Sarana Pelatihan Diri
Jurnalis : Juniwati Huang (He Qi Utara), Fotografer : Julianto![]() Oey Hoey Leng, relawan Tzu Chi yang juga Pembina RSKB Cinta Kasih Tzu Chi memberikan sharing kepada para peserta training mengenai tujuan keberadaan relawan di RSKB Cinta Kasih. | Sabtu, 4 April 2009, sebanyak 39 relawan Tzu Chi abu putih, biru putih, dan komite berkumpul di aula Lt. 2 Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat untuk mengikuti training perdana Relawan RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Yang menjadi ciri khas RSKB Cinta Kasih Tzu Chi dari rumah sakit lainnya adalah dari segi pelayanannya yang disertai dengan budaya humanis Tzu Chi. Untuk itulah, keberadaan relawan Tzu Chi merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. |
Relawan Pemerhati Sebagai Pembina RSKB Cinta Kasih, Oey Hoey Leng dalam kesempatan tersebut memberikan sharing kepada para peserta training mengenai tujuan keberadaan relawan di RSKB Cinta Kasih. Berlandaskan visi Tzu Chi, Hoey Leng mengajak para relawan untuk mendapatkan kesempatan pembelajaran bagi diri sendiri melalui sarana RSKB Tzu Chi; belajar menjadi pemerhati, belajar membina jodoh yang baik, belajar bertoleransi, belajar mengendalikan diri, dan meningkatkan kebijaksanaan. Hoey Leng shijie menekankan kata “belajar” untuk mengajak para relawan senantiasa merendahkan ego dalam keterlibatannya sebagai relawan pemerhati nantinya. Selain itu, “Penting juga untuk menjalin jodoh yang baik. Dimulai dengan para relawan, kemudian kepada para staf medis dan non medis RSKB, dan akhirnya kepada pasien beserta keluarganya,” tambah Hoey Leng. Jadi, tidak hanya berfokus pada pasien dan keluarga pasien, sehingga mengabaikan sesama relawan dan staff RSKB. Rumah Sakit = Universitas Kehidupan ![]() ![]() Ket : - ”Jadi, pandangan bahwa rumah sakit merupakan sumber penyakit tidaklah tepat,” tegas dr Kurniawan, Manfaat Bagi Relawan Pemerhati Kode Etik Relawan Pemerhati Apa yang Bisa Dilakukan Relawan Pemerhati di RSKB ? Untuk itu, Zr Bernadeth, Kepala Perawat di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi membekali prosedur perawatan pasien yang meliputi kegiatan berikut: mencuci rambut pasien, memandikan pasien, menyajikan makanan—termasuk hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian makanan—perawatan kaki dan kuku pasien, serta perawatan mulut pasien. Para peserta training mendapatkan informasi bahwa setiap jenis pelayanan memiliki SOP (standard operation procedure) yang sangat jelas. ![]() Ket : - Pembina RSKB Cinta Kasih, Hoey Leng mengajak semua relawan bersemangat dalam merintis tim relawan Zr. Bernadeth menekankan, ”Sangat penting bagi relawan untuk senantiasa waspada dalam menjalankan tugasnya agar tidak membahayakan diri.” Kewaspadaan menyeluruh ini antara lain: kebersihan tangan, penggunaan sarung tangan steril, masker, pelindung muka, dan mata (bila diperlukan -red), penempatan linen, penanganan alat tajam seperti jarum suntik, dan penanganan sampah medis dan non medis. Bila relawan dalam kondisi tidak fit namun masih dapat bertugas, disarankan agar menggunakan masker untuk melindungi diri dan pasien, atau menghindari kunjungan ke pasien dengan penyakit yang berpotensi menular terlebih dahulu. Keseluruhan pembekalan tersebut sangat bermanfaat bagi relawan untuk secara bijaksana menjalankan tugasnya. Pada akhir sesi acara, Hok Lay shixiong sebagai koordinator mendaftarkan nama-nama relawan yang ingin menjadi relawan pemerhati di RSKB Cinta Kasih. Berdasarkan permintaan para peserta training yang sangat antusias, jadwal piket segera dimulai hari Senin, 6 April 2009. ”Mari kita menyanyikan lagu khusus yang diciptakan bagi kita (relawan RSKB –red),” ajak Hok Lay, membakar semangat relawan untuk bersatu. Acara diakhiri dengan makan bersama sambil beramah tamah antar relawan. Belajar dari Rumah Sakit Tzu Chi Taiwan | |
Artikel Terkait
Semangat Melatih Nilai Humanis
19 Agustus 2015Pada Sabtu, 30 Mei 2015, insan Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas Xie Li Siak mengadakan pelatihan relawan abu putih yang kedua di Sungai Rokan Training Centre, Riau.

Penutupan Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan
25 November 2016“Selamat pagi Papa Mama dan Xiao Pu Sa,” sapaan bersemangat Vera membuka kegiatan penutupan kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan Kelas Baru 2016. Para murid atau Xiao Pu Sa dan juga orang tua menjawab sapaan Vera tak kalah semangatnya.
Koin Penyebar Cinta Kasih
25 April 2019Selama dua hari (19 – 20 April 2019), relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menghimpun sumbangsih masyarakat yang berpartisipasi dalam celengan bambu Tzu Chi. Dari koin-koin yang terkumpul ini terhimpun cinta kasih yang besar dari setiap orang.