Sekarang Aku Bisa Bicara dengan Jelas Loh..

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Anand Yahya


Tak ada rasa takut bagi Angga menjalani operasi bibir sumbing. Karena bisa berbicara dengan jelas merupakan impian terbesarnya. 

Bisa berbicara dengan jelas tanpa terdengar sengau merupakan impian terbesar Angga Ramadhan (8). “Pak, kapan (langit-langit) Angga ditambalnya?” Pertanyaan itu kerap dilontarkan Angga pada ayahnya, Darip.

“Nanti.. sabar atuh Aa,” jawab Darip.

Hingga suatu hari, kenalan Darip memberitahu bahwa Tzu Chi akan menggelar bakti sosial kesehatan yang juga melayani operasi bibir sumbing di Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang. Rumah Sakit yang sebenarnya cukup jauh dari rumahnya di Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Cikarang Utara, Bekasi.

Angga pun mengikuti pemeriksaan kesehatan pada Sabtu, 5 Agustus 2017 dan dinyatakan bisa operasi pada 12 Agustus 2017. Senang tak terkira, itulah yang dirasakan Angga. Ia sudah membayangkan bagaimana dirinya berbicara dengan jelas di depan teman-temannya di sekolah.

“Bahkan yang pengen ngomong benar itu dia sendiri. Pak, tolong dibenerin dong omongan saya, kata dia gitu,” tutur Darip.


Angga menjalani operasi pada langit-langit di rongga mulutnya. Selain Angga, ada 15 pasien sumbing lainnya yang ikut pada baksos Tzu Chi ke-119 di Cikarang ini.

Selain kepada ayahnya, bungsu dari empat bersaudara ini juga meminta kakak-kakaknya untuk mengoreksi caranya berbicara. Meski demikian, Angga tidak minder. Ia tetap ceria. Sifatnya yang senang menolong membuatnya selalu disenangi teman-temannya.

Sebelumnya, Angga mengalami sumbing di bibir dan juga di langit-langit. Saat berumur 8 bulan, Angga menjalani operasi di bibir pada bakti sosial yang digelar oleh penyanyi yang juga dokter, Tompi. Sementara di bagian langit-langit tidak dilakukan operasi mengingat usia Angga yang masih terlalu kecil. Celah di langit-langit inilah yang menyebabkan suara Angga terdengar sengau.

Angga yang bercita-cita menjadi polisi ini sangat senang bermain bola dan bersepeda bersama teman-temannya.


Sehari jelang operasi, teman-temannya datang memberikannya semangat. 

Semangat dari Teman-teman

Jelang operasi, teman-temannya pun datang ke rumah, memberikan semangat kepada Angga.

“Senang, tidak takut (mau operasi), pengen bisa bagus ngomongnya,” kata Angga. Terlebih Angga sudah kuat berpuasa. Karena itu keharusan berpuasa jelang operasi bukan menjadi masalah besar baginya.

Operasi bibir sumbing pada baksos Tzu Chi ke-119 ini diikuti oleh 16 pasien. Angga diantar ketiga kakaknya, bibi, serta pamannya. Darip yang bekerja sebagai supir tidak ikut mengantar karena ada pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan, dan baru datang keesokannya.


Angga bersama Wasih, neneknya. Bagi Wasih, Angga adalah anak yang periang. Kepergian ibunya dua tahun lalu juga membuat Angga mandiri. “Rajin sekali Angga ini, menyapu, mengepel. Kalau pengen telur dadar ya goreng-goreng sendiri,” kata Wasih.

Setelah menunggu antrian cukup lama, tiba giliran Angga masuk ruang operasi. Operasi Angga berjalan dengan baik. Setelahnya, Angga diharuskan menginap satu malam di ruang pemulihan bersama pasien lainnya.

Tim dokter dari TIMA (Tzu Chi International Medical Association) Jakarta memeriksa kondisi mulut Angga pascaoperasi. “Lukanya sih kering, bagus. Sudah menutup semuanya. Sudah bisa minum. Kalau sudah bisa minum ya sudah tidak ada masalah untuk rawat jalan,” ujar dr. Khsetra Rinaldi kepada Darip.


Darip, ayah Angga sudah tidak asing lagi dengan Tzu Chi. Sebelumnya, pada tahun 2002, Desanya pernah mendapat bantuan beras sebanyak 35 ton dari Tzu Chi. 

Dokter Khsetra pun membolehkan Angga untuk pulang. Ia juga mengingatkan Darip agar menjaga kebersihan mulut Angga. Karena itu Angga hanya boleh makan makanan cair supaya tidak ada makanan yang tersangkut di luka operasinya.

Karena baru sehari menjalani operasi, Angga masih lemas. Darip mengungkapkan rasa terima kasihnya yang juga merupakan ungkapan terima kasih dari Angga. “Sangat senang sekali. Sangat membantu kami. InsyaAllah, Angga bisa bicara normal, pasti lah Angga senang, ” ujar Darip.

Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Menimba Ilmu dan Pengalaman Saat Screening Baksos Tzu Chi di Cikarang

Menimba Ilmu dan Pengalaman Saat Screening Baksos Tzu Chi di Cikarang

07 Agustus 2017

Pemeriksaan awal atau screening Baksos Tzu Chi ke-119 di Cikarang, Kabupaten Bekasi Sabtu, 5 Agustus 2017 direspon positif banyak pihak. Salah satunya dari para sukarelawan yang turut bepartisipasi.

Sekarang Aku Bisa Bicara dengan Jelas Loh..

Sekarang Aku Bisa Bicara dengan Jelas Loh..

18 Agustus 2017
Bisa berbicara dengan jelas tanpa terdengar sengau merupakan impian terbesar Angga Ramadhan (8). “Pak, kapan (langit-langit) Angga ditambalnya?” Pertanyaan itu kerap dilontarkan Angga pada ayahnya, Darip. 
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -