Secercah Harapan

Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)

fotoMinggu 19 Februari 2012, relawan He Qi Utara mengadakan kegiatan pembagian biaya hidup dan pengobatan kepada para Gan En Hu.

Pagi hari Minggu tanggal 19 Februari 2012, hujan lebat menguyur Jakarta. Langit yang seharusnya sudah terang terlihat sangat gelap. Namun demikian tidak menghalangi langkah relawan Tzu Chi untuk tetap datang tepat jadwal di Jing Si Books & Café Pluit karena pada hari itu diadakan kegiatan  pembagian biaya hidup dan pengobatan kepada Gan En Hu yang berada di wilayah He Qi Utara. Jam menunjukkan pukul 08.30 WIB,  satu per satu Gan En Hu pun tiba. Hujan juga tidak menyurutkan semangat mereka untuk datang berkumpul bersama di Jing Si Books & Café Pluit.

Pada pukul 09.00 WIB, acara pun di mulai dengan pembicara Liwan Shixiong yang membawakan pentingnya menumbuhkan rasa syukur dalam kehidupan ini. “Seperti yang dituturkan oleh Master Cheng yen, “Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.” maka hendaknya kita semua akan menumbuhkan rasa syukur dalam diri sehinga kita akan merasa lebih berbahagia dan berarti dalam menjalani hidup ini,” ujar Liwan Shixiong.

“Bersyukur akan membuat orang merasa tenang dan tidak risau, karena dengan memiliki rasa bersyukur kita telah bisa menerima apa adanya,” sambung Liwan Shixiong. Hari itu sekitar 45 Gan En Hu hadir mengikuti acara tersebut. Mereka tampak bahagia setiap kali datang berkumpul bersama.  Hal itu terlihat dari raut wajah dan senyum mereka. “Saya sangat gembira setiap hadir di acara ini, bukan saja karena saya mendapat bantuan biaya hidup namun setiap saya hadir di sini saya mendapatkan perhatian relawan yang begitu hangat sehingga membuat hati saya merasa tenang dan bahagia” ucap Alwin, seorang Gan En Hu yang juga sering mengumpulkan barang daur ulang untuk Tzu Chi.

foto   foto

Keterangan :

  • kegiatan yang diikuti oleh sekitar 45 Gan En Hu ini berlangsung dengan lancar karena kerjasama yang baik dari kedua belah pihak (kiri).
  • Tjui Kim, salah seorang penerima bantuan Tzu Chi datang bersama ditemani putrinya (kanan).

Ternyata rasa syukur para Gan En Hu tumbuh seiring dengan perjalanan waktu mereka bersama Yayasan Buddha Tzu Chi. Hal serupa dinyatakan oleh seorang Gan En Hu lainnya, Tjui Kim (48) yang berdomisili di Jakarta Utara. “Saya menderita sakit pada tahun akhir 2009, saya sempat di rawat rumah sakit Mitra kemayoran dan dokter memvonis saya menderita gagal ginjal sehingga harus menjalani cuci darah satu minggu 2 kali. Biaya cuci darah sangat mahal sekali sehingga saya merasa putus asa dan sangat sedih. Namun ada teman yang memberitahu untuk meminta bantuan Tzu Chi, tak berapa lama Lian Hua Shijie dan Atjun Shixiong  datang melakukan survei dan saya mendapat bantuan sudah dua tahun lebih,” ucapnya. Putrinya, Sulini yang mendampingi sang ibu juga menuturkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, “Saat saat putus asa datang secercah harapan dan bantuan yang benar benar nyata datang kepada kami. Saya sangat salut kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena ini adalah nyata bukan kata kata belaka” ujar Sulini.

Tak terasa waktu telah menunjukan pukul 11 siang, semua Gan En Hu sudah menerima amplop berupa bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Semoga dengan adanya bantuan ini yang sakit lekas sembuh, yang dalam segala kesusahan akan berubah menjadi bahagia. Setelah doa bersama Gan En Hu pulang dengan wajah ceria dan bahagia.

  
 

Artikel Terkait

Satu Keluarga

Satu Keluarga

09 Agustus 2011

Pepatah mengatakan bahwa dimanapun kita dilahirkan, kita semua adalah saudara tanpa harus ada hubungan darah,” demikianlah kutipan pesan Master Cheng Yen kepada masyarakat yang mendapatkan bantuan beras.

Suara Kasih : Menyelami Dharma

Suara Kasih : Menyelami Dharma

28 Januari 2011 Tzu Chi sangatlah unik karena penuh cinta kasih dan kesatuan hati. Kita sebagai umat manusia hendaknya saling mengasihi dan bersatu hati demi mengurangi bencana di dunia. Semua orang berkumpul dan bersatu hati. Meski berbeda keyakinan, mereka berdoa bersama demi kedamaian dunia.
Seribu Harapan dari Pohon Sungkai

Seribu Harapan dari Pohon Sungkai

15 Mei 2013 Tapi, di balik semua itu suasana gembira terpancar dari wajah setiap relawan yang sedang melakukan penanaman pohon Sungkai. Sesekali terdengar candaan khas relawan yang diselingi dengan tawa renyah untuk mengurangi keletihan karena panas.
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -