Satu Keluarga dengan Opa dan Oma

Jurnalis : Rangga Setiadi, Fotografer : Rangga Setiadi
 
 

foto
Relawan Tzu Chi Bandung, Pepeng Kuswati (kiri), memapah oma yang kesulitan dalam berjalan.

Tzu Chi terus menebarkan cinta kasihnya dengan memberikan pelayanan kepada opa dan oma yang menjalani hidup jauh dari keluarganya. Hal tersebut dilakukan oleh para relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung, yang melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Senjarawi di Jl. Jeruk, No.7, Bandung, pada tanggal 24 April 2013.

 

Sebanyak 27 opa dan 61 oma menghuni panti ini. Kini, diusianya yang sudah senja tidak sedikit para opa dan oma memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitasnya. Misalnya saja opa dan oma yang kesulitan dalam berjalan, yang mana para relawan Tzu Chi senantiasa membantu untuk memapahnya. Selain itu, para relawan Tzu Chi pun mempersembahkan gerakan isyarat tangan dan memberikan pelayanan mencukur rambut dan potong kuku. Lebih dari itu, para relawan Tzu Chi pun kerap kali berbincang-bincang dengan opa dan oma untuk sekedar menanyakan kabar ataupun bertukar pikiran hingga bernyanyi bersama guna menciptakan suasana yang meriah.

"Saya kalo mau potong rambut kadang sukar ya ngga mau potong-potong rambut, jadi ini tadi mereka (relawan Tzu Chi-red) potong kuku, nah mereka mau tolong saya. Memang seneng sekali kalau ada ini (kunjungan kasih-red)," kata Oma Julianti.

foto  foto

Keterangan :

  • Guna membuat suasana lebih meriah, para relawan Tzu Chi Bandung mengajak opa dan oma bernyanyi bersama (kiri).
  • Interaksi relawan Tzu Chi Bandung, Yuyu Kurniadi (kanan),berinteraksi sembari merangkul oma di Panti Wreda Senjarawi (kanan).

Kasih Sayang Untuk Opa dan Oma                
Kunjungan kasih telah menghadirkan rasa kasih yang mendalam di hati para relawan Tzu Chi. Dengan memberikan ruang kasih sayang, para opa dan oma merasakan para relawan Tzu Chi seperti anaknya sendiri. "Kalo di ceritakan setiap kunjungan kasih ke panti-panti sosial terutama Panti Jompo ini memberi kenangan tersendiri bagi saya. Setiap oma yang datang ada yang pergi, opa pun demikian, nanti datang dan pergi. Tetapi kita dalam satu kasih, satu keluarga tidak pernah berhenti kita menggantikan kasih sayang dari anak opa oma di sini, kasih sayang di berikan oleh kita dengan tulus jadi opa dan oma di sini semua mengharapkan kehadiran kita. Rasanya mereka berbahagia dan menunggu-nunggu kesempatan untuk berjumpa dengan relawan Tzu Chi. Karena mereka itu merasa udah seperti satu keluarga seperti anak sendiri," kata Pepeng Kuswati, relawan Tzu Chi Bandung.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Bandung sedang menyiapkan makanan untuk di bagikan kepada opa dan oma (kiri).
  • Relawan Tzu Chi Bandung, Reza (kanan), sedang mengikir kuku oma Julianti yang telah dipotong (kanan).

Dengan giat melakukan kunjungan kasih, Pepeng pun mendapatkan pelajaran hidup yang berarti. "Kita harus selalu menghormati pada orangtua kita, menganggap mereka seperti orangtua kita sendiri. Karena suatu saat nanti kita akan tua, mungkin saja akan mengalami persis seperti apa yang oma opa alami. Semoga saja semua diberi kesehatan agar semuanya masih walaupun dalam keadaan tidak berdaya masih bisa membahagiakan orang, memberi kasihnya untuk semua orang juga," ucapnya.

Rasa satu keluarga tercipta berkat adanya kunjungan kasih ini. Opa dan oma yang menganggap para relawan Tzu Chi layaknya anak sendiri, merupakan timbal balik dari sikap para relawan Tzu Chi yang selalu mengasihi opa dan oma layaknya orangtua sendiri.

  
 

Artikel Terkait

Pelestarian Lingkungan 30 Ibu Rumah tangga

Pelestarian Lingkungan 30 Ibu Rumah tangga

06 Oktober 2010 Oleh karena itu pada tanggal 25 Sep 2010, jam 7 pagi diadakan ramah tamah Yayasan Buddha Tzu Chi dengan warga Kompleks Perumahan Grawisa Jakarta Barat. Dalam acara ramah tamah ini disampaikan pentingnya memilah sampah untuk didaur ulang.
Galang Hati untuk Sumatera - Pekanbaru

Galang Hati untuk Sumatera - Pekanbaru

09 Oktober 2009
Wilayah terdekat dengan pusat gempa yaitu Kota Pariaman, mengalami kerusakan yang teramat parah, juga beberapa kota di sekitarnya termasuk kota Padang. Keesokan harinya, 1 Oktober 2009, relawan Tzu Chi Pekanbaru langsung mengadakan pertemuan untuk membahas cara membantu menanggulangi musibah ini.
Melakukan Dengan Hati yang Penuh Sukacita dan Menginspirasi yang Lain

Melakukan Dengan Hati yang Penuh Sukacita dan Menginspirasi yang Lain

28 Oktober 2013 Lokasi kali ini agak sedikit berbeda karena pada kegiatan sebelumnya  pemilahan selalu dilakukan di dalam halaman belakang . Dengan mendirikan terpal pada bagian halaman depan serta bendera dan banner pelestarian lingkungan Tzu Chi pun dilakukan.
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -