Semangat Mewariskan Kebajikan di Akhir Tahun Ajaran

Jurnalis : Lina Lecin (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Kho Ki Ho, Pricilia, Noverina (Tzu Chi Pekanbaru)

Guru pendamping kelas budi pekerti memberikan souvenir berupa handuk yang di border bertuliskan nama murid-murid kelas budi pekerti Sebagai tanda ucapan terima kasih atas selama satu tahun belajar di di kelas pendidikan budi pekerti.

Pada hari Minggu, 18 Mei 2025, pukul 10.00 WIB, bertempat di Kantor Tzu Chi Pekanbaru, diadakan Gathering Penutupan Kelas Budi Pekerti 2024/2025. Kegiatan ini merupakan gabungan tiga kelas, yaitu Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban Kecil (1–3 SD), Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban Besar (4–6 SD), dan Kelas Budi Pekerti Tzu Shao (SMP–SMA).

Ada 224 peserta terdiri dari murid kelas budi pekerti dan orang tua murid yang didampingi 62 relawan Tzu Chi yang hadir dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini diawali dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen, orang tua, dan Duifu Mama. Dilanjutkan dengan doa bersama penuh khidmat oleh seluruh peserta dan pemutaran video kilas balik satu tahun pembelajaran kelas budi pekerti tahun ajaran 2024/2025.

Elisah, relawan Tzu Chi, menyampaikan, "Berkah bisa diteruskan kepada generasi berikutnya dan membawa manfaat bagi anak cucu. Kebijaksanaan juga bisa diteruskan hingga kehidupan berikutnya." Karena itu, diharapkan Xiaopusa dan Huobanmen bisa giat melakukan kebajikan serta mempraktikkan cinta kasih dan welas asih.

Para murid memperagakan bahasa isyarat tangan Huān Xǐ Zhì Gōng Xíng (Sukacita menjadi relawan) dan paduan suara yang berjudul "Give Love" yang ditampilkan oleh Xiaopusa dan Huobanmen.

Mengusung tema "Semangat Mewariskan Kebajikan", Elisah berbagi pengalaman. Kebijaksanaan juga bisa diteruskan hingga kehidupan berikutnya. Diharapkan Xiao Pusa dan Huoban men bisa giat melakukan kebajikan dan mempraktikkan cinta kasih dan welas asih seperti dalam kutipan wejangan Master Cheng Yen yang di dalam ceramahnya mengatakan, "Berkah bisa diteruskan kepada generasi berikutnya, dan membawa manfaat bagi anak cucu."

Kegiatan dilanjutkan dengan penampilan isyarat tangan dan paduan suara "Give Love", dan dilanjutkan dengan penampilan isyarat tangan "Huān Xǐ Zhì Gōng Xíng" (Sukacita menjadi relawan) oleh Xiao Pusa dan Huoban men. Sebagai wujud rasa terima kasih dari relawan kelas budi pekerti yang sudah satu tahun mendampingi, para murid diberikan suvenir handuk yang dibordir atas nama masing-masing siswa.

Para peserta kemudian turun berkeliling mengunjungi berbagai stan yang tersedia, seperti Stan merangkai bunga, stan menulis kartu ucapan, stan Jing Si Yu, Stan pengenalan Tzu Ching, Stan poster kisah kehidupan Sang Buddha, Stan membuat makanan vegetarian, dan stan produk-produk Jing Si.

Salah satu murid kelas budi pekeri dari Qin Zi Ban Kecil mencoba permainan edukasi yang di sedikan oleh panitia kelas budi pekerti. Suasana belajar yang kelas budi pekerti Tzu Chi sajikan memiliki energi positif yang sangat baik untuk perkembangan mental anak-anak.

Para peserta juga bisa menikmati berbagai stan yang tersedia, seperti stan merangkai bunga, stan menulis kartu ucapan, stan Jing Si Yu, stan pengenalan Tzu Ching, stan kisah kehidupan Sang Buddha, stan membuat makanan vegetarian, dan stan produk-produk Jing Si.

Kegiatan gathering ini disambut antusias oleh para orang tua dan murid. Salah satunya Johnson Loh dan Karleen Loh, dua kakak beradik yang antusias mengikuti kegiatan. "Senang, asyik, ada stan rangkai bunga, buat surat dan main game gitu, dan dapat hadiah dan banyak kegiatan lain," ucap Johnson.

Perasaan yang sama juga disampaikan Sunarta, orang tua murid kelas budi pekerti Tzu Shao. "Suasana belajar di Tzu Chi memiliki energi positif. Saya yakin anak saya kalau belajar terus di Tzu Chi pasti berubah menjadi lebih baik. Di Tzu Chi diajari belajar menjadi orang yang berbakti pada orang tua dan orang lain. Terhadap orang tua harus berbakti, dengan semua orang bisa saling hormat, otomatis di masyarakat bisa jadi orang yang," tutur Sunarta dengan bangga.

Suasana Gathering penutupan kelas budi pekerti tahun ajaran 2024/2025 dihadiri para siswa siswi, para orang tua dan guru pendamping. Acara berlangsung di lantai 3 Kantor Tzu Chi Pekanbaru. Kegiatan ini menggabungkan tiga kelas: Qin Zi Ban Kecil (1–3 SD), Qin Zi Ban Besar (4–6 SD), dan Tzu Shao (SMP–SMA).

Sunarta juga menambahkan perubahan positif setelah kedua anaknya belajar budi pekerti. “Bertengkar sudah berkurang, kalau dinasihati saya mau dengar, kalau mau makan sering panggil Papa Mama makan,” ungkap Sunarta.

Kegiatan gathering ini ditutup dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen, dan seluruh peserta dibagikan nasi tim hangat vegetarian dan pulang dengan penuh sukacita.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Pengetahuan Tentang Covid 19

Pengetahuan Tentang Covid 19

07 September 2021

Relawan Tzu Chi Medan mengadakan acara Parenting Kelas Bimbingan Budi Pekerti Via Zoom dengan tema “Pengetahuan Tentang Covid 19” pada Minggu, 29 Agustus 2021.

Saya Berhasil, Ma!

Saya Berhasil, Ma!

22 Oktober 2015

Dari kata perenungan Master Cheng Yen, murid-murid Kelas Budi Pekertii Tzu Chi ini diberi pemahaman bahwa tugas sendiri haruslah dikerjakan oleh diri sendiri, tidak takut repot, dan tidak takut susah. Jika setiap hari berusaha maka setiap hari tidak dilewati dengan sia-sia.

Galang Hati untuk Sumatera-Kelas Budi Pekerti

Galang Hati untuk Sumatera-Kelas Budi Pekerti

15 Oktober 2009
Para guru pembimbing Kelas Budi Pekerti Tzu Chi punya misi khusus hari ini. Mereka akan mengajak anak-anak ini untuk menanam kembali berkah bagi diri anak-anak itu. 
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -