Senang Setelah Berbagi

Jurnalis : Ivana, Fotografer : Binawan Tandanu (Tzu Chi Tangerang)
 
 

fotoUntuk keenam kalinya relawan Tzu Chi Tangerang mengadakan donor darah, untuk memberikan kesempatan pada orang-orang yang ingin membantu sesama mereka dengan membagi darah mereka.

”Awalnya saya pesimis bisa donor, karena saya sudah mencoba 4 kali gagal. Ini yang kelima kalinya. Rasanya takut banget, sampai hampir pingsan.”

Begitulah ungkapan Rusmiati dalam sharing tertulisnya setelah mengikuti kegiatan donor darah di Kantor Tzu Chi Tangerang. Mahasiswi STABN Sriwijaya ini memang sempat benar-benar pingsan hingga membuat relawan khawatir. Namun ia berhasil melanjutkan harapannya untuk mendonorkan darah, hingga ia pun menulis, “Yang terpenting dengan adanya niat yang kuat, saya bisa donor. Saya senang sekali karena bisa berbuat baik.”

Dalam donor darah tanggal 18 Desember 2010 di Kantor Tzu Chi Tangerang, cukup banyak orang datang untuk mendonorkan darah mereka. Di antaranya terdapat sejumlah 30 mahasiswa STABN Sriwijaya yang turut serta. Beberapa di antara mereka memang merasa takut seperti yang dirasakan Rusmiati. Pada saat itu, relawan yang bertugas mendampingi akan menenangkan mereka.

Mariani, relawan Tzu Chi Tangerang, bertugas mengoperkan berkas kesehatan donor kepada petugas, dan mengantar mereka ke tempat tidur donor. Kemudian, ia akan menyelimuti kaki dan perut para donor agar tidak kedinginan atau masuk angin. Saat itulah, ia melihat Santi –mahasiswi STABN Sriwijaya– yang baru pertama kali mendonorkan darah dan merasa takut. Dan cobaan bagi Santi ternyata lebih berat karena ia harus disuntik 2 kali. Pertama-tama petugas PMI mengambil darah Santi lewat lengan kanannya. Tapi karena alirannya terlalu lambat, pengambilan terpaksa dipindah ke lengan kiri. “Saya coba bilang sama dia jangan takut,” kata Mariani. Ketika akhirnya Santi selesai diambil darahnya, Mariani mengajak Santi untuk foto bersama sebagai kenangan momen pertamanya tersebut. “Nanti kalau ketemu dia lagi, kita coba cetak fotonya untuk dikasih ke dia. Supaya dia lebih terpacu dan mau ikut donor darah lagi,” harap Mariani.

foto  foto

Keterangan :

  • Mariani Shijie mengajak Santi yang baru pertama kali mendonorkan darahnya untuk foto bersama sebagai kenang-kenangan. Ia berharap foto ini dapat menjadi penyemangat Santi untuk kembali menjadi donor. (kiri)
  • Relawan Tzu Chi menghiasi kantor dengan suasana Natal. Di pohon Natal yang sederhana dan dibuat dari barang daur ulang ini, digantungi cokelat dan kata perenungan bagi para donor. (kanan)

Berbalut Suasana Natal
Kali ini sesuai perayaan yang sebentar lagi menjelang,  relawan Tzu Chi menghias kantor itu dengan suasana Natal. Donor darah tematik, mungkin inilah yang membuat kegiatan donor darah di Tzu Chi Tangerang terasa berbeda. Sebuah pohon Natal sederhana dari batang pohon yang tidak terpakai, ditempeli butiran gabus dan digantungi hiasan-hiasan natal. Ternyata pohon ini juga menyimpan kejutan manis. Para peserta donor yang telah memulihkan diri mereka, boleh mengambil sebutir coklat yang tergantung di batang-batang pohon. Pada coklat itu juga tergulung sebait Kata Perenungan Master Cheng Yen untuk masing-masing donor.

Melti Shijie yang menjadi koordinator kegiatan donor darah di Tzu Chi Tangerang antusias bercerita bahwa para relawan di sana memang selalu membuat suasana yang berbeda dalam setiap kegiatan seperti ini. “Waktu bulan Agustus kemaren misalnya, kita sambil bagikan kue bulan,” katanya. Suasana yang hangat ini merupakan ungkapan syukur relawan Tzu Chi atas keikutsertaan 101 orang donor yang hadir kali ini, meski hanya 65 orang yang dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. “Kalau saya lihat begitu banyak orang ikut, (bahwa) darah dia begitu berharga mau dibagi ke sesama, saya senang sekali. Jadi ada semangat untuk melakukannya (kegiatan ini),” kata Melti.

  
 

Artikel Terkait

 Menciptakan Dunia Bersih

Menciptakan Dunia Bersih

12 Mei 2011
Sampah merupakan emas bagi sebagian kecil orang. Dari kalimat tersebut muncullah pertanyaan dan rasa ingin tahu pada beberapa orang seperti berikut, ”Sampah emas itu seperti apa?”
Baksos Tzu Chi ke-141: Yang Manis-manis, Yang Tak Lekang oleh Waktu

Baksos Tzu Chi ke-141: Yang Manis-manis, Yang Tak Lekang oleh Waktu

26 Oktober 2023

Banyak cerita haru di Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-141. Para pasien berbahagia bisa sembuh dari penyakitnya. Juga para relawan Tzu Chi dan juga relawan TIMA Indonesia yang berbahagia dapat bersumbangsih. Ada juga kisah persahabatan tiga perawat medis Tzu Chi yang super manis.  

TIMA Pekanbaru Bersama IDI Pekanbaru Adakan Seminar Kesehatan

TIMA Pekanbaru Bersama IDI Pekanbaru Adakan Seminar Kesehatan

25 Mei 2022

TIMA (Tzu Chi International Medical Association) Kota Pekanbaru beserta IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Pekanbaru mengadakan Seminar Kesehatan, Jumat 20 Mei 2022.

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -