Senyum Bahagia Warga Pademangan

Jurnalis : Stephen Ang (He Qi Utara), Fotografer : Henry Tando, Thio Verna, Budi Wongso (He Qi Utara)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi tetap senyum dan semangat membantu warga Pademangan mengangkut beras. Rasa sukacita ini membuat warga penerima beras di Pademangan gembira sekaligus terharu.

“Bantuan yang diberikan tanpa pamrih akan disambut dengan sukacita oleh penerima bantuan. Rasa sukacita ini dapat menghilangkan kelelahan jiwa dan raga yang dirasakan pemberi bantuan.” (Kata Perenungan Master Cheng Yen).

Pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 30-31 Juli 2011 relawan Tzu Chi melakukan survei ke rumah-rumah warga di daerah Pademangan, Jakarta Utara. Sekitar 6.756 keluarga dari 16 RW di wilayah ini  telah menerima kupon beras dari Tzu Chi. Penurunan beras ke lokasi dilakukan sehari sebelumnya, yaitu pada hari Jumat 5 Agustus 2011, sejak jam 8 pagi hingga jam 12 malam.

Hari pembagian beras cinta kasih pada hari Sabtu 6 Agustus 2011 telah tiba. Suasana pagi hari yang sejuk mengawali lembaran kisah baru dalam setiap kehidupan kita. Dalam perjalanan menuju lokasi kami melihat banyak penjual sayur mulai berdagang di pasar, kendaraan angkutan umum yang mengantar penumpang dan kumpulan orang tua yang sedang berolahraga. Waktu perjalanan yang kami tempuh sekitar 30 menit dan ketika sampai di sana kami melihat beberapa warga menunggu di depan gerbang Ruko Permata Ancol, Pademangan. Para relawan dan guru-guru Sekolah Tzu Chi Indonesia yang sudah bersiap-siap sejak pagi saling bekerja sama merapikan tumpukan beras dan minyak goreng yang akan diberikan kepada warga. Kegiatan pembagian beras ini juga turut melibatkan sekitar 30 murid-murid SMA Tzu Chi Hualien, Taiwan yang sedang berkunjung ke Indonesia.

Waktu sudah meunjukkan pukul 8 pagi dan terlihat antrian panjang dari warga Pademangan yang menunggu dengan sabar untuk mendapatkan beras cinta kasih ini. Hong Tjhin, CEO DAAI TV Indonesia membuka acara ini dengan membacakan surat dari Master Cheng Yen yang memberikan pesan kepada kita semua. “Beras yang berasal dari Taiwan ini selain mewakili jerih payah para petani juga membawa perhatian yang besar bagi seluruh insan Tzu Chi seluruh dunia. Semoga berkah dan cinta kasih tanpa pamrih ini dapat menemani saudara detik demi detik dalam kehidupan ini. Kami juga berharap cinta kasih yang saling memberi perhatian dapat terus berlanjut selama-lamanya dan menyebar di dunia ini untuk menolong orang dari segala penderitaan,” kata Hong Tjhin membacakan pesan Master Cheng Yen.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang hadir dalam acara ini juga menambahkan betapa pentingnya tali persaudaraan. “Kita harus saling membantu, saling mengasihi dan mampu memelihara persatuan dan kesatuan kita. Kepedulian terhadap sesama adalah muthlak perlu kita jaga. Saya berharap semakin banyak yayasan sosial yang dapat memberikan perhatian kepada warga miskin,” tegas Fauzi Bowo. Setelah itu Fauzi Bowo menyerahkan secara simbolis beras cinta kasih sebanyak 20 kg  dan 1 liter minyak goreng kepada setiap warga Pademangan.

foto  foto

Keterangan :

  • Siswa-siswi SMA Tzu Chi Hualien, Taiwan yang sedang berkunjung ke Indonesia juga ikut serta dalam kegiatan pembagian beras pada tanggal 6 Agustus 2011. (kiri)
  • Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga hadir dalam pembagian beras di Pademangan, Jakarta Utara. (kanan)

Sukacita Relawan dan Warga Penerima Beras

Ketua RW 16 Pademangan, Rahmat Hartanto yang telah menyediakan lokasi Ruko Permata Ancol sebagai tempat pembagian beras ini berharap agar kegiatan seperti ini bisa berjalan terus dan berkesinambungan. “Melihat kebutuhan pangan yang semakin melambung tinggi, momen seperti ini sangat pas terutama di bulan puasa. Selain itu semua warga di sini sangat kooperatif dan siap untuk mengalihkan kegiatan mereka demi melancarkan acara pembagian beras,” ungkapnya. Begitu pula Antonius Chandra, Sekretariat RW 16, ia juga berharap agar Tzu Chi dapat terus bersama-sama membantu warga mengentaskan kemiskinan dan yang kekurangan pangan.

Dr. I Bambang Suromo S. yang mendengar kabar adanya kegiatan pembagian beras di Jakarta, langsung datang dari Jawa Tengah untuk ikut serta membantu dokter lain dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkan. Selama kegiatan berlangsung, dokter Bambang menemukan seorang ibu yang pingsan ketika sedang menunggu antrian beras. Suaminya mengalami stroke dan memiliki 7 orang anak sehingga sang ibu harus mencari nafkah seorang diri untuk membiayai dan menghidupi keluarganya. Melihat keadaan seperti ini, dokter Bambang berharap kegiatan seperti ini perlu terus dilakukan dan semoga beras cinta kasih ini sampai kepada orang-orang  yang benar-benar membutuhkan.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebanyak 6.756 keluarga dari 16 RW di Pademangan menerima beras dari Tzu Chi. (kiri)
  • Relawan bekerja sama mempersiapkan beras cinta kasih dan minyak goreng yang akan dibagikan kepada warga. (kanan)

Seorang kakek yang datang sendiri dengan kondisi badan membungkuk, duduk di kursi sambil menunggu dimulainya acara pembagian beras, Muhammad Soleh namanya. Saat muda ia pernah bekerja di pembuatan kapal kayu. Beliau yang kini berumur 85 tahun dan sudah tidak bekerja ini ternyata sejak kecil sudah tinggal di Pademangan RW 07/ RT 16. “Saya sangat berterima kasih atas pertolongan untuk saya. Dari muda sampai sekarang baru pertama kali ini saya mengalaminya,” ungkapnya dengan haru.  

Kepala TK Sekolah Tzu Chi Indonesia, Iing Felicia Joe bersama guru-guru lainnya merasa sangat bersyukur bisa ikut membantu pembagian beras ini. “Bukan hanya berasnya saja, tetapi perwujudan rasa cinta kasih kita kepada semua warga yang kurang mampu. Melalui kegiatan hari ini saya banyak belajar untuk menghargai segala sesuatu yang telah saya peroleh dan semoga guru lainnya dapat memetik pelajaran yang sangat berarti ini untuk anak sekolah,” kata Iing Felicia Joe.

Proses yang cukup panjang mulai dari mendapatkan data dari Lurah dan RT/RW setempat, lalu melakukan survei dan pembagian kupon beras ke warga dan akhirnya pelaksanaan pembagian beras telah selesai. Senyum bahagia yang terpancar dari para warga menghilangkan semua kelelahan jiwa dan raga para relawan yang telah mengurus kegiatan pembagian beras selama beberapa minggu ini. Dalam kesempatan ini juga ketua Hu Ai Sunter, Nony Intan Shijie menyampaikan bahwa melalui sebuah acara kita dapat menebarkan cinta kasih sehingga harus selalu bersyukur karena kita jauh lebih baik dan masih bisa membantu mereka yang kurang mampu. “Selama beberapa minggu ini memang badan terasa lelah, tapi ketika melihat para warga yang cukup ramah dan tertib dalam kegiatan pembagian beras ini semua kelelahan pun hilang. Saya ingin mengucapkan terima kasih dan Gan En kepada semua relawan yang telah membantu menyukseskan pembagian beras ini,” ungkap Yopie Shixiong selaku koordinator lapangan pembagian beras di Pademangan.   

  
 

Artikel Terkait

Berbagi Berkah di Desa Karang Baru

Berbagi Berkah di Desa Karang Baru

06 September 2021

Relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Cikarang membagikan nasi kotak vegetarian kepada warga sekitar Desa Karang Baru, Cikarang dalam kegiatan Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi.

Membuka Hati Opa dan Oma

Membuka Hati Opa dan Oma

10 Juni 2009 Dalam rangka perayaan Waisak dan perayaan Peh Cun (perayaan tradisional Tionghoa –red), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan mengadakan kunjungan kasih ke Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bakti, Medan Labuhan, Minggu (24/5) pagi.
Tzu Chi Indonesia Mengirimkan Bantuan Perlengkapan Medis ke Wuhan Tiongkok

Tzu Chi Indonesia Mengirimkan Bantuan Perlengkapan Medis ke Wuhan Tiongkok

03 Februari 2020

Merespon merebaknya novel coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona di Tiongkok, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengirimkan barang bantuan berupa perlengkapan medis ke Kota Wuhan, Tiongkok.

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -