Relawan Tzu Chi Amerika Berbagi Kisah Penyemangat

Jurnalis : Christine Desyliana (He Qi Barat), Fotografer : Erli Tan

Sabtu, 9 April 2016, sebanyak 73 relawan Tzu Chi hadir mendengarkan sharing dari Jing Yi, salah satu relawan Tzu Chi Amerika yang juga merupakan Kepala Misi Budaya Humanis Jing Si di Tzu Chi Amerika.

Sabtu, 9 April 2016, relawan Tzu Chi Jakarta menerima relawan senior dari Tzu Chi Amerika yang tengah melakukan kunjungan ke Indonesia. Dalam kunjungan ini, mereka tidak hanya berkunjung, namun juga berbagi kisah melalui sharing. Dengan mengangkat tema, “Datanglah Bodhisatwa”, Jing Yi, salah satu relawan Tzu Chi Amerika yang juga merupakan Kepala Misi Budaya Humanis Jing Si di Tzu Chi Amerika membawakan sharing tersebut.

Bagi relawan, hal ini merupakan kesempatan yang langka, apalagi jika mempertimbangkan jarak tempuh Amerika – Jakarta. Adalah suatu berkah yang luar biasa jika relawan bisa mengambil peluang untuk belajar dari pengalaman dan pengetahuan yang dibagikan. Seperti salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi, “Apabila ingin memperbaiki kekurangan yang ada pada diri kita, terlebih dulu harus belajar dari contoh-contoh baik yang dapat diteladani dan harus yakin pada ajaran orang bijak.”

Dalam sharing ini, Jing Yi tidak sendiri karena ditemani oleh tiga orang relawan Amerika lainnya. Dengan wajah ramah dan suara yang halus, ia menyapa 73 relawan yang hadir dan memulai sharingnya. Ia menyampaikan bahwa budaya humanis bersifat abstrak, tidak berbentuk, tidak kasatmata, tapi ada. “Sehingga bisa melingkup ke semua aspek kehidupan, masuk ke hati kita, dan akhirnya menjadi gaya hidup, baik dalam hal makan, berpakaian, dan lain-lain,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Jing Yi berbagi mengenai bagaimana relawan Tzu Chi Amerika masuk ke beberapa hotel dan penjara untuk membagikan Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Dalam sharing tersebut, Jing Yi tidak sendiri karena ditemani oleh Liu Su Mei, Ketua Yayasan Tzu Chi Indonesia dan tiga orang relawan Tzu Chi Amerika lainnya.

Jing Yi juga menceritakan bagaimana Relawan Tzu Chi Amerika berupaya untuk menyebarkan Kata Perenungan Master Cheng Yen dalam bentuk buku ke hotel dan penjara di Amerika. Pernah satu hari mereka membawa 2.193 buah buku yang memiliki berat 769 kilogram dan harus berjalan kaki masuk keluar 8 hotel bintang 5 sepanjang 20 Kilometer. “Banyak yang menolak, tapi sebagai relawan Tzu Chi kita harus paham bahwa penolakan merupakan bentuk pelatihan diri dan pengingat kita untuk selalu mengintrospeksi diri dan tetap semangat,” tuturnya.

Semangat yang digambarkan oleh relawan Tzu Chi Amerika juga didasari oleh pemahaman bahwa buku Kata Perenungan Master Cheng Yen mampu membangkitkan niat baik seseorang. “Jika dibaca dengan seksama, buku ini dapat menyentuh hati dan pikiran si pembaca dan akhirnya dapat mengubah kehidupan pembaca menjadi pribadi yang lebih bijak, dan hidupnya menjadi lebih baik,” jelas Jing Yi. “Dan sudah banyak yang memberi testimoni, bahkan akhirnya terinspirasi untuk ikut serta melakukan kebajikan di kehidupan ini dengan turut serta menjadi relawan Tzu Chi,” tambahnya.

Di akhir sharing, Jing Yi mengajak relawan yang hadir di ruangan untuk mengintrospeksi diri, melihat ke dalam batin tentang apa yang sudah dilakukan dalam kehidupan. Melalui hal sederhana tersebut, relawan diharapkan dapat memahami dan mengingat kembali tekad awal dalam Tzu Chi dan membangkitkan semangat berbuat kebajikan.


Artikel Terkait

Relawan Tzu Chi Amerika Berbagi Kisah Penyemangat

Relawan Tzu Chi Amerika Berbagi Kisah Penyemangat

19 April 2016
Sabtu, 9 April 2016, relawan Tzu Chi Jakarta menerima relawan senior dari Tzu Chi Amerika yang tengah melakukan kunjungan ke Indonesia.
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -