Senyum Terindah Dari Panti Asuhan Muhammadiyah

Jurnalis : Ami Haryatmi (He Qi Barat), Fotografer : Megawati, Ami Haryatmi (He Qi Barat)

Relawan Tzu Chi melakukan kunjungan kasih di Panti Asuhan Muhammadiyah di Srengseng, Jakarta Barat yang  dikunjungi pada 24 Mei 2015. Mereka bermain bersama, bercerita, dan berbagi kasih.

Terkadang  ada celah hampa di hati, yang menanti untuk terisi. Sejatinya, mengasihi adalah kebutuhan rohani, dikasihi adalah santapan jiwani. Ungkapan tadi agaknya terpenuhi ketika para insan Tzu Chi melihat puluhan senyuman indah yang terlukis dari paras anak-anak Panti Asuhan Muhammadiyah di Srengseng, Jakarta Barat yang  dikunjungi pada 24 Mei 2015. Wajah-wajah polos bersahaja yang menawarkan cinta tanpa prasangka. Binar murni yang meneduhkan hati mengulurkan tali silaturahmi.

Sebanyak 30 insan Tzu Chi yang dikoordinatori oleh Ami Haryatmi bermain bersama 35 anak panti. Mereka sangat bersukacita. Terlihat pula beberapa anak asuh yang masih jauh di bawah umur yang seyogyanya masih sangat membutuhkan kepedulian dari masyarakat yang peka akan penderitaan mereka.

Kali ini, kepekaan dan kepedulian insan Tzu Chi diwujudkan dengan kunjungan Kasih yang bertajuk “Menyambut Bulan Suci Ramadhan, dan Mensupport  Anak-anak yang Mengikuti UAN ( Ujian Akhir Nasional) dan UKK ( Ujian Kenaikan Kelas)”. Dalam kunjungan kali ini berbagai kegiatan dilakukan. Setelah pembukaan oleh koordinator Tzu Chi dan sambutan dari ketua panti, dilanjutkan dengan penampilan music marawis. Mohammad Dasuki, pendiri dan ketua Panti menyambut baik kegiatan yang dilakukan Tzu Chi. “Menurut sepengetahuan saya, jumlah volunteer di Indonesia adalah yang terbanyak di antara Negara lain.  Saya berharap volunteer dari Tzu Chi  juga terus  mengembangkan sayapnya, supaya makin banyak orang yang terbantu. Kami sebagai Muslim juga menganut toleransi antar etnis, agama, dan suku,” ujarnya.

Mohammad Dasuki (kiri), pendiri dan ketua Panti menyambut baik kegiatan yang dilakukan Tzu Chi.


Keakraban antara relawan dan anak-anak panti sangat hangat dalam kunjungan kali itu.

Sinta Shijie juga memberikan story telling berjudul “Belajar bersama”. Selain story telling, anak-anak diajak untuk bermain bersama. Dalam permainan ini banyak yang bahagia, senyum ceria seolah menghapus beban yang selayaknya tak harus mereka sangga. Permainan edukatif yang disajikan memuat  pendidikan IPA, IPS, dan matematika.

Di sela-sela acara, Zaenal sebagai Ketua Pengasuh Panti menceritakan kisahnya bergabung dengan Panti asuhan ini. “ Tahun 2008 saya bergabung di sini. Panti ini didirikan tahun 2003-2004 hanya bermodalkan Iman, keyakinan bahwa bila kita melakukan sesuatu yang baik, pasti akan ada jalan dan kemudahan. Dengan usaha dan perjuangan, kami  mampu  menyantuni  anak-anak yang sangat membutuhkan. Sebagian dari mereka tidak memiliki orang tua, tidak mampu dan anak-anak dari pemulung yang tinggal di sekitar Panti,” kisahnya. Apa yang dilakukan Zaenal sama seperti yang Master Cheng Yen katakana bahwa “langkah pertama untuk membangun kepribadian adalah keyakinan”.

Lain halnya dengan Siti Nur Rohmah. ”Sejak (masih) sangat muda saya merantau dari kampung dan harus mencari penghidupan di Jakarta yang sangat keras sebagai pembantu rumah tangga. Pahit getir kehidupan saya rasakan sampai akhirnya  saya bertemu Nur hayati, salah satu anak yang disantuni panti. Maka saya diajak kemari, dibiayai sekolah, hingga saat ini saya duduk di kelas 9. Sebagai tanda terima kasih saya  membantu menjadi asisten Taman Kanak kanak di sini,” tuturnya.  Siti yang masih berusia 17 tahun ini tinggal sekamar dengan Mia seorang  gadis  cilik berusia 4 tahun.

Usai memberikan bermain bersama anak-anak panti, acara diakhiri dengan pemberian bingkisan berupa kain sarung  sumbangsih Reny Shijie bagi anak lelaki dan kerudung  karya relawan bagi anak wanita. Acarapun ditutup oleh William Shixiong dan memberikan ucapan Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhan serta harapan sukses bagi yang mengikuti ujian. 

Relawan mengajak anak-anak panti untuk bersama-sama memeragakan bahasa isyarat tangan “Satu Keluarga”.


Artikel Terkait

Senyum Terindah Dari Panti Asuhan  Muhammadiyah

Senyum Terindah Dari Panti Asuhan Muhammadiyah

30 Mei 2015

Sebanyak 30 insan Tzu Chi yang dikoordinatori oleh Ami Haryatmi bermain bersama 35 anak panti. Mereka sangat bersukacita. Terlihat pula beberapa anak asuh yang masih jauh di bawah umur yang seyogyanya masih sangat membutuhkan kepedulian dari masyarakat yang peka akan penderitaan mereka.

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -