Saatnya Bervegetarian
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Hadi Pranoto
|
| ||
Ternyata 18% dari emisi gas rumah kaca datang dari aktivitas peternakan hewan, sedangkan penggunaan kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak hanya menyumbang 13% saja. Dari sini terlihat bahwa penghasil utama emisi gas berbahaya yang mengancam kehidupan bumi saat ini ternyata datang dari sesuatu yang nampak sederhana, tidak berdaya, dan nampak lezat di meja makan, yaitu daging. Bazar Makanan Vegetarian Acara yang dimulai sejak pukul 8 pagi ini melibatkan relawan, donatur, hingga masyakat umum untuk ikut serta dalam kegiatan. Sebelum acara dimulai relawan tampak sibuk melakukan berbagai macam persiapan, termasuk persiapan di masing-masing stan penjualan. Tampak pula para pengunjung yang mulai berdatangan dan berkeliling melihat 60 stan yang menjual makanan dan minuman yang menggugah selera.
Keterangan :
Untuk menjaga kelestarian lingkungan, pengunjung yang hadir diimbau untuk membawa peralatan makan dan kantong (tas) belanja sendiri, namun jika pengunjung tidak membawa maka mereka dapat membelinya di stan khusus yang menjual tempat makan, gelas dan tas yang dapat diisi dengan berbagai makanan dan tentunya tidak hanya sekali pakai namun juga dapat mereka gunakan berkali-kali. Semakin siang bazar vegetarian ini semakin dipenuhi para pengunjung yang datang untuk menikmati berbagai makanan di sana, salah satunya adalah Biksuni Virya Guna. Tahun lalu beliau juga ikut hadir mengunjungi bazar vegetarian ini. Menurut Biksuni Virya Guna bazar seperti ini sangat bagus untuk diadakan. Begitupula dengan Aditya, yang mengetahui kegiatan bazar ini dari seorang temannya dan datang bersama istri dan anak-anaknya. “Sangat positif. Acara ini mengajak masyarakat untuk ikut melakukan pelestarian lingkungan,” ujarnya. Selain menggalang dana untuk misi amal, terdapat pula satu area yang menggalang dana untuk korban bencana gempa dan tsunami di Jepang. Yang membuat bazar amal kali ini tampak berbeda yaitu diadakannya doa bersama. Doa bersama ini dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pukul 08.00, 12.30 WIB dan saat penutupan pukul 15.00 WIB. Doa bersama ini dilakukan karena banyaknya bencana yang terjadi di bumi sehingga perlu mengajak semua orang untuk lebih peduli pada sesama dan juga lingkungannya. Bazar vegetarian ini tidak hanya sekadar menggalang dana, tetapi juga menggalang doa dari setiap orang. Keseriusan juga ditunjukkan relawan-relawan yang terlibat dalam kepanitiaan. Felicia, koordinator bazar vegetarian ini mengatakan bahwa para panitia berikrar akan bervegetarian sejak dari awal persiapan 2 bulan lalu hingga bazar berlangsung.
Keterangan :
Yang Muda yang Peduli Willyanto, seorang relawan Tzu Chi yang juga aktif di kegiatan Tzu Ching sejak tahun 2009 juga salah satu orang yang mengubah pola makannya menjadi vegetarian. Enam tahun yang lalu, saat ia masih di duduk bangku SMA, ia mengalami sakit radang usus. Saat itu ia sempat berpikir jika sembuh maka ia akan bervegetarian. Saat sembuh setelah melakukan pengobatan, ia pun mulai mengurangi konsumsi daging. Ketika kuliah ia ikut dalam organisasi KMBD (Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana) di kampusnya, dan dari sana ia kenal dengan seorang temannya yang bervegetarian dan berbagi cerita dengannya, “Kita umat Buddha setiap hari bilang semoga semua makhluk hidup berbahagia, tetapi kita masih makan daging, gimana kita bisa berharap semua makhluk hidup berbahagia?” ucap Willyanto. Dari situ ia mulai berpikir, sepertinya memang tidak boleh ia bilang seperti itu setiap hari, tetapi ia sendiri belum ataupun tidak melakukannya. Mendengar perkataan temannya itu, maka mulai dari situ Willy kemudian benar-benar mencoret menu makanan daging dari daftar makanannya setiap hari. “Walaupun banyak hambatan, namun selama saya masih bisa bervegetarian maka saya akan terus bervegetarian,” ucapnya mantap. | |||
Artikel Terkait
Menuang Berkah
09 November 2016Relawan Tanjung Balai Karimun mengadakan penuangan celengan secara door to door ke rumah warga yang memiliki celengan bambu Tzu Chi di Baran (Enam Bersaudara), Tanjung Balai Karimun pada 5 November 2016.

Merangkul Kembali Cinta Kasih yang Telah Lama Hilang
23 Desember 2014Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung adalah kompleks 66 rumah yang dibangun bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran yang menimpa kawasan tersebut pada tanggal 6 Februari 2012 lalu. Cinta kasih mulai bersemi ketika beberapa warga perumahan ini juga bersumbangsih bergabung dengan barisan Tzu Chi salah satunya pada tanggal 4 Desember 2014 saat diadakan sosialisasi celengan bambu di tempat tersebut.

Peringati Hari Kesehatan Internasional, Tzu Chi Sinar Mas Gelar Berbagai Kegiatan
09 Mei 2017Relawan Tzu Chi Sinar Mas merayakan melalui peringatan Hari Kesehatan Internasional yang jatuh pada tanggal 7 April. Lima Xie Lie merayakan hari penting ini dengan beragam cara. Xie Li Downstream Lampung, misalnya menggelar senam bersama dan mengadakan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.