Rasa Rindu Yang Terobati
Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)
|
| ||
Pada tanggal 20 Mei 2010, para relawan Tzu Chi yang terdiri dari 4 relawan biru putih, 6 relawan abu putih dan 3 relawan baru, berkunjung ke Panti Sosial Tresna Wreda Senjarawi. Pada pukul 09.30 WIB, para relawan tiba di Panti Wreda Senjarawi. Ketika para relawan berjalan ke halaman depan, dimana oma dan opa sedang berkumpul di ruangan atau aula, satu per satu oma dan opa menyapa para relawan Tzu Chi Bandung. “Selamat pagi…, ke mana aja?” kata salah seorang Oma menyapa ramah. Kangen dan Terharu Para relawan berdiri di depan sambil menyanyikan lagu isyarat tangan “Satu Keluarga” dan “Sebuah Dunia Yang Bersih”, diikuti oleh oma dan opa. Keceriaan yang terpancar dari oma dan opa begitu murni dan tulus. Sungguh keajaiban yang luar biasa bagi mereka, mengingat bagi mereka yang sudah lanjut usia dan membutuhkan perhatian yang penuh, kehadiran relawan memberikan kehangatan yang berarti di hati mereka. “Ayo Oma atau Opa, siapa yang mau nyanyi di depan?” ujar relawan Tzu Chi.
Ket : - Dengan penuh kehati-hatian, relawan menggunting rambut seorang opa. Rambut opa yang panjang kini terlihat lebih rapi dan bersih. (kiri) Opa Anton dengan sigap berdiri sambil memegang gitar andalannya. Ia menghampiri relawan Tzu Chi untuk menerima “tantangan” tersebut. Petikan gitar dan suara lagu yang dinyayikan oleh Opa Anton mampu membawa suasana menjadi hangat, hampir semua oma, opa dan para relawan Tzu Chi ikut bernyanyi bersama. Lain halnya dengan Oma Rita (63), ia begitu bersemangat menyanyikan beberapa lagu yang ia kuasai. Hampir 1 jam setengah Oma Rita bernyanyi untuk menghibur semua orang yang ada di aula panti. Sambil Oma Rita bernyanyi, sebagian relawan Tzu Chi melakukan pelayanan, seperti menggunting kuku, menggunting rambut, memijat, membagikan makanan dan membagikan bulletin Tzu Chi.
Ket : -Para relawan berdiri di depan sambil menyanyikan dan memperagakan isyarat tangan yang berjudul “Satu Keluarga” dan “Sebuah Dunia Yang Bersih.” (kiri) Selau Menyisakan Kenangan Indah Semua itu dilakukan tanpa beban. Dengan hati yang tulus para relawan Tzu Chi melakukannya dengan penuh rasa kasih sayang. Erni, salah seorang relawan Tzu Chi, dengan dengan kasih sayang dan kehati-hatian menggunting kuku para oma dan opa. Relawan muda ini begitu bersemangat dalam merawat oma dan opa. “Kasihan juga nggak ada yang ngasih, saya pengennya gunting rambut mereka, tapi saya belum bisa, jadinya ya…, gunting kuku aja,” tambahnya. Para insan Tzu Chi tidak memandang suku, agama, ras maupun bangsa dalam setiap kegiatan kemanusiaannya. Mereka memberikan cinta kasih yang tulus tanpa mengharapkan imbalan. Mungkin ini yang dirasakan oleh oma dan opa, cinta kasih tulus yang diberikan oleh insan Tzu Chi akan selalu tersimpan di dalam hati mereka. | |||
Artikel Terkait
Selalu Ada Cara untuk Berbuat Kebajikan
04 Maret 2020
Tzu Ching, Jia Yoo!!
04 Juli 2009 Ternyata kendaraan sepanjang jalan itu menuju lokasi yang sama, yaitu tempat diadakannya bazar vegertarian. Bazar yang diberi nama event Vegetarian Food Festival ini diselenggarakan oleh Tzu Chi Indonesia, dengan tema “Giat mempraktikkan ajaran Jing Si, Tzu Chi bersumbangsih dalam masyarakat, sikap luhur dan bersahaja mendatangkan berkah”.Kamp 4 in 1 2019: Bergerak Bersama, Membantu Sesama
29 Juli 2019Setiap hari, setiap detik kita harus berjuang agar kehidupan bernilai dan bermakna; membuat manusia “sepaham” tentang kebenaran; lebih banyak orang “sepakat” berbuat kebajikan; dan mengajak lebih banyak orang untuk “bertindak bersama”. Inilah pesan penting dari Kamp Pelatihan 4 in 1 Tzu Chi Indonesia tahun 2019 yang diadakan 27-28/7/19.