Sebersit Niat Baik dan Mengenggam Setiap Kesempatan

Jurnalis : Lisda Martono, Kartini (He Qi Utara) , Fotografer : Joe Suati (He Qi Utara)

donor darah he qi utara

Relawan Tzu Chi bersama Palang Merah Indonesia dengan rutin mengajak masyarakat untuk mendonorkan darah yang dapat menyelamatkan mereka yang membutuhkan.

Mendonorkan  darah  merupakan perbuatan yang mulia karena dapat menyelamatkan kehidupan. Kurangnya pasokan darah yang terjadi kala pasien membutuhkan penanganan darurat sering kali terjadi di bank darah. Padahal, pasien yang menjalani tindakan operasi, korban kecelakaan ataupun penderita gangguan pada darah tidak dapat menunggu hingga pasokan tersedia.  Oleh karena itu, selama badan ini masih sehat dan kuat, hendaknya kita tidak menunda waktu  untuk berbuat kebajikan terhadap sesama dengan mendonorkan darah kita.

Hal inilah yang mendasari relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Angke bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) mengadakan kegiatan donor darah rutin setiap tiga bulan sekali. Pada  Minggu, 1 Maret 2015 pukul 08.30 pagi, sebanyak 31 relawan Tzu Chi berkumpul di rumah salah satu relawan yaitu Nany. Rumah Nany yang berada di di Kompleks Duta Harapan Indah Blok G, Jakarta Utara ini menjadi tempat diselenggarakan kegiatan donor darah pada hari itu.

Meskipun cuaca mendung merundung, namun hal ini tidak menyurutkan niat para warga yang ikut serta dalam kegiatan ini. Para warga yang mendaftarkan diri sebagai calon pendonor harus mengikuti prosedur rutin yaitu pengisian formulir pendaftaran, penimbangan berat badan serta pemeriksaan kondisi kesehatan yang dilakukan oleh tim medis dari PMI. Sekitar 86 warga mendaftar, namun setelah pemeriksaan hanya 65 warga yang dapat mendonorkan darahnya.

Koordinator kegiatan ini, Suparjo menuturkan bahwa ia telah mendonorkan darah untuk ketiga kalinya. "Dulu pertama kali, deg-degan. Namun, karena sering mengikuti kegiatan donor darah dan melihat warga antusias, hal itu menggugah hati saya dan saya menjadi yakin untuk ikut mendonorkan darah," pungkas relawan Tzu Chi yang baru saja dilantik menjadi anggota Komite Tzu Chi tersebut.

 Diawali dari Sebersit Niat

"Papa saya meninggal,"  ujar Rosanna sembari menitikkan air mata. “Sehabis operasi, papa membutuhkan  banyak darah," tambahnya. Pendonor berusia 41 tahun itu menceritakan pengalaman pahit kehilangan keluarga terdekat akibat dari keterlambatan pasokan darah. Pengalaman itulah yang mendorong niat dan tekad Rosanna untuk mendonorkan darahnya. “Selama masih diberi kesempatan untuk donor, saya akan terus melakukannya,” ujarnya.

donor darah he qi utara

Pengalaman pahit di masa lalu mendorong Rossana bertekad untuk mendonorkan darahnya selama kondisi tubuhnya memungkinkan.

Lain Rosanna, lain pula Fenny, 22 tahun. Fenny adalah mahasiswi jurusan bahasa salah satu universitas di Taiwan dan tengah berlibur di Jakarta. Setelah melihat spanduk kegiatan donor darah yang terpasang di gerbang Kompleks DHI, sebersit niat baik muncul seketika di benaknya. Ia pun langsung mendatangi lokasi donor darah dan mengikuti prosedur.

Meski begitu, kekecewaan tampak di wajah Fenny karena ia tidak berhasil mendonorkan darahnya. Kadar Hb (Hemoglobin) dalam darah Fenny rendah sehingga tidak memungkinkan dia untuk mendonorkan darahnya. Namun tentunya hal ini bukanlah penghalang baginya untuk mencoba lagi di kesempatan lain.

donor darah he qi utara

Relawan Tzu Chi juga mengajak warga untuk menuangkan celengan bambu mereka. Sudah seyogyanya kita mengenggam setiap kesempatan untuk berbuat kebajikan.

Pada setiap kegiatan donor darah, relawan Tzu Chi juga memberi kesempatan kepada para warga untuk menuang celengan bambu mereka. Salah satunya adalah Karen, seorang siswi SD Dharma Suci. Karen di usianya yang muda sudah ditanamkan nilai untuk saling berbagi dengan sesama. Saat ibu Karen mendonorkan darah, Karen menuangkan celengan bambu yang telah ia tabung.

Niat untuk berbuat baik yang muncul memang seyogyanya kita genggam dengan baik. Mengutip Kata Perenungan Master Cheng Yen: "Peluang berlangsung dengan singkat, sehingga kita harus mencengkeram sebersit niat baik yang timbul sesaat dan terus berbuat dengan segenap hati dan segenap tenaga."


Artikel Terkait

Donor Darah dan Tuang Celengan di Sekolah Ehipassiko

Donor Darah dan Tuang Celengan di Sekolah Ehipassiko

24 November 2016
Sekolah Ehipassiko kembali mengadakan kegiatan donor darah. Selain donor darah, Sekolah Ehipassiko juga menyelenggarakan Tuang Celengan Tzu Chi. Ehipassiko ingin membudayakan kebiasaan berdana kepada semua warga sekolah mengingat berdana merupakan wujud cinta kasih.
Cinta Kasih Mengalir dari Setetes Darah

Cinta Kasih Mengalir dari Setetes Darah

17 April 2025

Donor darah Tzu Chi di Sekolah Kusuma Bangsa Palembang pada Minggu, 13 April 2025 menjadi wujud nyata kepedulian sosial, dengan ratusan partisipan dan dukungan dari PMI Kota Palembang.

Setetes Darah, Secercah Harapan

Setetes Darah, Secercah Harapan

03 Februari 2025
Komunitas relawan Tzu Chi di Hu Ai Perintis kembali gelar donor darah di Sekolah WR Supratman 1. Kegiatan yang penuh berkah ini diwarnai antusiasme 42 relawan Tzu Chi yang bekerja sama dengan tim RSUP Adam Malik dan siswa-siswi Sekolah WR Supratman.
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -