Rasa Kekeluargaan di Tzu Chi

Jurnalis : Mega Laura Lubis (DAAI TV, Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lily Hermanto (Tzu Chi Medan)

Suasana pendaftaran para orang tua dan anak asuh sebelum masuk untuk mengecek Kesehatan.

Relawan Tzu Chi Medan di komunitas He Qi Cemara kembali menggelar gathering anak asuh, yakni penerima bantuan pendidikan Tzu Chi. Sebanyak 150 anak dari usia 6-18 tahun hadir dalam acara yang digelar pada 2 Juli 2023 ini.

“Tzu Chi selalu mengadakan kegiatan kepulangan anak asuh, hampir setiap tahun dilakukan. Ini untuk menjaga ikatan anak asuh dengan Yayasan Buddha Tzu Chi, supaya lebih dekat. Dan bisa tahu, dengan kepulangan mereka, perkembangan anak asuh bagaimana. Anak asuh yang dibantu Yayasan Buddha Tzu Chi, sudah kami anggap seperti keluarga,” ujar Juniaty, penanggung jawab kegiatan.

Para orang tua dan anak asuh juga mendapat kesempatan untuk mendapatkan kacamata.

Salah seorang anak asuh diperiksa kesehatan giginya.

Para relawan mengajak anak asuh untuk sama-sama memperagakan isyarat tangan Dunia yang Bersih dan Setiap Orang Melakukan Daur Ulang. Tidak hanya ilmu baru yang didapat, pada kesempatan anak asuh serta orang tua yang mendampingi dapat memeriksakan kesehatan umum, mulut dan gigi, kulit, telinga, hingga mata bersama tim relawan medis Tzu Chi.

Kurang lebih 11 tahun menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi, momen kepulangan anak asuh menjadi momen yang tak akan terlewatkan untuk Kayla. Ia memanfaatkan kegiatan ini sebagai wadahnya  memperoleh lebih banyak berkah bersama Tzu Chi. Sosialiasi pengenalan sejarah Tzu Chi  kepada anak asuh, menjadi salah satu kegiatan yang diikuti kayla. Berbagai pengetahuan baru seputar Tzu Chi pun dapat ia kantongi, seperti sejarah misi amal Tzu Chi, serta pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Para orang tua dan anak asuh dicek tekanan darahnya terlebih dahulu sebelum lanjut ke poli lainnya.

Kayla juga mendapat aspresiasi dari Tzu Chi Medan karena prestasi belajar yang dicapainya.

Kayla merasa beruntung dapat menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi. Di masa depan ia berharap dapat bergabung ke dalam barisan Tzu Chi, untuk membantu mereka yang membutuhkan.

“Saya menganggap Tzu Chi itu sebagai sebuah keluarga, karena saya sudah dari kecil di sini, sudah dibantu Tzu Chi. Saya menyadari Tuhan itu baik, Tuhan hadirkan relawan Tzu Chi untuk membantu orang-orang yang membutuhkan seperti saya, dan yang lebih jauh membutuhkan dari saya,” tutur Kayla.

Anak asuh mendengar penjelasan sejarah Tzu Chi serta pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Kepulangan anak asuh menjadi momen yang selalu ditunggu oleh relawan Tzu Chi dan penerima bantuan  untuk kembali merangkum momen indah dalam kebersamaan. Momen ini menjadi semangat baru bagi relawan Tzu Chi, dan para anak asuh untuk mengembangkan semangat cinta kasih, tekad nyata dalam mengubah dunia menjadi tempat yang lebih indah dan damai.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kelas Anak Asuh Teratai : Teratai Got Talent

Kelas Anak Asuh Teratai : Teratai Got Talent

05 Juli 2023

Relawan Tzu Chi  (komunitas He Qi Pusat) dari kelas anak asuh teratai mengadakan kegiatan Teratai Got Talent (pencarian bakat) yang diikuti oleh 72 orang anak asuh. Kegiatan ini sebagai wadah dan membangkitkan bakat di dalam diri anak-anak.

Rasa Kekeluargaan di  Tzu Chi

Rasa Kekeluargaan di Tzu Chi

12 Juli 2023

Relawan Tzu Chi Medan di komunitas He Qi Cemara kembali menggelar gathering anak asuh, yakni penerima bantuan pendidikan Tzu Chi. Sebanyak 150 anak dari usia 6-18 tahun hadir dalam acara ini.

Kisah Haru dari Sebuah Paket Bantuan

Kisah Haru dari Sebuah Paket Bantuan

19 Mei 2020

Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Barat 2 menyalurkan bantuan 27 paket sembako kepada 18 keluarga penerima bantuan jangka panjang Tzu Chi dan 9 orang anak asuh.  Bantuan ini untuk meringankan beban mereka akibat dampak pandemi Covid-19. Penyaluran paket sembako ini menggunakan transportasi ojek online, sehingga bantuan tersalurkan, pengemudi ojek mendapat penghasilan.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -