Semakin Menyentuh Masyarakat

Relawan Tzu Chi berserta para tamu undangan dan donatur melakukan penyekopan tanah sebagai simbol peletakan batu pertama aula Jing Si Tzu Chi Bandung pada tanggal 16 Mei 2014.

Tak terasa selama 10 tahun, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung telah hadir ditengah masyarakat Jawa Barat khususnya di Bandung. Selama itu pula Tzu Chi Bandung telah mengabdi kepada masyarakat dengan terus menggerakan visi dan misi Tzu Chi. Dalam hal ini Tzu Chi Bandung turut membantu program-program pemerintah daerah Jawa Barat diantaranya bantuan kesehatan serta infrastrukur untuk kepentingan generasi penerus bangsa, pemukiman, serta jembatan untuk mempermudah akses masyarkat setempat. Selain itu, Tzu Chi Bandung pun ikut berpartisipasi dalam menangani bencana alam khususnya yang menimpa daerah Jawa Barat.

Dalam misi kemanusiannya, Tzu Chi Bandung terus menjaring masyarakat yang kesulitan dalam menghadapi rintangan hidup. Hal ini lebih difokuskan pada pemberian bantuan sembako serta penanganan kesehatan yang dialami oleh masyarakat kurang mampu. Tentu hal ini tak luput dari peran serta para relawan dan donatur Tzu Chi. Dengan sepenuh hati dan rasa cinta kasihnya yang begitu besar terhadap sesama, para insan Tzu Chi ini dengan tulus memberikan sumbangan baik dari segi materi maupun tenaga.

Yayasan Tzu Chi tak hanya sekedar menjalankan misi kemanusiannya saja, namun para relawan pun mendapatkan bekal batin yang luar biasa seperti melatih diri agar selalu rendah hati, menjaga budi pekerti serta menjadi jiwa penolong. Rangkaian tersebut terangkai dalam budaya humanis Tzu Chi.

Menjadi Pusat Pelatihan
“Masalah di dunia tidak mampu diselesaikan oleh seorang saja. Dibutuhkan uluran tangan dan kekuatan banyak orang yang bekerja sama untuk dapat menyelesaikan masalah di dunia.” Kutipan master Cheng Yen tersebut merupakan sebuah ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat agar menjadi jiwa penolong dalam dirinya. Tzu Chi sebagai yayasan yang bergerak dibidang sosial mengajak kepada setiap insan agar menjadi bagian dari dunia Tzu Chi baik menjadi relawan ataupun donatur. Selain itu, Tzu Chi pun mengajak agar setiap insan menjadi berkepribadian yang mulia dengan belajar budaya humanis Tzu Chi.

CEO Tzu Chi International Stephen Huang (kiri) beserta relawan Tzu Chi lainnya menyambut kedatangan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (kanan) pada acara peletakan batu pertama aula Jing Si Tzu Chi Bandung.

Persembahan lagu isyarat tangan "Ren Jian You Ai" oleh relawan Tzu Chi di hadapan para hadirin di kegiatan peletakan batu pertama aula Jing Si Bandung.

Atas dasar itu perlu adanya fasilitas yang memadai untuk menampung para relawan Tzu Chi, donatur dan masyarakat yang ingin bergabung bersama Tzu Chi Bandung. Maka pada tanggal 16 Mei 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan acara peletakan batu pertama aula Jing Si Tzu Chi Bandung yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No. 628 Bandung.

Bangunan tersebut akan dijadikan pusat kegiatan Tzu Chi Bandung yang dapat menampung relawan, donatur, dan masyarakat penerima bantuan pada saat acara pelatihan dan sosial Tzu Chi dilaksanakan. Rencananya bangunan Jing Si tersebut akan dibangun lima lantai dengan fasilitas kantor, aula, klinik, depo daur ulang, Jing Si books store serta ruang pelatihan bagi relawan dan calon relawan Tzu Chi.

Acara peletakan batu pertama dimulai pada pukul 09.00 - 11.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh Stephen Huang selaku CEO Tzu Chi International, Liu Su Mei selaku ketua Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma selaku wakil ketua Tzu Chi Indonesia, Herman Widjaja selaku ketua Tzu Chi Bandung, Djonni Andhella selaku wakil ketua Tzu Chi Bandung, beserta jajaran Tzu Chi lainnya baik dari Taiwan, Jakarta, dan Bandung. Selain itu juga dihadiri oleh oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, Kapolda Jawa Barat Drs. Mochamad Iriawan, SH, MM, MH. dan Ketua umum Kadin Jawa Barat Agung Suryamal Sutisno. Sementara itu sebanyak 123 undangan pun turut hadir pada acara peletakan batu pertama baik dari pengusaha serta donatur.

Acara dimulai dengan kata sambutan dari Ketua Tzu Chi Bandung Herman Widjaja,  CEO Tzu Chi International Stephen , serta gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.  Persembahan isyarat tangan “Ren Jian You Ai” dan “Satu Keluarga” dibawakan oleh relawan yang berasal dari Tzu Chi Bandung dan Jakarta turut mewarnai acara peletakan batu pertama.

Relawan pembawa skop berbaris dengan rapi memasuki tempat acara peletakan batu pertama.

Sebanyak tiga kali penyekopan tanah dilakukan para relawan Tzu Chi dari Taiwan, bandung, dan Jakarta beserta para tamu undangan yang hadir.

Sebanyak 36 relawan pembawa skop berbaris rapi menuju tempat acara prosesi penyekopan tanah sebagai simbol peletakan batu pertama aula Jing Si Tzu Chi Bandung. Penyekopan tanah dilakukan sebanyak tiga kali. Setiap sekopan mengandung makna harapan menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat aman dan tentram, serta dunia bebas dari bencana.

Menurut Herman widjaja, tujuan pembangunan aula Jing Si Tzu Chi Bandung yaitu agar semakin banyak lagi masyarakat Jawa Barat untuk bergabung bersama Tzu Chi dan ini bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat. “Dengan adanya nanti Aula Jing Si ini kita lebih mampu, lebih punya potensi untuk menampung pelatihan-pelatihan maupun kegiatan-kegiatan yang menunjang untuk kegiatan kemanusiaan yang di daerah Jawa Barat khususnya Bandung,” kata Herman.

Tanggapan positif pun muncul dari Gubernur Jawa barat, "Ya, saya menyambut baik pembangunan aula Buddha Tzu Chi ini, tentu saja dengan dibangunnya kantor disini mudah-mudahan kegiatan Buddha Tzu Chi dalam kegiatan bentuk sosial kemasyarakatan semakin banyak apakah itu  bantuan sosial  bagi masyarakat, bantuan kesehatan, termasuk bantuan perumahan. Ini adalah jenis-jenis kegiatan sosial yang sangat di dorong oleh Buddha Tzu Chi, jadi saya ikut menyambut baik hadirnya kantor cabang Buddha Tzu Chi di sini (Bandung),” ucap Ahmad Heryawan sesaat setelah melakukan penyekopan. “Harapannya kegiatannya semakin efektif, kegiatannya semakin banyak, semakin luas dan semakin menyentuh masyarakat,” tambahnya.