Saatnya Bervegetarian

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Hadi Pranoto
 
 

fotoRelawan dengan ramah melayani pembeli dalam bazar vegetarian Tzu Chi yang dilaksanakan di La Piazza Kelapa Gading Jakarta Utara pada tanggal 10 April 2011.

Pada November 2006, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis sebuah laporan yang cukup mengejutkan dunia tentang emisi gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global.

Ternyata 18% dari emisi gas rumah kaca datang dari aktivitas peternakan hewan, sedangkan penggunaan kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak hanya menyumbang 13% saja. Dari sini terlihat bahwa penghasil utama emisi gas berbahaya yang mengancam kehidupan bumi saat ini ternyata datang dari sesuatu yang nampak sederhana, tidak berdaya, dan nampak lezat di meja makan, yaitu daging.

Bazar Makanan Vegetarian
“Mencintai semua makhluk tanpa batas, bervegetarian demi kesehatan, menjaga lingkungan hidup demi kelestarian bumi”, kalimat tersebut merupakan tema dari Vegetarian Food Festival yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada hari Minggu, 10 April 2011 yang berlokasi di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sesuai dengan temanya, festival yang menyediakan berbagai panganan vegetarian yang sehat dan nikmat ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk lebih peduli melakukan pelestarian lingkungan, salah satunya dengan gaya hidup bevegetarian. Berbeda dengan Festival serupa  yang diadakan tahun lalu yang berlokasi di tempat yang sama, dana yang terkumpul dalam bazar kali ini disumbangkan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk kegiatan amal kemanusiannya.

Acara yang dimulai sejak pukul 8 pagi ini melibatkan relawan, donatur, hingga masyakat umum untuk ikut serta dalam kegiatan. Sebelum acara dimulai relawan tampak sibuk  melakukan berbagai macam persiapan, termasuk persiapan di masing-masing stan penjualan. Tampak pula para pengunjung yang mulai berdatangan dan berkeliling melihat 60 stan yang menjual makanan dan minuman yang menggugah selera.

foto  foto

Keterangan :

  • Bazar vegetarian ini tidak hanya menggalang dana, namun juga menggalang doa. Relawan dan pengunjung diajak untuk menghentikan sementara kegiatan mereka dan berdoa bersama untuk dunia yang aman damai dan terhindar dari bencana. (kiri)
  • Salah satu kelancaran acara ini juga karena berkat adanya relawan-relawan yang turut serta dalam tim kebersihan yang menjaga kebersihan area bazar. (kanan)

Untuk menjaga kelestarian lingkungan, pengunjung yang hadir diimbau untuk membawa peralatan makan dan kantong (tas) belanja sendiri, namun jika pengunjung tidak membawa maka mereka dapat membelinya di stan khusus yang menjual tempat makan, gelas dan tas yang dapat diisi dengan berbagai makanan dan tentunya tidak hanya sekali pakai namun juga dapat mereka gunakan berkali-kali.

Semakin siang bazar vegetarian ini semakin dipenuhi para pengunjung yang datang untuk menikmati berbagai makanan di sana, salah satunya adalah Biksuni Virya Guna. Tahun lalu beliau juga ikut hadir mengunjungi bazar vegetarian ini. Menurut Biksuni Virya Guna bazar seperti ini sangat bagus untuk diadakan. Begitupula dengan Aditya, yang mengetahui kegiatan bazar ini dari seorang temannya dan datang bersama istri dan anak-anaknya. “Sangat positif. Acara ini mengajak masyarakat untuk ikut melakukan pelestarian lingkungan,” ujarnya.

Selain menggalang dana untuk misi amal, terdapat pula satu area yang menggalang dana untuk korban bencana gempa dan tsunami di Jepang. Yang membuat bazar amal kali ini tampak berbeda yaitu diadakannya doa bersama. Doa bersama ini dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pukul 08.00, 12.30 WIB dan saat penutupan pukul 15.00 WIB. Doa bersama ini dilakukan karena banyaknya bencana yang terjadi di bumi sehingga perlu mengajak semua orang untuk lebih peduli pada sesama dan juga lingkungannya. Bazar vegetarian ini tidak hanya sekadar menggalang dana, tetapi juga menggalang doa dari setiap orang. Keseriusan juga ditunjukkan relawan-relawan yang terlibat dalam kepanitiaan. Felicia, koordinator bazar vegetarian ini mengatakan bahwa para panitia berikrar akan bervegetarian sejak dari awal persiapan 2 bulan lalu hingga bazar berlangsung.

foto  foto

Keterangan :

  • Martha Khosyahri, salah seorang muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) yang mulai bervegetarian penuh sejak persiapan pementasan Drama Musikal Sutra Bakti Seorang Anak di Bandung pada tahun 2010. (kiri)
  • Willyanto, seorang relawan yang telah mengubah pola makannya menjadi vegetarian. (kanan)

Yang Muda yang Peduli
Martha Khosyahri, seorang relawan yang berasal dari muda-mudi Tzu Chi atau yang biasa disebut Tzu Ching ini sudah tidak asing lagi dengan vegetarian karena sering mengikuti kegiatan di Tzu Chi sejak tahun 2008. Sejak persiapan pementasan drama musikal Sutra Bakti Seorang Anak di Bandung Desember 2010 lalu, para pemain diimbau untuk bervegetarian selama masa persiapan, dan ia yang juga termasuk sebagai pemain, juga mengikuti himbauan tersebut dan mulai bervegetarian penuh hingga saat ini. “Selain untuk pelestarian lingkungan, saya juga merasa malu jika belum melakukan apa yang Master Cheng Yen katakan,” kata Martha. Sebagai murid yang mengikuti ajaran Master Cheng Yen, ia sering mendengar master mengimbau murid-muridnya untuk bervegetarian, maka ia pun memutuskan untuk juga mulai bervegetarian. Tidak hanya ia lakukan sendiri, ia juga menjelaskan manfaat vegetarian yang  memiliki dampak baik untuk kesehatan setiap orang kepada teman-temannya.

Willyanto, seorang relawan Tzu Chi yang juga aktif di kegiatan Tzu Ching sejak tahun 2009 juga salah satu orang yang mengubah pola makannya menjadi vegetarian. Enam tahun yang lalu, saat ia masih di duduk bangku SMA, ia mengalami sakit radang usus. Saat itu ia sempat berpikir jika sembuh maka ia akan bervegetarian. Saat sembuh setelah melakukan pengobatan, ia pun mulai mengurangi konsumsi daging. Ketika kuliah ia ikut dalam organisasi KMBD (Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana) di kampusnya, dan dari sana ia kenal dengan seorang temannya yang bervegetarian dan berbagi cerita dengannya, “Kita umat Buddha setiap hari bilang semoga semua makhluk hidup berbahagia, tetapi kita masih makan daging, gimana kita bisa berharap semua makhluk hidup berbahagia?” ucap Willyanto. Dari situ ia mulai berpikir, sepertinya memang tidak boleh ia bilang seperti itu setiap hari, tetapi ia sendiri belum ataupun tidak melakukannya. Mendengar perkataan temannya itu, maka mulai dari situ Willy kemudian benar-benar mencoret menu makanan daging dari daftar makanannya setiap hari. “Walaupun banyak hambatan, namun selama saya masih bisa bervegetarian maka saya akan terus bervegetarian,” ucapnya mantap.

  
 

Artikel Terkait

Dari Ikrar Timbul Kemampuan

Dari Ikrar Timbul Kemampuan

13 Maret 2014 Walau baru saja terbentuk dan hanya latihan sebanyak 4 kali, para Shijiedapat menghibur sekaligus menginspirasi para tamu untuk selalu memiliki sikap rendah hati dengan tersyukur atas bumi, langit dan segala isinya.
Rekreasi Anak-anak Asuh Tzu Chi di Ancol

Rekreasi Anak-anak Asuh Tzu Chi di Ancol

17 April 2017

Menjelang masa ujian sekolah, relawan mengajak anak-anak asuh Tzu Chi berjalan-jalan dan bersantai ke Pantai Karnival, Ancol, Jakarta Utara. Serangkaian kegiatan membuat anak-anak makin akrab satu sama lain.

Dukungan Terus Mengalir untuk Pelaku UMKM

Dukungan Terus Mengalir untuk Pelaku UMKM

11 November 2021

Angka jumlah pasien Covid-19 saat ini sudah menurun jauh. Tetapi kondisi perekonomian masih belum kembali normal. Kondisi ini menjadi pertimbangan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk melanjutkan kegiatan Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi.

Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -