Santap Siang dan Apresiasi untuk Para Seniman Bangunan

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Tan Surianto (He Qi Muara Karang), Khusnul Khotimah
Olivia menyapa dan memberi semangat kepada para seniman bangunan.

Meski baru pukul 11 siang, panas matahari di kawasan PIK 2 pada Rabu 30 Juli 2025 sudah terasa menyengat. Baru beberapa menit berdiri di bawah teriknya, kepala pun mulai terasa berat. Namun di tengah panas yang menyengat itu ratusan seniman bangunan yang sedang mengerjakan pembangunan Tzu Chi School di PIK 2 tampak tak bergeming. Mereka tetap fokus dan penuh semangat menjalankan tugasnya.

Pemandangan ini menjadi pengingat bahwa kita sering lupa mensyukuri kenyamanan yang selama ini kita anggap biasa. Di balik kenyamanan itu, para seniman bangunan adalah sosok berjasa besar karena mereka lah infrastruktur yang kita nikmati dapat terwujud. Atas dedikasi itulah Tzu Chi Indonesia sangat menghargai para seniman bangunan.

Sebagai wujud nyata dari penghargaan tersebut, para relawan Tzu Chi mengunjungi para seniman bangunan dengan membawa santap siang vegetarian. Sebanyak 425 porsi makanan disiapkan oleh tim relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi PIK dan He Qi Muara Karang bekerja sama dengan tim dari Agung Sedayu Group (ASG) yang dimasak di Dapur Tzu Chi Center PIK.

“Pertama-tama kami ucapkan terima kasih karena kami selaku tamu, kami pinjam waktu bapak satu-dua jam ke depan ya untuk kita bisa saling interaksi dan kami bisa menyuguhkan makanan untuk bapak-bapak di sini. Semoga suka ya..” sapa Olivia setelah para seniman bangunan duduk di kursi yang telah disiapkan.

“Iya Bu terima kasih..” jawab mereka serempak. Tak tampak wajah yang murung. Semuanya menyunggingkan senyum. Usai menerima nasi kotak dan segelas es cincau, para seniman bangunan pun berdoa bersama.

Para seniman bangunan begitu senang dapat bercengkrama dengan para relawan Tzu Chi yang ramah.

Miskam, pekerja asal Batang, Jawa Tengah bersyukur dengan perhatian para relawan Tzu Chi dan tim dari ASG.

Alhamdulillah masakannya enak, bikin kenyang, es cincaunya juga segar. Alhamdulillah ada perhatian buat kami yang kerja di proyek bangunan, saya bersyukur,” ujar Miskam (50).

Miskam asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah baru sebulan bekerja di proyek ini. Ia bergabung setelah diajak oleh seorang teman yang memiliki kenalan mandor. Sudah lama Miskam bekerja serabutan, sehingga ketika kesempatan itu datang, ia tak ragu untuk menerimanya.

Di kampung halamannya, ia biasa membantu sang istri berjualan sayur di pasar sejak pukul 04.30 pagi. Kebutuhan hidup yang terus meningkat terutama untuk biaya sekolah anak membuatnya harus memutar otak demi memperoleh penghasilan tambahan. Karena itu pula di proyek pembangunan Tzu Chi School ini Miskam memilih tetap bekerja bahkan di hari Sabtu dan Minggu. Saat ini ia tinggal di sebuah bedeng yang tak jauh dari lokasi proyek.

Aji mengaku sangat bangga dapat bekerja dalam proyek pembangunan sekolah yang akan mencerdaskan generasi bangsa.

Tim relawan Tzu Chi dan Agung Sedayu Grup berpose bersama setelah pembagian santap siang selesai.

Aji (43), warga asli Teluk Naga, Kabupaten Tangerang juga baru sebulan mengerjakan proyek ini. Ia biasanya pulang pergi dari rumah setiap harinya.

“Syukur Alhamdulillah ada bantuan. Biasanya saya ngebon (berhutang) di warung. Menurut saya, masakannya enak, mengenyangkan, dan setelah makan saya bisa lanjut bekerja lagi. Saya sendiri cukup bangga, istilahnya ada sumbangsih tenaga saya dalam pembangunan gedung sekolah ini yang nantinya akan bermanfaat bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Cindy Lie mengkoordinir para relawan Tzu Chi untuk menyiapkan 425 porsi makanan kepada para seniman bangunan di proyek pembangunan.

Antusias para tim relawan usai memasak 425 porsi makanan untuk para seniman bangunan.

Cindy Lie, relawan Tzu Chi mengkoordinir para relawan dalam menyiapkan santap siang yang menunya terdiri dari nasi putih, jamur goreng kentucky cabai hijau, bakwan jagung, dan oseng kacang panjang tempe pete. Untuk minuman, disediakan es cincau. Awalnya Cindy diminta menyiapkan 325 porsi, namun sehari sebelum acara jumlahnya bertambah menjadi 425 porsi.

“Kami paham bahwa pekerjaan para seniman bangunan sangat berat secara fisik, jadi kami sengaja menyiapkan bahan-bahan dalam jumlah yang berlebih. Saat menerima informasi awal sebanyak 325 porsi kami sudah menyiapkan hingga 500 porsi. Jadi jika mereka ingin tambah, kami sudah siap. Setelah diberitahu ada penambahan, bahan-bahan yang tersedia cukup semua, sehingga tidak kekurangan,” jelas Cindy.

Selain itu, melalui pembagian santap siang ini, Cindy dan para relawan juga memperkenalkan makanan vegetarian. “Di Tzu Chi semua makanan adalah vegetarian. Kami ingin memperkenalkan bahwa saat mereka makan, tidak lagi memikirkan ini makanan vegetarian atau bukan melainkan, ‘Oh, ini enak ya,’” ujarnya sambil tersenyum.

Natalia Kusumo mempersilahkan para seniman bangunan untuk menambah makanan. Ia terharu melihat semangat para seniman bangunan saat menerima santap siang.

Melihat wajah-wajah semringah para seniman bangunan saat menerima santap siang, Natalia Kusumo, CEO Commercial & Hotel Agung Sedayu Group merasa sangat tersentuh.

“Terus terang saya juga terharu karena lihat para seniman bangunan luar biasa semangat walaupun kerjanya cukup berat. Saya lihat mereka sangat happy dengan makanan yang kami sediakan. Waktu kami menampilkan lagu isyarat tangan, mereka juga berpartisipasi, melihat mereka senyum kami juga bahagia,” pungkas Natalia.  

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Menu Vegetarian untuk Para Seniman Bangunan

Menu Vegetarian untuk Para Seniman Bangunan

15 Januari 2016 Semoga adanya kegiatan ini dapat mempererat tali persahabatan antara relawan Tzu Chi dan seniman bangunan, agar di kemudian hari para seniman bangunan ini dapat menjadi bagian dari Tzu Chi.
Perhatian untuk

Perhatian untuk "Seniman Bangunan"

01 April 2010
Sejak pagi hari, kesibukan juga sudah tampak di ruang dapur Aula Jing Si. Relawan Tzu Chi memasak bubur kacang hijau untuk dibagikan kepada para seniman bangunan.
Menjalin Tali Silaturahmi dengan Para Seniman Bangunan

Menjalin Tali Silaturahmi dengan Para Seniman Bangunan

17 April 2023

Pembangunan Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun tak lepas dari peran dan kerja keras para seniman (pekerja) bangunan. Untuk mengapresiasi mereka, relawan Tzu Chi mengadakan kegiatan buka puasa bersama. 

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -