Program Toba Go Green.

Jurnalis : Rahma Mandasari ( DAAI TV Medan ), Fotografer : Syafrizal ( 3 in 1 ) Tzu chi Medan

fotoRelawan Tzu Chi mengadakan baksos pembagian beras untuk warga sekitar Danau Toba.

Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perbukitan hijau dan suasana yang asri memesona banyak wisatawan untuk datang memandang dan merasakan keindahan alamnya. Sayangnya, akibat dari maraknya penebangan liar dan area hutan yang dijadikan lahan pertanian.

Kelestarian alam Danau Toba pun menjadi semakin rusak dan tak terjaga, sehingga terjadi penurunan permukaan air Danau Toba dan berkurangnya area hijau yang membuat daya serap air tidak maksimal.

Hal inilah yang menjadi perhatian Kodam I Bukit Barisan dan pemerintah propinsi Sumatera Utara dengan mencanangkan program Toba Go Green di desa Lintong Ni Huta Balige, Toba Samosir, pada hari Senin, tanggal 28 November 2011, “Harapan saya yang pertama tentunya ada kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam gerakan Toba Go Green ini. Kedua, juga ada kesadaran masyarakat untuk ikut merawat dan memelihara tanaman yang sudah kita tanam dan mungkin kita juga akan tanam, “ujar Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus, selaku Pangdam I Bukit Barisan.

Bernina Pardede, warga desa Meat Toba Samosir, mengungkapkan bahwa desa mereka pernah terkena banjir akibat tanah longsor dari desa Huta Ginjang. Akibatnya, ada seorang ibu yang hilang dan sampai sekarang belum dapat ditemukan. Selain itu, ladang dan sawah mereka rusak akibat tertimbun batu-batu besar.

Sebanyak 500 ribu pohon ditanam di 380 ribu hektare lahan berpotensi kritis. Kegiatan ini merupakan respon daerah terhadap program nasional penanaman 1 milyar pohon 2010 yang bertajuk 1 Milyar Pohon Indonesia untuk Dunia atau Obit (One Billion Indonesia Trees for World).

foto   foto

Keterangan :

  • Penanaman sejuta pohon oleh relawan dan Kodam I Bukit Barisan untuk menghijaukan kembali lahan di Danau Toba(kiri).
  • Danau Toba yang indah semakin hari semakin tercemar, karena kurangnya lahan resapan air (kanan).

“Sesuai dengan misi pelestarian lingkungan Tzu Chi, kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam program Toba Go Green ini,” papar Wardi shixiong, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi.

Acara ditandai dengan video konfrensi jarak jauh antara Pangdam I Bukit Barisan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meresmikan bulan Desember sebagai bulan menanam nasional. Pada kesempatan ini juga, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan membagikan 40 ton beras kepada 2000 warga kurang mampu.

“Kami diundang dari kelompok tani. Tadi kami melaksanakan penanaman berjuta pohon disana. Kami sangat berharap daerah ini bisa hijau kembali. Tetapi kami mohon  buah-buahan yang ditanam supaya bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar,” tutur Agus Sianturi, warga penerima beras.

Program Toba Go Green merupakan salah satu tindakan nyata terhadap upaya penghijauan kawasan Danau Toba  dan semoga seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesadaran untuk menjaga bumi dan melindungi integritas ekosistem secara berkesinambungan, khususnya di kawasan Danau Toba.


Artikel Terkait

HUT Tzu Chi ke-25: Mengenalkan Sejarah Perjalanan Tzu Chi Indonesia

HUT Tzu Chi ke-25: Mengenalkan Sejarah Perjalanan Tzu Chi Indonesia

10 September 2018
Dalam rangka memperingati ulang tahun Tzu Chi yang ke-25, banyak kegiatan yang dilakukan relawan Tzu Chi. Tak ketinggalan pameran budaya humanis 25 tahun Tzu Chi Indonesia yang memperlihatkan sejarah perjalanan Tzu Chi Indonesia.
Bedah Rumah, Jalin Jodoh Baik

Bedah Rumah, Jalin Jodoh Baik

19 Oktober 2011 Mbok Sum yang ditinggal sendiri oleh Wasman merasa sedih. Beruntung dirinya memiliki seorang anak angkat yang ia asuh ketika Wasman masih hidup. Anak itu bernama Supiah, anak tetangganya yang menemani dirinya hingga sekarang.
Mendapat Bantuan dari Tzu Chi, Korban Kebakaran di Taman Sari Merasa Diperhatikan

Mendapat Bantuan dari Tzu Chi, Korban Kebakaran di Taman Sari Merasa Diperhatikan

23 April 2021

Sebanyak 299 paket kebakaran diberikan kepada warga korban kebakaran di Jl. Keadilan Dalam, Kel. Keagunga, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat, 23 April 2021.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -