Relawan Penyebar Dharma
Jurnalis : Teddy Lianto , Fotografer : Teddy Lianto|
|
| ||
| Untuk turut membantu Master Cheng Yen dalam membabarkan dharma ke pelosok dunia melalui foto dan tulisan, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan “Pelatihan Teknik Menulis dan Foto” pada tanggal 2 dan 3 april 2011 di Aula Lantai 2 SMK Cinta Kasih Tzu Chi dengan tema “Budaya Humanis yang Benar-Bajik-Indah, Menyucikan Hati Manusia”. Kegiatan selama 2 hari itu dihadiri oleh kurang lebih 122 relawan, yang seluruhnya berasal dari He Qi Utara, He Qi Barat, He Qi Timur, He Qi selatan, Tangerang, Tzu Shao, Tzu Ching, bahkan relawan dari Singkawang, Kalimantan Barat. Dalam kegiatan ini, para relawan diberikan masukan mengenai teknik fotografi dan etika dalam membuat tulisan. Setelah pengenalan teori, para relawan dibagi menjadi 9 kelompok untuk bergerak ke ruang layanan Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi untuk mempraktikkan apa yang telah diajarkan dalam pelatihan dengan tujuan supaya relawan dapat melakukan kegiatan wawancara, pengambilan foto, dan membuat alur cerita sendiri.
Keterangan :
Pada sesi sharing, Junet Lee, relawan Tzu Chi yang cukup aktif dalam mendokumentasikan sejarah Tzu Chi ini membagikan beberapa kesan yang ia dapatkan selama menjadi relawan 3 in 1. ”Dulu ketika relawan 3 in 1 masih sedikit di He Qi Barat, saya telah mulai menulis hampir setiap minggu non stop, itupun dengan modal nekat. Sekarang, artikel yang saya tulis telah dimasukkan ke dalam majalah dan buletin Tzu Chi,” ucap Junet.
Keterangan :
Menjelang berakhirnya kegiatan, panitia berharap untuk ke depannya para relawan yang mengikuti pelatihan ini dapat menjadi mata dan tangan Master Cheng Yen dalam menyebarkan dharma dan menyelamatkan jiwa mahkluk hidup sampai ke pelosok dunia. Seperti yang disampaikan oleh Master Cheng Yen dalam pesannya, ”Saya ingin sekali melihat kata-kata Buddha diterima oleh semua mahkluk hidup, dan setiap mahkluk hidup menjalankan ajaran Buddha, sehingga kebencian akan diganti dengan welas asih, egoisme diganti altruisme, dan kekerasan diganti dengan perdamaian. Pada saat itu, kemurnian dan kebajikan dalam setiap mahkluk hidup akan muncul, semua kehidupan akan diperlakukan dengan hormat, dan setiap mahkluk bumi yang biasa akan menjadi orang suci.”
| |||
Artikel Terkait
Antusias Warga Palu, Itu Yang Menjadi Bahan Bakar Kami
18 Maret 2020Waktu baru menunjukkan pukul 9 pagi di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Namun teriknya, seolah matahari telah berada tepat di atas kepala. Pagi itu relawan Tzu Chi punya tugas berat, berat dalam artian sesungguhnya, mengangkat perabot atau barang-barang perlengkapan rumah tangga untuk dimasukkan ke tiap rumah di Perumahan Cinta Kasih Tadulako.
Gempa Palu: Terus Memberikan Perhatian
08 Oktober 2018Memasuki hari kedelapan pascagempa yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya, relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi melakukan survei di beberapa titik pengungsian untuk memastikan kondisi pengungsi dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan mereka.
Bantu Konektivitas Pedesaan, Tzu Chi Bandung Bangun Jembatan di Kabupaten Purwakarta
29 Desember 2023Tzu Chi Bandung membangun jembatan gantung di Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Peletakan batu pertamanya telah dilaksanakan pada 21 Desember 2023 lalu.










Sitemap