Serunya Belajar Masak Vegetarian

Jurnalis : Rezqi Oktaviani Putri (Tzu Chi Cabang Sinar Mas) , Fotografer : Dokumentasi Xie Li Kalteng 3

Fita dan Rezqi mendemokan pelatihan hari itu. Bahan yang diperlukan antara lain kacang hijau sebagai bahan utama dan bahan untuk balado.

“Bervegetarian bisa membangkitkan welas asih terhadap semua makhluk, melindungi bumi, dan menjaga kesehatan diri” (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Komunitas relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Tengah (Kalteng) 3 dari Unit Semilar Estate mengadakan pelatihan memasak vegetarian. Kali ini menggunakan kacang hijau sebagai bahan daging vegan. Selain relatif lebih hemat juga tak kalah bergizi. “Dendeng balado vegan dari kacang hijau” adalah menu yang didemokan kali ini. Dendeng balado yang merupakan makanan khas Sumatera Barat berbahan dasar daging sapi atau kerbau. Kali ini diganti dengan kacang hijau sebagai bahan utamanya. Yang mana kacang hijau merupakan salah satu sumber protein yang sangat baik, rendah lemak, mengandung banyak serat dan antioksidan.

Jumat Pagi (29/12/2023), kursi-kursi Club house Semilar Estate telah diisi oleh semua relawan Xie Lie Kalteng 3. Acara dibuka dengan sambutan dari Nora sebagai perwakilan tuan rumah. “Pelatihan memasak vegetarian kali ini mengangkat kacang hijau sebagai bahan utama, kiranya dapat menambah ilmu baru mengolah kacang hijau, tak hanya sebagai bubur, kue, minuman tapi juga menjadi alternatif lain untuk daging vegan. Selain harga bahan dasarnya yang relatif lebih murah, kacang hijau juga bermanfaat untuk memelihara kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit,” jelasnya.

Nova juga mengajak semua relawan untuk ikut serta dalam menyebarkan semangat bervegetaris dengan menerapkan bervegetaris 2 hari dalam sepekan. Bervegetaris merupakan salah satu usaha untuk melindungi bumi dari pemanasan global. Karena limbah peternakan selain menghasilkan polusi udara juga memberikan kontribusi dalam pemanasan global.

”Ayo kita sama-sama berusaha untuk menerapkan gaya hidup vegetarian demi kesehatan dan keselamatan bumi ini. Agar kita bisa mewariskan bumi yang baik kepada generasi penerus kita,” sambungnya.  

Antusias para relawan mengikuti demo masak ini.

Selanjutnya, demo memasak dipandu oleh Rezqi dan Fita. Dimulai dengan yang menjelaskan alat dan bahan yang diperlukan hingga proses pembuatannya. Bahan yang diperlukan antara lain kacang hijau sebagai bahan utama dan bahan balado terdiri dari cabe keriting merah, cabe rawit merah, bawang putih, bawang merah, serta bahan pelengkap seperti garam, merica, dan kaldu jamur.

”Rendam kacang hijau semalaman, haluskan kacang hijau dengan blender, bumbui dengan bahan pelengkap, lalu kukus layaknya kita membuat bolu kukus,” ujar Fita. ”Setelah dikukus bisa dipotong sesuai selera, lanjut digoreng dengan minyak panas dan api sedang seperti menggoreng dendeng dengan daging sapi,” jelas Rezqi sambil mendemokan hal tersebut di depan para relawan. Kemudian ia menyiapkan balado dengan memblender kasar semua bahan balado, kemudian menumis hingga harum, dan setelah dingin dicampurkan dengan dendeng kacang hijau. Demo memasak dipandu dengan ceria dan disambut senyum dan tawa para relawan yang hadir.

Di sesi tanya jawab, banyak relawan yang antusias dan tertarik dengan pelatihan memasak vegetarian ini. Susana dan Ayun maju ke depan karena penasaran bagaimana tekstur kacang hijau yang sudah dihaluskan. “Sebaiknya sehalus mungkin agar tekstur dari kacang hijaunya tidak terlalu ketara, tips saat menghaluskan jangan ditambahkan air terlalu banyak, sebaiknya hanya secukup sampai blender bisa berjalan,” terang Rezqi.

Kemudian disambung dengan beberapa pertanyaan relawan, salah satunya Rosleiniwati yang bertanya, “Berapa lama dendeng balado ini bisa dikonsumsi setelah dicampurkan dengan baladonya? Serta apa harus disimpan di wadah kedap udara agar menjaga tekstur dendeng yang garing dan renyah?”. “Untuk ketahanan dendeng balado ini sendiri bisa bertahan hingga 3 hari dan untuk dendeng yang belum dicampurkan bisa bertahan seminggu, disarankan wadah penyimpanan yang kedap udara untuk menjaga kerenyahan dendeng balado ini,”, jawab Rezqi.

Tester yang dibagikan untuk para relawan.

Pelatihan memasak ini pun diakhiri dengan pembagian tester. “Wah ini enak banget, nggak berasa kalau ini diolah dari kacang hijau, apalagi dikombinasikan dengan sambal balado yang benar-benar Minang autentik, apa karena Shijie Rezqi asli Minang makanya bisa se-autentik ini? Harus dicoba di rumah untuk makan bersama paksu lumayan menghemat budget,” ujar Novita salah seorang peserta pelatihan.

Lalu acara ditutup dengan sesi foto bersama untuk mengabadikan kegiatan hari ini. Keceriaan dan semangat baru terpancar di wajah para relawan yang hadir. Semonga dapat dipraktikkan langsung di rumah dan diperkenalkan kepada keluarga maupun teman-teman yang ada di lingkungan sekitar, agar semangat bervegetarian dapat semakin menyebar.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menghimpun Berkah dan Menggalang Hati

Menghimpun Berkah dan Menggalang Hati

06 September 2016

Sebagai salah satu cara untuk menggalang hati serta menyosialisasikan pola makan vegetaris, Tzu Chi Pekanbaru mengadakan acara Bazar Amal dan Vegetarian yang diadakan di Mal Ska. Kegiatan bazar yang memperkenalkan berbagai makanan vegetaris dan banyak hal lainnya ini sudah diadakan sejak tahun 2009 dan kemudian menjadi agenda tahunan Tzu Chi Pekanbaru.

Belajar Bervegetarian

Belajar Bervegetarian

17 Juli 2017
Apa itu Bulan Tujuh Penuh Berkah? Frase tersebut mungkin terdengar asing bagi banyak orang, tapi bagi relawan Tzu Chi, di bulan tujuh penanggalan Imlek, mereka akan lebih giat mengingatkan keluarga dan teman untuk menanam karma baik dengan bervegetarian dan melestarikan lingkungan.
Kelas Membuat Bacang Vegetarian

Kelas Membuat Bacang Vegetarian

22 April 2019

Tzu Chi Surabaya mengadakan Kelas Membuat Bacang vegetarian untuk relawan dan masyarakat (14/4). Sebanyak 44 peserta dengan sungguh-sungguh menyimak dan memperagakan pembuatan bacang yang langsung dibawakan oleh Vivian Fan, Ketua Tzu Chi Surabaya.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -