Setetes Darah untuk Jiwa
Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya)
|
| ||
Begitu juga dengan aksi donor darah yang juga merupakan sebuah kegiatan cinta kasih yang sedang digalakkan oleh Tzu Chi. Sesuai dengan slogan sederhananya “Setetes Darah Dapat Menyelamatkan Jiwa.” Untuk itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Surabaya pun kemudian mengadakan kegiatan donor darah yang bertempat di PT. Smart Tbk Surabaya yang berada di Kawasan Rungkut Industri Surabaya pada hari Selasa, 18 Januari 2011 lalu. Donor darah ini merupakan kegiatan rutin yang telah sukses dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya.
Keterangan :
Selain kegiatan donor darah, relawan juga memperkenalkan secara lebih mendalam informasi mengenai Tzu Chi beserta misi-misinya kepada para karyawan perusahaan itu yang kebanyakan sudah menjadi relawan dan donatur Tzu Chi. “Tahun ini direncanakan akan diadakan 3 kali donor darah secara rutin di PT Smart, semoga semakin banyak karyawan yang tergerak mendonorkan darahnya,” kata Teddy Widjaja, kordinator kegiatan donor darah ini.
Keterangan :
Dari 110 orang yang mendaftarkan diri menjadi pendonor setelah melalui proses screening didapat 96 pendonor yang memenuhi persyaratan. Selain diikuti oleh para karyawan, donor darah ini juga diikuti oleh para relawan Tzu Chi dan masyarakat umum. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, budaya mendonorkan darah akan semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat dan semakin banyak orang yang menjadi pendonor tetap sehingga semakin banyak orang yang membutuhkan darah dapat tertolong. | |||
Artikel Terkait
Belajar dan Mengajar
26 September 2017Pagi kuliah, dan sore mengajar. Inilah rutinitas Eddy Kurniawan, salah seorang penerima bantuan Tzu Chi salah seorang penerima beasiswa karier Tzu Chi. Eddy saat ini tengah menempuh Program Pascasarjana (S2) jurusan Fisika Medis di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.

Suara Kasih: Teladan di Dunia Medis
04 Juni 2012 Beberapa hari lalu, para siswa kedokteran Tzu Chi kembali ke Griya Jing Si untuk mengucapkan sumpah dokter. Setelah mengenyam pendidikan selama 6 tahun, mereka kembali untuk diangkat sumpahnya.