan mereka melalui celengan bambu.

“Kita rekan ojol sangat senang karena panitia, resto dan peserta yang sudah mempercayai kami untuk mengantarkan paket resto kepada peserta, mengantarkan makanan kerumah atau kantor. Penghasilan kita lebih bertambah, karena selama pandemi ini sedikit berkurang. Selama pengantaran paket kita berusaha mengantarnya dengan tepat waktu.Terima kasih Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah memberi kesempatan kepada kita,” ucap Lufthi koordinator ojol.

Dengan adanya program ini semoga dunia lebih sehat, lebih bersih dan penuh dengan cinta kasih, dijelaskan Dr Juskitar wakil kordinator.

Sylvia Chuwardi kordinator kegiatan memberikan pesan cinta kasihnya kepada para peserta yang telah memperoleh manfaat dari program 21 hari diet vegan nabati. Sylvia berharap agar peserta bisa menyampaikan kepada orang lain manfaat dari 21 hari diet vegan nabati.

DR Juskitar wakil kordinator program mengatakan bahwa pada program 21 hari diet vegan nabati ini dirinya diajak untuk menjadi peserta, dan pendamping. “Program ini sangat miracle dan menakjubkan. Kita saling mendukung dan memberi semangat, sehingga dunia ini menjadi lebih sehat, lebih bersih dan penuh cinta kasih,” jelas DR Juskitar.

Sylvia Chuwardi koordinator kegiatan menuturkan bahwa setiap orang adalah guru besar bagi kita semua. Para pengemudi ojek daring telah belajar sabar dalam mengantar paket makanan peserta. Pihak resto telah menyediakan makan siang dan malam dengan penuh tantangan, Dr Susianto dan tim TIMA terus mendampingi peserta.

Para peserta program 21 hari diet vegan nabati berkesempatan untuk berfoto bersama dengan Dr. Susianto MKM melalui zoom online, panitia program dan pendukung program dari pemilik resto, dan pengantar makanan.

”Terima kasih semuanya. Para peserta yang telah mendapatkan kondisi yang lebih baik, tetap pertahankan, yang telah mendapatkan manfaat harus menyampaikan kepada orang lain. Seperti yang dikatakan Master Cheng Yen, hal yang baik harus diteruskan kepada orang lain,” tutur Sylvia Chuwardi kordinator kegiatan.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Melestarikan Lingkungan dengan Menata Pola Makan

Melestarikan Lingkungan dengan Menata Pola Makan

10 November 2022

Program Tantangan 21 Hari Hidup Sehat yang dilakukan relawan Tzu Chi di Hu Ai Jembatan Lima diisi berbagai kegiatan seru di program ini, dari bazar, demo masak, hingga penyaluran makanan vegetarian ke panti-panti.

Selesainya Putaran Ke-8 Tantangan 21 Hari Diet Vegan Nabati Tzu Chi Medan

Selesainya Putaran Ke-8 Tantangan 21 Hari Diet Vegan Nabati Tzu Chi Medan

14 Juli 2022

Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Nabati Tzu Chi Medan putaran ke-8 (12 Juni-2 Juli 2022) telah selesai dan diikuti oleh 14 peserta.

Program 21 Hari Diet Wholefood Vegan Putaran Ke Empat di Tzu Chi Medan

Program 21 Hari Diet Wholefood Vegan Putaran Ke Empat di Tzu Chi Medan

13 Januari 2022

Minggu, 2 Januari 2022 relawan Tzu Chi Medan kembali menggelar program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Nabati Utuh (Wholefood Vegan) untuk putaran ke empat (2-22 Januari 2022).

Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -