Sehat dengan Rutin Donor Darah

Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Vinson Theodoric, Lukman, Liani (Tzu Chi Medan)

Suasana pendaftaran pendonor yang akan melakukan donor darah.

Setelah hampir dua tahun tak menggelar donor darah akibat pandemi Covid-19, relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Medan Petisah mulai mengadakannya lagi. Donor darah pada Minggu 5 Desember 2021 di Kantor Tzu Chi Medan ini bekerjasama dengan RSUD. Dr. Pirngadi Medan.

Bukan donor darah saja, pada kegiatan ini TIMA Medan juga memberikan layanan pengecekan gratis seperti gula darah, konsultasi kesehatan, dan sosialisasi 21 Days Whole Food Vegan Diet Challenge.

“Karena donor darah di masa pandemi, kami (relawan Tzu Chi) sangat ketat dengan protokol kesehatan seperti memakai masker, mengecek suhu tubuh sebelum masuk untuk mengecek tensi dan HB, mencuci tangan dan lainnya. Jadi masayarakat umum jangan takut untuk mendonorkan darahnya,” ujar Mizuno Jauw, koordinator acara.

Setelah mendaftar, pendonor dicek suhu tubuh.

Seorang tim dari RSUD. Dr. Pirngadi memeriksa HB pendonor.

Pagi-pagi sekali, para relawan Tzu Chi dan tim medis Tzu Chi (TIMA) sudah tiba di lokasi, menjalankan tugas masing-masing. Ada yang bertugas di bagian pendaftaran, tensi, konsumsi, pemerhati dan lainnya.

Pukul 8.30 pagi terlihat pendonor sudah berdatangan. Usai mendaftar, mereka dicek suhu badan, pemeriksaan tensi dan HB, lalu diarahkan ke lantai 5 untuk donor darah. Calon donor yang menunggu antrean untuk diambil darahnya bisa sambil menonton tayangan Master Cheng Yen Bercerita. Tayangan tersebut bercerita tentang Dharma yang mudah dipahami orang dewasa maupun anak-anak.

Sementara itu, Achuan (59) sudah mendonorkan darahnya sebanyak 20 kali. Achuan merasakan banyak manfaat saat donor darah, seperti badannya terasa ringan. Dengan donor darah ia menjaga kesehatan jantung, sekaligus berbuat kebajikan.

“Bagi masyarakat yang belum pernah mendonorkan darahnya, ayo kita sama-sama mendonorkan darah untuk membantu sesama yang membutuhkan darah serta kita dapat merasakan banyak manfaat setelah kita melakukan donor darah,” ujar Achuan.

TIMA atau Tim Medis Tzu Chi Medan memberikan layanan cek gula darah, konsultasi kesehatan dan sosialisasi 21 Days Whole Food Vegan Diet Challenge.

Mizuno Jauw memberi semangat kepada pendonor yang sedang melakukan donor darah.

Pada donor darah kali ini, dari 149 yang mendaftar, terkumpul sebanyak 141 kantong darah. Kepala instalasi unit transfusi darah RSUD Pirngadi, dr. Emi Memory Pakpahan, M.Ked(Clin Path), SpPk bersyukur dengan donor darah ini. Pasalnya, sejak pandemi stok darah menurun drastis. Pasien yang membutuhkan darah tidak berkurang, namun masyarakat yang mendonorkan darah semakin sedikit.

“Dengan adanya kegiatan donor darah yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi ini stok darah ini bisa dipakai oleh pasien-pasien yang berada di RSUD. Dr. Pirngadi. Semoga para pendonor diberikan kesehatan supaya berikutnya bisa mendonorkan darahnya kembali,” tuturnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Butuh Tekad untuk Membantu Orang Lain

Butuh Tekad untuk Membantu Orang Lain

13 Desember 2019

Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi  Utara 1 bekerja sama dengan PMI dan Sekolah Permai di Pluit, Jakarta Utara mengadakan kegiatan donor darah. Sebanyak 60 datang untuk mendonorkan darah mereka.

Donor Darah di Apartemen Teluk Intan

Donor Darah di Apartemen Teluk Intan

08 Maret 2018
“Saya sudah pernah merasakan susahnya cari darah untuk adik saya,” kata Sri Hartati, salah satu donor dalam kegiatan donor darah yang digelar relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Angke. Ia mengenang kejadian ketika adiknya melahirkan dan mengalami banyak pendarahan.
Menumbuhkan Cinta Kasih Lewat Donor Darah

Menumbuhkan Cinta Kasih Lewat Donor Darah

16 April 2019

Pada 14 April 2019, Tzu Chi Medan mengadakan donor darah di Gedung PG-TK Sutomo I Yayasan Perg. Sutomo, Medan. Kegiatan yang bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Pirngadi Medan (UTD RSPM) ini berhasil mengumpulkan 192 kantong darah.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -