Sehari Berbuat Kebajikan dengan Donor Darah

Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat) , Fotografer : Susi Christine, Beh Guat Ngo (He Qi Pusat)

Setelah sempat vakum selama 2 tahun karena pandemi Covid-19, relawan Tzu Chi di komunitas Sunter mengadakan kembali kegiatan donor darah.

Untuk turut menjaga cadangan stok pasokan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) terus terpenuhi, relawan Tzu Chi di komunitas Sunter yang merupakan bagian dari He Qi Pusat mengadakan kembali kegiatan donor darah, Sabtu 30 April 2022. Para relawan bekerjasama dengan PMI dan RS. Royal Progress Sunter.

Sejak pukul 7.30 Pagi, sudah terlihat beberapa relawan Tzu Chi mendekorasi ruangan tengah lobby RS. Royal Progress Sunter untuk menjadi tempat berlangsungnya donor darah, pos PMI, dan pos penerimaan calon pendonor (bagian pendaftaran). Terdata hadir sebanyak 22 relawan yang bersumbangsih, saling mengisi tiap pos yang diperlukan.

Sandra Gunawan (49) sudah terlihat datang pukul 8 pagi untuk menunggu gilirannya dipanggil menuju pos pemeriksaan PMI.

“Bersyukur sekali bisa lolos, HB dan tensi bagus. Jadi bisa mendonorkan darah buat orang yang membutuhkan,” ujarnya.

Sandra termasuk berjodoh dapat menyalurkan darahnya karena dari 44 calon pendonor terdapat pula 5 orang yang belum berhasil lolos melewati tahapan pemeriksaan PMI. Berniat baik untuk mendonorkan darah juga perlu kondisi yang tepat. Maka bagi Sandra, kesempatan menolong orang perlu digenggam sebaik-baiknya. Dengan berjalan kaki dari rumahnya di area Sunter, kurang lebih 1 km, Ia menuju ke RS. Royal Progress.

“Saya sudah mempersiapkan sedari awal, jadi diingat hari ini ada donor darah, bangun Pagi dan sudah sejak di rumah makan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Sandra Gunawan saat pemeriksaan oleh petugas PMI didampingi relawan Tzu Chi.

Ini adalah ke-12 kalinya Sandra mendonorkan darahnya. Karena sudah kesekian kalinya donor darah maka ia sudah mengetahui lengan mana yang pembuluh darah venanya lebih besar dan mempersilahkan tim PMI memasukkan jarum.

“Saya suka donor di sini, alurnya rapi,” tambahnya.

Sandra merupakan kenalan dari seorang relawan Tzu Chi dan mengetahui adanya donor darah darinya. Ia sudah berusaha mengajak teman-temannya untuk bersama ikut mendonor tetapi belum ditanggapi. “Berbuat baiklah, selama kita sanggup untuk memberi. Baik dengan materi maupun tenaga”. Inilah prinsip kebaikan yang diyakininya.

Senada dengan Anita (52), ia mengetahui adanya kegiatan donor darah dari relawan Tzu Chi yang mengajaknya. Jarak yang jauh tidak menyurutkan niat baiknya untuk bersumbangsih menyalurkan darah bagi sesama yang membutuhkan. Ia turut membawa serta teman, kerabat, dan keponakan untuk ikut menemaninya berdonor darah.

“Saya tinggal di Grogol-Jakarta Barat. Karena Saya sudah meniatkan diri rutin berdonor dan menjadi kebiasaaan. Saya sudah kesepuluh kalinya mendonor darah dan ini pertama kalinya donor di RS. Royal Progress yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi,” ujarnya.

Anita sedang mendonorkan darahnya yang bergolongan darah O.

Anita mengutarakan rasa syukurnya dapat melakukan kebaikan dengan darahnya yang bergolongan O. “Senang, bisa mendonorkan darah membantu dan berbagi kasih buat semua umat manusia. Selain bermanfaat, jadi sehat juga kita,” ungkapnya.

Sepekan sebelumnya, informasi kegiatan donor darah telah disebarkan melalui pesan singkat WA, mulut ke mulut, pemasangan spanduk di beberapa tempat sekitar Sunter, serta menghubungi satu per satu calon pendonor lama.

“Hari ini kegiatan donor darah telah berjalan lancar. Berkat dukungan dari Shixiong, Shijie, terlebih relawan senior seperti Noni Thio dan Linawati Heng Shijie. Memasuki masa liburan, membuat jumlah calon pendonor berkurang. Harapannya kedepan, semoga jumlah pendonor akan lebih banyak. Semoga kita dapat saling membantu dan semua tetap sehat,” tutur Tjia Lie Kian, koordinator dari kegiatan ini.

Lilis Suriany saat mendonorkan darahnya.

Sementara itu para pendonor tidak hanya dari masyarakat umum, tetapi juga dari para relawan Tzu Chi dan pihak perawat RS. Royal Progress. Lilis Suriany Pasaribu (25) yang bekerja sebagai perawat di divisi rawat jalan RS. Royal Progress turut terpanggil hatinya untuk ikut serta.

“Donor darah bagus untuk kesehatan. Senang bisa menyisihkan darah juga berbuat baik,” ujarnya.

Sabtu itu, merupakan pertama kalinya bagi Eric V. Salim, relawan Tzu Chi untuk mendonorkan darahnya. Welas asihnya terbangkitkan ketika memikirkan untuk membantu menyisihkan darahnya demi sesama.

“Di balik maraknya Covid-19 yang membatasi ruang gerak kita, ada saudara kita yang membutuhkan darah. Saya bersukacita bisa menjadi pendonor hari ini, karena inikan menyangkut nyawa, setiap tetes-tetes darah yang disumbangkan dapat memberikan kesempatan hidup bagi orang lain,” katanya.

Eric V. Salim (paling kanan) bersama relawan Tzu Chi lainnya.

Tidak hanya memikirkan jumlah kantong darah yang berhasil didonorkan, tetapi juga mempertimbangkan durasi batas waktu untuk segera disimpan. Maka kegiatan donor darah diakhiri pada pukul 11 siang. Terdata sebanyak 39 kantong darah yang berhasil disimpan.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Donor Darah, Donor Kebajikan

Donor Darah, Donor Kebajikan

21 September 2015 Kegiatan rutin tiga bulan, donor darah yang diadakan oleh Tzu Chi bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Bali kali ini diadakan pada tanggal 6 September 2015. Yang diikuti sebanyak 25 peserta dan 9 relawan yang dengan sepenuh hati melayani pendonor di kantor penghubung Tzu Chi lantai 1, Tuban-Kuta, Bali.
Sehari Berbuat Kebajikan dengan Donor Darah

Sehari Berbuat Kebajikan dengan Donor Darah

09 Mei 2022
Untuk turut menjaga cadangan stok pasokan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) terus terpenuhi, relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Pusat mengadakan kembali kegiatan donor darah.
Setetes Darah Memberikan Satu Kehidupan

Setetes Darah Memberikan Satu Kehidupan

23 Mei 2018
Tzu Chi Lampung mengadakan donor darah pada Minggu, 20 Mei 2018 di GSG Yayasan Metta Sarana (Suteng), Bandar Lampung. Terdapat 32 pendonor yang berhasil mendonorkan darahnya.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -