Selamat Ulang Tahun, Han Han

Jurnalis : Fatma (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)
 
foto

* Bulan Desember adalah bulan yang membahagiakan bagi Han Han karena pada bulan tersebut ia merayakan ulang tahunnya.

Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday, happy birthday, happy birthday to you

Lantunan lagu Happy Birthday itu mengalun riang dari muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) yang pada hari itu datang ke kediaman Han Han, gadis berusia 16 tahun yang mengidap Celebral palsy yang dibantu oleh Tzu Chi beberapa tahun ini. Bulan Desember adalah bulan yang membahagiakan bagi Han Han karena pada 5 Desember yang lalu ia genap berusia 16 tahun. Walaupun sudah berlalu, tetapi niat untuk membahagiakan Han Han, membuat relawan Tzu Chi datang ke rumahnya. Ada sedikit penyesalan dari relawan karena tidak bisa merayakan ulang tahun Han Han tepat pada harinya, namun relawan berharap semoga kue tart yang dibawakan relawan bisa membuat Han Han bahagia.

Seperti biasa, Han Han yang ditemui saat itu sedang berbaring di lantai beralaskan tikar. Penyakit yang deritanya membuatnya hanya bisa berbaring. Biasanya, kursi roda pemberian Tzu Chi pun menjadi teman setianya, namun berhubung kursi roda tersebut sedang rusak, maka Han Han hanya bisa berbaring di lantai.

foto   foto

Ket : - Sebenarnya Han Han menyukai Oreo, namun karena untuk merayakan ulang tahun Han Han,
           relawan Tzu Chi mempersiapkan kue tart. (kiri)
         - Para relawan yang masih usia muda ini bersiap-siap membuat kejutan bagi Han Han. (kanan)

Kedatangan 8 relawan Tzu Ching tersebut disambut hangat oleh Sri Sari, ibunda Han Han. Mendengar lantunan lagu Happy Birthday tersebut, Han Han nampak sangat gembira. Senyum manisnya merekah. Relawan yang datang memberi kejutan pun turut berbahagia.

Setelah menyalami Han Han dan ibunya, relawan pun memotongkan kue ulang tahun tersebut untuk Han Han. ¡¨Gimana Han Han? Enak?¡¨ tanya relawan yang menyuapi Han Han. ¡¨Enak¡¨ jawab Han Han dengan suara seraknya.

Suara Han Han hari itu terdengar serak. Menurut ibunya, Han Han sedang batuk. Sebenarnya Sri ingin membawanya ke klinik atau puskesmas terdekat, namun karena kondisi kursi roda yang masih rusak, maka Sri meredam keinginannya untuk membawa Han Han berobat. ¡¨Soalnya susah kalo nggak pake kursi roda,¡¨ ungkap Sri.

Mendadak Harun menjadi terbata-bata, butiran air mata bercucuran dari matanya. Ia tidak sanggup lagi berkata-kata. Ganda Shixiong selaku relawan yang menangani kasus Han Han menambahkan, selain harus memberikan bantuan, baik moril dan materiil, kita pun harus memberikan pujian yang luar biasa pada ibunda Han Han, Sri Sari, yang senantiasa merawat putri bungsunya tanpa kenal putus asa.

foto   foto

Ket : - Han Han meniup lilin ulang tahun. Lilin tersebut ibarat cahaya kecil yang menerangi hidup Han Han yang
           sepanjang hidupnya menderita akibat kelainan tulang belakang. (kiri)
         - Relawan menyuapi Han Han yang hanya bisa tiduran karena karena menderita kelainan tulang belakang.
           (kanan)

Han Han nampak sangat berbahagia hari itu. Sambil disuapi, ia menghafalkan nama-nama relawan yang menyuapinya. ¡¨CiciWike, Cici Winda,¡¨ begitulah Han Han melafalkan nama-nama relawan. Ketika Han Han salah mengucapkannya, relawan pun sontak tertawa. Keceriaan menyelimuti rumah Han Han hari itu.

Han Han ternyata hobi difoto. ¡¨Han Han ayo liat ke kamera,¡¨ kata relawan. Dengan cepat Han Han langsung menolehkan wajahnya ke kamera sambil memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya. Relawan pun bersorak, ¡¨Piiiiissss.¡¨ Tawa itu kembali menyeruak.

Pada kunjungan kali itu, ibu Han Han banyak bercerita kepada relawan. Sehari-harinya, Han Han hanya bisa berbaring di lantai sambil mendengarkan radio. ¡¨Kadang-kadang Han Han kalo dengerin radio, dia juga sering ikut nyanyi. Ibu ngiranya lagi ngomong, ternyata lagi nyanyi,¡¨ tutur Sri sambil tertawa. ¡¨Kegiatan lain Han Han biasanya jalan-jalan pake kursi rodanya. Cuma kursi rodanya lagi rusak. Bannya bocor aja. Belum dibenerin lagi,¡¨ lanjut Sri.

foto   foto

Ket : - Ibunda Han Han pun menunjukkan rasa sayangnye kepada Han Han dengan ikut menyuapinya. (kiri)
         - Meskipun agak terlambat karena hari ulang tahunnya sebenarnya telah lewat, namun Han Han tetap
           berbahagia mendapat kejutan ulang tahun oleh relawan. (kanan)

Tak terasa sudah dua jam relawan mengunjungi Han Han. Satu potongan kue pun sudah dihabiskan Han Han. Ia memang suka coklat. ¡¨Biasanya relawan suka bawain Oreo, tapi karena dalam rangka ulang tahun, jadi dibawain kue tart aja,¡¨ ungkap Hendra, salah seorang relawan yang datang saat itu.

Tepat pukul 13.30, relawan berpamitan. Ibunda Han Han setengah keberatan melepas kepergian relawan. ¡¨Jangan dulu yah, kan masih siang,¡¨ tutur ibunda Han Han dengan setengah membujuk. ¡¨Lain kali kita dateng lagi kok. Han Han istirahat yah supaya cepat sembuh batuknya,¡¨ ucap relawan. Setelah bersalaman dengan Han Han dan ibunya, relawan pun pulang. ¡¨Sampai ketemu lagi, Han Han,¡¨ ucap relawan.

 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Hidup Sederhana

Suara Kasih: Hidup Sederhana

19 Juni 2012 Jika manusia terus memboroskan sumber daya alam secara berlebihan, maka bencana yang ditimbulkan akan semakin parah dan semakin banyak. Semua bencana berawal dari ulah manusia. Satu-satunya cara mengatasinya adalah manusia harus segera menyelaraskan pikiran dan mengendalikan nafsu keinginan.
Semangat Insan Tzu Chi dalam Bersumbangsih

Semangat Insan Tzu Chi dalam Bersumbangsih

24 April 2018
Pekan Amal Tzu Chi 2018 yang digelar di Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk Jakarta diramaikan juga dengan sumbangsih para relawan dari luar Jakarta. Di antaranya dari Cianjur Jawa Barat dan Biak, Papua.
Badan Sehat Hati Tenang

Badan Sehat Hati Tenang

05 September 2012 Minggu tanggal 26 Agustus 2012 pagi, jam 08.00 WIB, setelah relawan Hu Ai Jelambar selesai melakukan kegiatan Gong Xiu atau Kebaktian bersama acara dilanjutkan dengan kegiatan pelestarian lingkungan. Sekitar 30 relawan mengikuti kegiatan ini.
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -