Relawan Tzu Chi memberikan pendampingan konsultasi kesehatan kepada Pak Barin (93). Relawan menjelaskan hasil tekanan darah tinggi dan mengarahkan beliau ke dokter setelah nilai tekanan mencapai 183 mmHg. Selama ini beliau tidak memiliki keluhan apapun, kecuali pendengarannya yang mulai pudar.
Menyambut Hari Bhayangkara ke-79, relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Cikarang berkolaborasi dengan Polres Metro Bekasi menyelenggarakan bakti sosial (baksos) pemeriksaan kesehatan untuk lansia di wilayah Cikarang Kota Jababeka, Kabupaten Bekasi, pada 16 Juni 2025. Baksos kesehatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan lansia yang membutuhkan perhatian khusus dan berkelanjutan.
Sebanyak 498 orang lansia mendaftar untuk mengikuti baksos pemeriksaan kesehatan dengan antusias. Mereka mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi pemeriksaan asam urat, kolesterol, dan Gula Darah Sewaktu (GDS). Pemeriksaan ini bertujuan membantu para lansia memantau kondisi kesehatannya sehingga dapat mencegah potensi penyakit kronis sejak dini.
Kegiatan baksos ini didukung oleh 53 relawan Tzu Chi yang dengan penuh cinta kasih membantu jalannya acara. Relawan mendampingi para lansia mulai dari pendaftaran hingga pengambilan obat. Selain itu, hadir pula 41 tenaga medis yang memberikan layanan profesional, penuh perhatian, serta edukasi pascapemeriksaan kepada para lansia.
Tenaga medis melakukan pemeriksaan gula darah Sewaktu (GDS) terhadap seorang ibu lansia. Sementara tim laboratorium mencatat hasil dalam wujud profesional. Relawan tzu Chi selalu mendampingi pasien dalam menjalani pemeriksaan kolesterol, asam urat dan gula darah sewaktu.
“Alhamdullilah, terima kasih,” ucap Pak Ajat. Di usianya yang ke 41 tahun ini, Pak Ajat mulai merasakan ketidaknyamanan ddlam penglihatannya dalam beraktivitas dan melihat membaca dekat.
Seperti yang dirasakan oleh Pak Barin (93), warga Cipayung, Cikarang Timur, yang datang bersama teman-temannya. Ia terlihat cukup sehat. Saat menjalani serangkaian pemeriksaan tekanan darah, hasilnya menunjukkan angka 183. Pak Barin kemudian diarahkan oleh relawan untuk menjalani pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter.
“Bapak kelahiran tahun 1932?” tanya dr. Aloyssia L.W. tak percaya, sambil bergantian menoleh ke arah relawan yang mendampingi Pak Barin dan kembali melihat kertas yang dipegangnya.
Semua tertegun mengetahui usia Pak Barin yang ke-93 tahun. Beliau tampak begitu sehat, berjalan dengan tegap, bersuara lantang, dan memiliki penglihatan yang masih baik meski tanpa kacamata. “Saya masih bisa memasukkan benang ke lubang jarum,” ungkap Pak Barin sambil tersenyum manis. Selesai pemeriksaan, Pak Barin dibekali obat tekanan darah dan vitamin.
Baksos lansia ini menjadi bentuk sinergi antara Yayasan Tzu Chi dan pihak kepolisian dalam menjaga serta meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya para lansia yang rentan terhadap penyakit. Kolaborasi yang baik antara Tzu Chi dan Polres Metro Bekasi ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan.
dr. Sunarto memberikan resep setelah memeriksa serangkaian pemeriksaan kepada salah satu ibu lansia warga Cikarang yang datang ke Polres Metro Bekasi untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari Tzu Chi.
Syaofiyana (anggota TIMA) sebagai PIC baksos sedang memberikan briefing kepada para relawan Tzu Chi yang turut membantu sebelum kegiatan dimulai.
Maryono (71), seorang Danton Linmas warga Warung Kobak, Pasir Gombong, tampak antusias mengikuti kegiatan bakti sosial kali ini. Ia mengetahui informasi baksos kesehatan dari Bimaspol dan datang bersama warga lainnya untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis. Maryono mengeluhkan rasa pegal di kaki, tangan yang sering kesemutan, serta tekanan darah tinggi yang kerap mengganggunya.
Usai pemeriksaan, Maryono merasa bersyukur dan terbantu dengan pelayanan yang diberikan oleh Yayasan Tzu Chi. Ia menerima sejumlah bantuan medis seperti obat untuk menghilangkan nyeri, pegal-pegal, tekanan darah tinggi, serta vitamin untuk menunjang kesehatannya. Selain itu, Maryono juga mendapatkan kacamata, masker, dan pembersih tangan sebagai upaya menjaga kesehatan harian.
"Senang bisa periksa keluhan saya dan dapat obat serta kacamata. Terima kasih buat yang sudah bantu," ucap Maryono dengan senyum penuh rasa syukur.
Penanggung jawab kegiatan (PIC), Syaofiyana, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara serta apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. “Senang bisa mendapatkan ladang berkah dan menambah pengalaman dalam kegiatan baksos kesehatan lansia kali ini. Saya banyak belajar tentang koordinasi kegiatan antar sektor,” ungkap Syaofiyana.
Pak Udin (61), duduk dipaling depan kanan, bersama teman-temannya berkesempatan untuk memeriksa kondisi penglihatan mata. Pada kesempatan itu Yayasan tzu Chi dan Tim medis memberikan kacamata baca setelah menjalani pemeriksaan. Kacamata dibagikan kepada warga yang datang ke Baksos kesehatan.
Karmidi (64), warga Pasir Gombong Poncol, tak menyangka bahwa langkah kecilnya menuju lokasi bakti kesehatan justru membawanya pada manfaat besar. Mengetahui informasi kegiatan ini dari Babinsa, ia memutuskan untuk datang seorang diri mengendarai motor. Meski usianya sudah lanjut dan kolesterol tinggi kerap mengganggu, semangatnya untuk menjaga kesehatan tetap menyala. Ia merasa kegiatan seperti ini sangat membantu masyarakat kecil yang membutuhkan akses layanan medis gratis dan mudah dijangkau.
Setelah menjalani pemeriksaan, Karmidi mendapatkan obat kolesterol, vitamin, serta perlengkapan pendukung seperti kacamata baca, masker, dan hand sanitizer.
“Saya bersyukur bisa ikut kegiatan ini, apalagi pelayanannya ramah dan cepat,” ucap Karmidi dengan senyum. Bagi Karmidi, perhatian dari Yayasan Buddha Tzu Chi dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79 ini bukan hanya tentang pengobatan, tetapi juga tentang kepedulian hangat bagi warga yang sering luput dari jangkauan layanan kesehatan.
Editor: Anand Yahya