Semangat Tak Kenal Lelah, Relawan Tzu Chi Batam Sukseskan Pekan Amal

Jurnalis : Agus Lee (Tzu Chi Batam), Fotografer : Shanti Iswangga, Candra, Kwet Sin, Andy Tan (Tzu Chi Batam)

Tim relawan lalu lintas Pekan Amal Tzu Chi Batam memastikan pengunjung mendapatkan tempat parkir yang nyaman.

Selang enam tahun, Pekan Amal Tzu Chi Batam kembali diadakan di Halaman Aula Jing Si Batam. Karena pekan amal ini diselenggarakan di atas lahan parkir, muncul kekhawatiran akan terbatasnya tempat parkir bagi pengunjung yang datang untuk berbelanja.

Menyiasati hal itu, Agus Jak Thuang selaku koordinator lalu lintas mengimbau sekitar 300 relawan yang bertugas di Pekan Amal untuk tidak memarkir kendaraan di Aula Jing Si Batam. Dengan begitu, halaman Aula dapat dikosongkan sepenuhnya untuk para pengunjung pekan amal.

“Kami meminjam lokasi di Windsor Foodcourt untuk relawan parkir di sana, jadi Kwet Sin bertugas di sana, saya di Jing Si Tang (Aula Jing Si)”, terang Agus mengenai pembagian tugas dengan wakil koordinator, Kwet Sin.

Tenda biru di depan Windsor Foodcourt sebagai pos antar jemput relawan menuju Aula Jing Si Batam sejauh 600 meter.

Pagi hari di saat matahari belum terbit, Kwet Sin sudah memasang tenda biru Yayasan Buddha Tzu Chi di depan Windsor Foodcourt. Tenda ini difungsikan sebagai pos untuk antar jemput relawan ke Aula Jing Si Batam sejauh 600 meter.

“Saya ke sini pagi jam 05.00-an, karena sebagian dari relawan kita yang di dapur subuh-subuh sudah mulai aktivitas. Jangan sampai mereka ke sini, kita nggak ada orang bisa ngantar ke sana”, jelas Kwet Sin.

“Tujuan kami supaya kedatangan tamu itu jadi lebih mudah dan nyaman. Tamu datang untuk belanja, beramal, mendapatkan tempat parkir (di Aula Jing Si) yang tidak menyulitkan. Tujuan utamanya itu sih. Jadi karena itu, relawan kita harapkan menjadi tidak nyaman sedikit lah”, imbuhnya sambil tertawa.

Agus Jak Thuang, koordinator lalu lintas Pekan Amal Tzu Chi Batam.

Pertama kali ditugaskan menjadi koordinator di lalu lintas, Agus mengaku cukup yakin akan berjalan dengan lancar karena setiap kali acara besar, hotel di seberang Aula Jing Si selalu meminjamkan lahan parkiran untuk Tzu Chi. Namun dua pekan sebelum acara, Agus mendapat kabar bahwa hotel tidak dapat meminjamkan lahan parkir di hari pertama Pekan Amal. Selain masalah lahan parkir, mencari relawan untuk bertugas koordinasi lalu lintas menjadi tantangan lainnya bagi Agus. “Kami cari relawan juga ada kesulitan ya. Kemarin daftar-daftar mungkin ada 20. Tapi, hari ini datang mungkin sekitar 15 orang relawan.”

Ia menambahkan bahwa Kwet Sin memang membuat gambaran kasar untuk menempatkan relawan di berbagai posisi. Namun, kenyataannya hari itu tidak sebagus yang mereka bayangkan. Meski begitu, siapa pun yang datang tetap dapat ditempatkan, dan situasi itu masih bisa diatasi.

Mengetahui relawan Selatpanjang akan turut hadir membantu dalam Pekan Amal kali ini, Agus mengajak Bun Cuan dari Selatpanjang untuk bantu mengarahkan lalu lintas dan langsung disanggupi olehnya. “Saya lihat lalu lintas mungkin kerjanya agak kurang relawan lah. Jadi diaturnya kalau di lalu lintas, lalu lintas saja. Tak masalah, kita jadi relawan itu semua bisa,” tuturnya penuh semangat.

Bun Cuan dari Selatpanjang sigap membantu pengunjung yang kesulitan mencari tempat parkir, memastikan kendaraan dapat diarahkan dengan lancar.

Ketika melihat ada pengunjung yang kesulitan mendapatkan tempat parkir, Bun Cuan langsung sigap. “Ada satu pengunjung bilang ‘Saya sudah setengah jam, enggak ada tempat parkir Ko’. “Tunggu sebentar, aku carikan, pas ada satu mobil keluar, saya panggil cicinya, Senang sekali dia”, ujar Bun Cuan puas.

Kepuasan pengunjung adalah misi utama dari tim lalu lintas ini. Hujan yang datang tiba-tiba pun tidak menyurutkan semangat Bun Cuan dan teman-teman. Walau kehujanan, relawan lalu lintas tetap semangat menjalankan tugasnya. Melihat pengunjung yang masih kecil maupun yang lanjut usia, para relawan juga sigap untuk memayungi pengunjung memasuki area pekan amal.

Agus Jak Thuang dan teman-teman datang paling awal sebelum relawan lainnya tiba dan pulang paling terakhir setelah semua relawan sudah diantar kembali ke Windsor Foodcourt. Kerja keras tim lalu lintas hanya demi satu tujuan, yakni seluruh pihak yang berkontribusi di Pekan Amal Tzu Chi Batam baik relawan maupun pengunjung dapat hadir dengan aman dan nyaman. Datang dengan penuh antusias dan pulang dengan hati penuh sukacita.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Meriahnya Bazar Pekan Amal Tzu Chi di Banda Aceh

Meriahnya Bazar Pekan Amal Tzu Chi di Banda Aceh

20 September 2024

Tzu Chi Aceh menggelar bazar pekan amal yang menghadirkan 68 stan. Keuntungan dari bazar ini akan digunakan untuk mengadakan Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi dalam rangka memperingati 20 tahun Tsunami Aceh, Desember mendatang.

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

23 April 2018
Anne Djasa, Dewi Janti, dan beberapa temannya memborong berbagai kebutuhan pokok di Pekan Amal Tzu Chi. Bukan untuk keperluan pribadi, bahan-bahan pokok yang dibeli itu mereka salurkan ke panti jompo. Bagaikan peribahasa sekali mendayung dua tiga tiga pulau terlampaui. Dalam satu kali berbuat kebaikan, mereka sekaligus memberikan manfaat ke banyak tempat.
Pekan Amal Tzu Chi 2016: Yuk, Belanja Sambil Beramal Lagi

Pekan Amal Tzu Chi 2016: Yuk, Belanja Sambil Beramal Lagi

10 Desember 2016 Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali menggelar Pekan Amal Tzu Chi tahun 2016 pada Sabtu dan Minggu, 10 hingga 11 Desember 2016 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. Ada 191 stan yang terdiri dari stan makanan, sembako, perlengkapan rumah tangga, baju, hingga stan elektronik yang turut meramaikan Pekan Amal ini.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -