Setetes Darah untuk Jiwa
Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya)|
|
| ||
| Begitu juga dengan aksi donor darah yang juga merupakan sebuah kegiatan cinta kasih yang sedang digalakkan oleh Tzu Chi. Sesuai dengan slogan sederhananya “Setetes Darah Dapat Menyelamatkan Jiwa.” Untuk itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Surabaya pun kemudian mengadakan kegiatan donor darah yang bertempat di PT. Smart Tbk Surabaya yang berada di Kawasan Rungkut Industri Surabaya pada hari Selasa, 18 Januari 2011 lalu. Donor darah ini merupakan kegiatan rutin yang telah sukses dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya.
Keterangan :
Selain kegiatan donor darah, relawan juga memperkenalkan secara lebih mendalam informasi mengenai Tzu Chi beserta misi-misinya kepada para karyawan perusahaan itu yang kebanyakan sudah menjadi relawan dan donatur Tzu Chi. “Tahun ini direncanakan akan diadakan 3 kali donor darah secara rutin di PT Smart, semoga semakin banyak karyawan yang tergerak mendonorkan darahnya,” kata Teddy Widjaja, kordinator kegiatan donor darah ini.
Keterangan :
Dari 110 orang yang mendaftarkan diri menjadi pendonor setelah melalui proses screening didapat 96 pendonor yang memenuhi persyaratan. Selain diikuti oleh para karyawan, donor darah ini juga diikuti oleh para relawan Tzu Chi dan masyarakat umum. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, budaya mendonorkan darah akan semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat dan semakin banyak orang yang menjadi pendonor tetap sehingga semakin banyak orang yang membutuhkan darah dapat tertolong. | |||
Artikel Terkait
Jalinan Kasih Antarsesama Membawa Kebaikan
20 Januari 2016Gempa Palu: Semangat Tak Boleh Terkubur Bersama Gempa
02 November 2018“Nah… di sana, di dekat rumah walet itu,” kata Sofian menunjuk satu-satunya bangunan yang ia ingat dan masih tersisa. “Dulu rumah saya ada di samping rumah walet itu. Tapi sudah tak ada itu sisanya,” ucapnya ringan dengan wajah tersenyum. Rumah Sofian dulu ada di Perumnas Balaroa yang terdampak likuifaksi, yang kata warga Palu, tanah di perumahan itu sudah lebur seperti diblender. Namun berbeda dengan semangat Sofian yang tetap kuat dan tak goyah.
Banjir Jakarta: Menolong Orang Lain = Menolong Diri Sendiri
20 Januari 2013









Sitemap