Rumah Oma Haw Lie Tjoan Sudah Terbebas dari Sampah

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Ryanto Budiputra (Tzu Chi Medan)


Oma Haw Lie Tjoan berdiri di ruang tengah rumahnya  yang kini sudah bersih dari sampah. Relawan Tzu Chi sebulan penuh membantu Oma membersihkan rumah.

Setelah mengangkut sampah yang ada di rumah Oma Haw Lie Tjoan sebanyak 16 mobil pick up pada tanggal 9 Juni 2019, relawan harus berjuang memberikan pengertian ke Oma Tjoan agar mau memberikan semua sampahnya ke relawan supaya rumahnya bisa dibersihkan. Keesokkan harinya relawan kembali ke rumah Oma dan Oma hanya memberikan sebagian sampahnya, itupun sebanyak 4 mobil pick up, masih tersisa sampah yang ada di kamar tidur Oma Tjoan.

Pada 11 Juni 2019, ada 2 relawan yaitu Roslina Yun dan Yulfitri mengantarkan makan siang untuk Oma Tjoan, namun sesampainya di rumah Oma Tjoan, setelah dipanggil-panggil, Oma tidak kunjung keluar. Kedua relawan pun penasaran jangan-jangan Oma Tjoan kembali keluar untuk memungut sampah, maka kedua relawan ini pun menuju ke wilayah Pajak Gajah dan Pajak Beruang, karena biasanya Oma ambil sampah di sekitar sana. Akhirnya Oma Tjoan ditemukan di Pajak Gajah dan memang betul Oma sedang mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak dipakai orang lagi.


Foto yang diambil relawan ketika pertama kali mengunjungi rumah Oma. Sampah menumpuk di seluruh ruangan hingga nyaris menyentuh atap rumah.


Roslina (kanan) mengantarkan makanan untuk Oma untuk mencegah Oma kembali memungut sampah. Memungut sampah adalah pekerjaan Oma. Sampah itu dijual untuk bertahan hidup.

Roslina pun bertanya ke Oma Tjoan, “Oma kan udah janji tidak memungut sampah lagi? Ini baru 2 hari kenapa Oma Tjoan tetap memungut sampah?” Oma Tjoan mengatakan, “Kalau ada yang berikan makanan pada saya, maka saya akan berhenti memungut sampah”. Ternyata Oma takut kalau rumahnya sudah bebas dari sampah, sudah tidak ada barang yang  bisa dijual untuk menghasilkan uang dan biaya untuk makan. Mendengar perkataan Oma Tjoan dengan spontan Roslina menjawab, “Saya bersedia mengantarkan makanan untuk Oma, asalkan Oma tidak memungut sampah lagi”. Dan Oma Tjoan pun menyanggupinya.

Bukan hanya sekadar janji saja, keesokkan harinya Roslina mengantarkan makan siang untuk Oma Tjoan beserta beberapa buah jeruk, karena ketika di Pajak, Roslina melihat Oma memungut jeruk busuk yang katanya untuk Oma makan kalau haus.

Memang tidak mudah mengubah sifat seseorang yang sudah mendarah daging, masih ada sampah di 2 kamar Oma Tjoan yang masih belum rela diangkut relawan. Setiap hari relawan memberikan pengertian karena kalau sampah di kedua kamar Oma tidak dikeluarkan, maka rumah Oma tidak bisa dibersihkan dan dicat, syukurlah  akhirnya Oma Tjoan menyetujui.


Sebanyak 15 relawan ikut membersihkan rumah Oma pada tanggal 23 Juli 2019. Setelah dibersihkan, total semua sampah yang menumpuk di rumah Oma ada sebanyak 24 mobil pick up.


Udin dan anaknya, Dandi (anak asuh Tzu Chi) senang bisa membantu orang lain karena selama ini mereka dibantu Tzu Chi dalam biaya pendidikan.

Pada 19 Juni 2019, setelah sepuluh hari pembongkaran sampah di rumah Oma, paginya Lim Ik Ju, Ketua Huai Tzu Chi Medan Timur mengajak Oma melihat-lihat ke Depo Pelestarian Mandala. Dengan melihat para relawan daur ulang memilah barang daur ulang, Oma mengatakan dia akan ikut menjadi bagian dari relawan daur ulang Tzu Chi. “Semoga suatu saat nanti Oma Tjoan bisa menjadi relawan daur ulang,” tutur Lim Ik Ju.

Hari itu pula, pada pukul 14.00 WIB sebanyak 10 relawan kembali mulai mengangkat sampah yang ada di kamar tidur Oma Tjoan. Kali ini sebanyak 3 mobil pick up sampah yang ada di 2 kamar tidur rumah Oma Tjoan.

Sebelum rumah Oma Tjoan mulai dicat, pada 22 Juni 2019, relawan terlebih dahulu bersih-bersih rumah Oma Tjoan, dan ketika relawan membuka pintu di samping rumah Oma, ternyata lorong di samping rumah Oma masih ada sampah, untunglah kali ini Oma sudah rela semuanya diangkut. Trip terakhir ini sebanyak 1 mobil pick up jadi total sampah di rumah Oma sebanyak 24 mobil pick up.


Para relawan membersihkan seluruh rumah sebelum rumahnya dicat kembali.


Makan bersama sebagai wujud perayaan selesainya pembersihan rumah Oma Tjoan dari sampah.

Kabar tentang pembersihan dan pengecatan rumah Oma terdengar oleh orang tua anak asuh Tzu Chi yaitu Udin (ayah dari Dandi), di mana Udin bersedia membantu mengecat rumah Oma Tjoan. “Anak saya dibantu Tzu Chi dalam biaya pendidikan, jadi hati saya juga tergerak untuk bisa membantu orang lain, dalam hal ini membantu mengecat rumah Oma Tjoan. Saya juga mengajak Dandi untuk membantu,” jelas Udin.

Selain mengecat rumah Oma Tjoan, Udin juga memperbaiki beberapa tempat di rumah Oma yang berlubang atau membuat tembok seng yang lebih tinggi supaya Oma lebih aman dan pencuri tidak bisa masuk dari lorong samping. Dalam 5 hari Udin menyelesaikan perbaikan dan pengecatan rumah Oma.

Ketulusan dalam Membantu
Minggu, 23 Juni 2019 sebanyak 15 relawan dan 2 orang Tzu Ching (muda mudi Tzu Chi) ikut membersihkan rumah Oma. Ada yang menyapu, mengepel, dan sebagian membantu Udin mengecat rumah Oma. Melihat kesungguhan hati para relawan membuat tetangga Oma, Seng Hui kagum dan juga ikut mengecat.

“Saya kagum dengan keuletan relawan Tzu Chi yang dengan sabar memberikan pengertian pada Oma, dimana sudah beberapa kali organisasi lain mau membantu Oma, tapi akhirnya diusir Oma dari rumahnya karena Oma mempunyai sifat penuh curiga dan pemarah, namun hari ini saya melihat sendiri betapa sabarnya relawan menggugah hati Oma sehingga sekarang rumahnya sudah tidak ada sampah,” kata Seng Hui.

Pada 30 Juni 2019, 10 relawan membersihkan ruangan dapur dan juga kamar tidur Oma. Karena  lemari es di rumah Oma sudah rusak maka pada 6 Juli 2019, Swandi dan Vonny menyumbangkan lemari es miliknya untuk Oma dan ada juga yang menyumbangkan lemari untuk Oma Tjoan. Semakin lengkaplah isi rumah Oma.


Pelukan hangat relawan yang sudah menganggap Oma sebagai keluarga sendiri.

Setelah semuanya tersusun rapi, maka pada 14 Juli 2019, relawan membuat sedikit acara penyerahan rumah yang sudah bersih dan rapi kepada Oma Haw Lie Tjoan. Sebelumnya mengawali acara penyerahan kembali rumah kepada Oma, relawan terlebih dahulu melakukan doa bersama.

Turut hadir juga Lai Yun Nai (orang yang membawa Oma ke Tzu Chi untuk meminta bantuan pembersihan rumah) dan relawan (Roslina) juga menyediakan mi goreng dan kue sebagai tanda sebuah kebahagiaan berkat kekompakkan relawan. Hari itu rumah Oma Tjoan sudah bersih dan sudah tertata rapi. Dengan wajah yang penuh kebahagiaan Lai Yun Nai mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan yang sudah membantu Oma membersihkan rumahnya sehingga bersih dan rapi. Oma Tjoan juga mengatakan, “Saya sangat gembira dan terima kasih kepada relawan Tzu Chi yang sudah membantu saya.”

Selaku koordinator pembersihan rumah Oma Tjoan, Mariani Tjula terharu dengan kekompakkan dan ketulusan masing-masing relawan. “Sungguh tidak mudah meyakinkan Oma dalam proses mengangkut semua sampah dari rumahnya, namun berkat kesabaran dan kekompakkan relawan, hari ini rumah Oma Tjoan sudah bersih dan sudah layak dihuni. Terima kasih atas kerja sama semua relawan yang sama-sama menyayangi Oma. Semoga Oma ke depannya hidup lebih nyaman dan melewati masa tuanya dengan kebahagiaan,” tutur Mariani Tjula.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Rumah Oma Haw Lie Tjoan  Sudah Terbebas dari Sampah

Rumah Oma Haw Lie Tjoan Sudah Terbebas dari Sampah

17 Juli 2019
Dalam jangka waktu satu bulan dan dengan penuh kesabaran, rumah Oma Haw Lie Tjoan yang penuh dengan sampah akhirnya bersih. Relawan berhasil mengangkut semua sampah dari rumah Oma Haw Lie Tjoan yang jumlahnya 24 mobil pick up. Relawan kemudian membersihkan dan mengecat rumahnya.
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -