Setetes Darah Dapat Menyelamatkan Seseorang
Jurnalis : Dok. Tzu Chi Indonesia, Fotografer : Dok. Tzu Chi Indonesia
Pada bulan Ramadhan yang bagi umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa ini, Palang Merah Indonesia cabang Surabaya mengalami kesulitan yaitu kurangnya pasokan darah. Banyak dari para pendonor yang sedang menjalankan ibadah puasa sehingga mereka menunda mendonorkan darahnya bulan ini dengan alasan kesehatan. Hal ini cukup menyulitkan bagi para penderita yang kebetulan sangat membutuhkan darah apalagi dengan adanya ancaman wabah demam berdarah di pergantian musim ini yang tentunya akan membutuhkan tranfusi darah.
Oleh karena itu Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Surabaya terketuk hatinya dan berinisiatif untuk menyelenggarakan acara donor darah yang diikuti oleh relawan Tzu Chi Surabaya dan masyarakat yang tinggal dan berkantor di sekitar kantor Tzu Chi Surabaya. Dengan koordinasi singkat, hanya 5 hari, akhirnya berhasil dikumpulkan sekitar 35 orang relawan dan masyarakat yang bersedia mendonorkan darahnya. Pada hari pelaksanaan tanggal 22 Oktober 2005 jam 14.00, para pendonor dengan antusias telah berdatangan dan dengan sabar menunggu gilirannya untuk mendonorkan darahnya. Rata-rata mereka telah terbiasa mendonorkan darahnya dan ada sebagian lagi yang baru pertama kalinya mendonorkan darah.
Acara dibuka dengan sedikit kata pengantar dari Dr. Arya Tjahjadi, SpA, seorang dokter yang aktif mendukung misi kesehatan Tzu Chi Surabaya, dimana beliau mengungkapkan sedikit latar belakang dari diadakannya acara ini dan harapannya agar relawan Tzu Chi dapat mendukung acara ini. Menyusul kemudian Ketua Tzu Chi Surabaya ibu Chen Jing Mei menyampaikan sedikit sambutan dan rasa terima kasihnya kepada para relawan Tzu Chi yang bersedia datang di acara donor darah yang pertama kalinya diadakan di Tzu Chi Surabaya. Selanjutnya acara donor darah dimulai dengan peserta pertama yaitu ibu Jing Mei sendiri.
Adapun tahapan yang harus dilakukan yaitu pemeriksaan golongan darah, setelah diketahui golongan darahnya barulah dilakukan pengambilan darah. Di sela-sela acara, Dr. Arya Tjahjadi, SpA menyampaikan bahwa donor darah adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan karena di luar masih banyak orang yang sangat membutuhkan darah dan darah kita akan dapat menyelamatkan nyawa seseorang. ¡§Selain itu donor darah tidak berdampak negatif pada kesehatan karena darah yang hilang akan dengan segera diganti oleh tubuh dengan darah yang baru¡¨ ujarnya dengan tegas. Donor darah bisa dilakukan maksimal sekali dalam 3 bulan. Salah seorang relawan Tzu Chi yaitu Abin mengatakan ¡§saya sangat senang dengan acara ini dan apabila diadakan lagi, saya pasti akan mengikutinya lagi¡¨. Sementara itu relawan Tzu Chi yang lain yaitu ibu Siau Ling sempat merasa agak takut melihat jarum yang dipakai untuk mengambil darah dan baru pertama kali inilah dia mendonorkan darahnya. ¡§Saya sempat takut untuk mendonorkan darah, tapi melihat relawan lainnya berani mendonorkan darah sayapun memberanikan diri dan berhasil¡¨ ujarnya dengan tersenyum seusai pengambilan darahnya. Rencananya kegiatan ini akan diagendakan secara rutin oleh Tzu Chi Surabaya bekerja sama dengan Palang merah Indonesia cabang Surabaya sebanyak 3 kali dalam setahun. Semoga perhatian dan cinta kasih yang diberikan relawan Tzu Chi melalui donor darah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Artikel Terkait

Puting Beliung Terjang Deli Serdang, Relawan Tzu Chi Turun Membantu
16 April 2021Mendapat informasi tentang bencana puting beliung pada 7 April 2021, relawan segera meninjau lokasi yang mendapat 45 rumah rusak. Beberapa hari setelahnya, relawan kembali datang dan memberikan bantuan, semoga bisa meringankan penderitaan warga di bulan Ramadhan.

Merasakan Penderitaan Sesama Menumbuhkan Cinta Kasih
07 November 2014 Guna menyebar cinta kasih terhadap sesama yang membutuhkan kesehatan, pada tanggal 13 September 2014, pukul 07.30 WIB Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas secara resmi mengadakan kegiatan baksos kesehatan umum.Tak Bosan Mengunjungi Oma Opa
16 Juni 2017Opa oma terlihat bahagia ketika menyambut kehadiran relawan. Kunjungan rutin yang dilakukan relawan tersebut rasanya sudah membuat mereka seakan mempunyai keluarga baru hingga apa yang relawan lakukan sudah terpatri di hati opa oma.