Senyum Indah dan Sehat

Jurnalis : Novia Ferryani (Tzu Chi Singkawang) , Fotografer : Dr. Christina, Novia Ferryani (Tzu Chi Singkawang)


Dokter melakukan tindakan pencabutan gigi susu anak-anak yang sudah mulai tanggal dan penambalan pada gigi yang mulai berlubang.

Untuk memperingati HUT Republik Indonesia ke-73, tim medis Tzu Chi atau TIMA Singkawang bersama relawan Tzu Chi Singkawang mengadakan bakti sosial kesehatan gigi dan mulut pada Minggu, 12 Agustus 2018. Kegiatan yang dimulai pada pukul 07.00 pagi sampai dengan jam 12.00 siang ini berlokasi di Sekolah Swasta Asoka Singkawang dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi.

Dalam kegiatan ini, tim TIMA dibantu oleh Tim PGDI Singbebas (Persatuan Dokter Gigi Indonesia Cabang Singkawang Bengkayang dan Sambas). Sebanyak 19 dokter gigi dari tim PDGI ini turut serta dalam menyukseskan bakti sosial kesehatan gigi dan mulut kali ini.


Tidak hanya mendapatkan pemeriksaan gigi, tetapi seluruh siswa-siswi juga mendapatkan tambahan ilmu mengenai kesehatan gigi dan mulut.

Acara dimulai dengan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada siswa-siswi TK dan SD kelas 1 sampai kelas 6 di kelas mereka masing-masing. Sedangkan untuk siswa-siswi SMP dan SMK dikumpulkan menjadi satu di dalam aula sekolah. Mereka tidak hanya mendapatkan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut, tapi juga dibarengi dengan penyuluhan mengenai bahaya pengunaan narkotika.

Usai mendengarkan penyuluhan, untuk siswa siswi selain TK, Kelas 1 SD dan kelas 6 SD sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut hanya untuk siswa-siswi TK, kelas 1 SD dan kelas 6 SD. Kenapa hanya pilih kelas TK, 1 dan 6 SD?

“Karena untuk menjadikan sikat gigi sebagai kebiasaan hidup maka harus dimulai dari kecil. Sedangkan pada anak-anak kelas 1 SD gigi susu mereka sudah tumbuh semua dan bahkan sudah ada yang mulai tanggal. Dan juga untuk kelas 6 SD gigi permanen mereka sudah hampir tumbuh semua dan perlu melakukan perawatan khusus agar tetap sehat,” ucap Drg. Nina.


Setiap anak mendapatkan satu bingkisan yang berisi gelas, sikat gigi, odol, dan sapu tangan yang akan dipakai saat gigi massal.

Tidak hanya sekedar pemeriksaan, dokter juga melakukan tindakan pencabutan gigi susu yang sudah mulai tanggal dan penambalan pada gigi yang mulai berlubang. Setelah semua sudah mendapatkan pemeriksaan dan tindakan, acara ditutup dengan melakukan sikat gigi massal di lapangan Sekolah Asoka Singkawang yang diikuti oleh siswa-siswi TK dan kelas 1 SD.   


Dengan penuh semangat siswa-siswi ini belajar cara sikat gigi yang benar dengan mengikuti arahan dari dokter gigi.


Foto bersama dengan seluruh tim dokter Gigi PDGI  Singbebas (baju ungu).

“Seperti yang kami ketahui, bahwa indeks kerusakan gigi di Kalimantan Barat sangatlah tinggi dan itu menjadi salah satu alasan kami mengadakan bakti sosial kegiatan gigi dan mulut ini. Jika kita tidak merawat gigi dari awal, maka itu akan menganggu kesehatan anak-anak dan juga masa depan mereka terutama mereka yang bercita-cita untuk menjadi polisi, tentara, pilot, dan lain-lain,” Ucap Drg. Ayi Sobari selaku koordinator dalam kegiatan bakti sosial kesehatan gigi kali ini.


Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Bahagia dengan Gigi yang Sehat

Bahagia dengan Gigi yang Sehat

24 Februari 2020

Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia mengadakan baksos kesehatan gigi dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-70 PB PDGI di Universitas Djuanda, Ciawi , Bogor pada Sabtu, 22 Februari 2020. Ada 225 pasien yang berobat dan memeriksakan gigi mereka.

Baksos Kesehatan Gigi di Wihara Dhanagun

Baksos Kesehatan Gigi di Wihara Dhanagun

16 Desember 2014 Lebih kurang 70 relawan dari Tzu Chi maupun PGB Peduli bersama-sama melayani para warga. “Kita membantu masyarakat sekitar Wihara Dhanagun. Kita ingin menolong sesama yang ingin ke dokter gigi saja tidak ada biaya,” ujar Sumitro, relawan Tzu Chi Bogor.
Jangan Takut Periksa Gigi

Jangan Takut Periksa Gigi

25 Juni 2015 Bagi Rina, gadis cilik berusia 3 tahun 6 bulan ini tampak sangat tenang. Tidak ada ketegangan dan ketakutan yang tampak di wajahnya ketika dokter melakukan proses penambalan pada giginya yang berlubang.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -