Santri Sehat, Masa Depan Cerah

Jurnalis : Rumsinah (He Qi Tangerang), Fotografer : Timothy, Rumsinah (He Qi Tangerang)

Sebanyak 1.005 pasien umum dan 200 pasien gigi berhasil diberikan layanan kesehatan oleh Tim Medis Tzu Chi Indonesia dalam kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi di Pondok Pesantren Nurul Iman.

Penyakit adalah penderitaan terbesar dalam hidup. Untuk memutus siklus penyakit, Misi Kesehatan Tzu Chi memulainya dengan mengadakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan secara gratis. Hal inilah yang juga dilakukan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang yang bekerja sama dengan TIMA (Tzu Chi International Medical Association) Indonesia dengan memberikan pelayanan kesehatan di Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor untuk yang kedua kalinya di tahun 2025 ini.

Baksos kesehatan yang berlangsung pada Minggu, 14 Desember 2025 ini melibatkan 85 orang relawan Tzu Chi, 24 dokter umum dan spesialis, 31 dokter gigi, 3 perawat gigi, dan 14 perawat umum. Acara dimulai dengan kata sambutan dari perwakilan pesantren yang juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para dokter dan relawan yang bertugas.

Ribuan santri dan santriwati Pondok Pesantren Nurul Iman mengikuti pembukaan baksos kesehatan Tzu Chi yang kedua di tahun 2025. Dalam kegiatan ini, para santri mendapatkan layanan pengobatan umum, pengobatan spesialis, pengobatan gigi dan perwatan gigi secara gratis.

Penyuluhan pertama dimulai oleh dr. Fery, yang menjelaskan terkait penyakit demam Tifoid (Tipes) yang terjadi akibat bakteri salmonella typhosa yang berada di dalam tubuh. Dalam penjelasannya, dr Fery juga menekankan bahwa para santri harus terus menjaga kebersihan tangan saat makan dan jika terkena penyakit ini maka harus istirahat dan melakukan pengobatan lebih lanjut.

“Jika tidak diobati dengan benar, maka dapat menyebabkan kebocoran usus. Pengobatan tipes yang berulang-ulang, maka perlu untuk melakukan pemeriksaan komprehensif, uji sensitivitas dari badan, untuk menentukan kuman resisten antibiotik yang mana harus memilih antibiotik yang terbaik supaya pengobatan berhasil,” ungkap dr. Fery.

Dalam penyuluhan ini, dr. Fery juga berpesan untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat kita tinggal. Tidak membuang sampah sembarangan, buang air besar dan kecil di tempat semestinya, cuci tangan dengan air dan sabun, serta berhenti makan makanan yang tidak sehat. Peserta juga aktif melakukan tanya jawab dengan dr. Fery.

Drg. Andi Sukriatna sedang memberikan penyuluhan dan mempraktekkan bagaimana merawat gigi yang benar kepada para santri Pondok Pesantren Nurul Iman.

Penyuluhan kedua disampaikan oleh drg. Andi Sukriatna. Dalam kesempatan ini, drg. Andi Sukriatna menyampaikan cara mencegah gigi berlubang. “Terkadang mindset (pola pikir) masyarakat dengan dokter berbeda. Masyarakat seringkali datang ke dokter gigi, jika penyakitnya sudah parah. Sementara dokter menganggap lubang sekecil apapun itu adalah penyakit sehingga perlu untuk segera ditambal. Tentunya edukasi kepada Masyarakat diperlukan. Minimal dengan adanya BPJS, Masyarakat bisa memanfaatkan untuk bisa pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” jelas drg. Andi Sukriatna.

Perwakilan santri Pondok Pesantren Nurul Iman, Alvin Fadillah juga menuturkan bahwa penyuluhan seperti ini sangat penting dilaksanakan karena penyakit tipes marak terjadi di pondok, sehingga santri dan santriwati dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut. “Dengan adanya penyuluhan ini, tentunya bermanfaat bagi santri dan santriwati di sini. Selain itu sangat berterima kasih kepada Yayasan Tzu Chi karena telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan tulus dan ikhlas. Karena dalam agama islam juga mengajarkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” kata Alvin Fadillah.

Salah satu dokter umum dari TIMA Indonesia mengecek kondisi kesehatan para santriwati di Pondok Pesantren Nurul Iman.

Perwakilan santri Pondok Pesantren Nurul Iman, Alvin Fadillah juga menuturkan bahwa penyuluhan seperti ini sangat penting dilaksanakan karena penyakit tipes marak terjadi di pondok, sehingga santri dan santriwati dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut. “Dengan adanya penyuluhan ini, tentunya bermanfaat bagi santri dan santriwati di sini. Selain itu sangat berterima kasih kepada Yayasan Tzu Chi karena telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan tulus dan ikhlas. Karena dalam agama islam juga mengajarkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” kata Alvin Fadillah.

Kegiatan bakti sosial kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Iman ini dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun. Adapun layanan yang diberikan berupa pengobatan umum, pengobatan spesialis, pengobatan gigi dan perwatan gigi yang diberikan secara gratis. PIC Baksos Kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Iman, Philip Tan mengatakan bahwa hubungan baik antara Pondok Pesantren Nurul Iman dengan Tzu Chi telah terjalin sejak lama. Maka dari itu, kondisi kesehatan para santri dan santriwati di pesantren juga selalu diperhatikan agar jalinan hubungan baiknya tidak terputus.

“Adapun tujuan dari baksos ini agar para santri dan santriwati mendapatkan pengobatan yang baik dan sesuai oleh dokter-dokter TIMA. Hal ini juga sejalan dengan misi kedua Tzu Chi, yaitu misi kesehatan. Penyuluhan yang diberikan tentang typhoid juga diberikan kepada tim kesehatan pesantren dan eco enzyme kepada santriwati,” jelas Philip Tan.

Suka cita dan rasa antusias yang tinggi dirasakan para santri yang akan mengikuti kegiatan baksos kesehatan ini. Dengan sabar mereka menunggu gilirian untuk diperiksa oleh Tim Medis Tzu Chi.

Baksos kesehatan kedua yang diadakan Tzu Chi di Pondok Pesantren Nurul Iman ini berhasil melayani 1.005 pasien umum dan 200 pasien gigi. Dalam baksos ini juga disediakan tim rujukan, dimana pasien yang memerlukan pengobatan lebih lanjut akan dibimbing oleh tim untuk berobat ke klinik atau rumah sakit terdekat. 

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-143: Ikhtiar Mujono yang Sepuluh Tahun Tak Dapat Melihat

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-143: Ikhtiar Mujono yang Sepuluh Tahun Tak Dapat Melihat

04 Juli 2024
Sudah sepuluh tahun lamanya Mujono tak bisa melihat terang dunia. Sebagai bentuk ikhtiar ia pun mengikuti pengobatan katarak di Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-143. Ia ditemani Bripka Supriyanto.
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-144 di Batam: Tantangan Menjangkau Pasien di Pulau Anambas

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-144 di Batam: Tantangan Menjangkau Pasien di Pulau Anambas

11 September 2024

Pelayanan kesehatan juga diberikan kepada warga di Kepulauan Anambas, Tanjung Batu, Dabo Singkep, Tanjung Pinang, Selat Panjang, dan Tanjung Balai Karimun.

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-142 di Lampung: Tak Patah Semangat Demi Masa Depan Shakila

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-142 di Lampung: Tak Patah Semangat Demi Masa Depan Shakila

08 Desember 2023

Amelia (38) merasa sedih, putrinya, Shakila terlahir dengan bentuk bibir dan mulut yang tidak sempurna. Demi masa depan Shakila, Amelia terus mencari cara untuk mengobati putrinya.

Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -