Setetes Kasih Penyejuk Dahaga

Jurnalis : Dok. Tzu Chi Bandung, Fotografer : Dok. Tzu Chi Bandung


Agus Safe’I, seorang buruh bangunan asal Subang, Jawa Barat, menderita sejenis benjolan dilengan kiri sejak setahun yang lalu. Benjolan ini membesar dengan cepat, hingga pasien memutuskan berobat ke RS Al Islam, Bandung. Namun, operasi yang dilakukan di rumah sakit ini hanya mampu mengurangi sedikit penderitaannya. Tidak sampai beberapa bulan kemudian, kondisi penyakitnya justru semakin parah. Bersama sang ibu, berangkatlah ia ke ibukota Jakarta, untuk mendapatkan pengobatan di RS Cipto Mangunkusumo. Namun, disini ia tidak mendapatkan pengobatan yang diharapkan, sebagai warga Jawa Barat, ia dirujuk ke RS Dr.Hasan Sadikin, Bandung.

Bersama sang ibu dan seorang saudara sepupu yang setia mendampingi, di RS Hasan Sadikin pasien menjalani operasi untuk kedua kalinya yang langsung dilanjutkan dengan radioterapi.

Awal Desember 2005, dokter mengizinkan pasien untuk pulang. Namun, kondisinya sangat lemah untuk kembali ke kampung halamannya di Subang. Ia tidak sanggup untuk duduk dan berjalan dalam waktu lama, padahal perjalanan kembali ke kampung halamannya akan menghabiskan waktu tak kurang dari 3 jam perjalanan. Luka bekas operasinya menganga lebar disepanjang dada kirinya, lengan atas, dan punggung. Luka ini terasa perih dan panas. Batuk tak henti-hentinya keluar dari tenggorokan ayah seorang putra ini. Sel-Sel kanker telah menggerogoti paru-parunya, menyebabkan efusi pleura sehingga terjadi penumpukan cairan di paru-paru.

Syarifudin, sang kakak sepupu, menyadari bahwa pasien tidak dapat pulang dengan mengandalkan transportasi umum. Mereka juga telah kehabisan ongkos untuk pulang. Semakin lama hidup di ruang tunggu RS Hasan Sadikin, semakin menipislah bekal hidup mereka. Kini, jangankan untuk pulang, untuk makan sehari-hari dan menebus obatpun sudah tiada. Akhirnya, ia mengajukan permohonan bantuan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung, yang menurut orang-orang yang ditemuinya di rumah sakit, yayasan ini mungkin dapat membantu kesulitan yang dihadapi pasien. Merespon permohonan bantuan ini, sejumlah relawan melakukan survey ke rumah sakit, dimana pasien menghabiskan waktu dengan menginap di ruang tunggu pasien, lantai II UGD RSHS. Melihat penderitaan pasien akibat penyakit yang menggerogoti, timbul rasa iba di hati para relawan.

Jumat, 9 Desember 2005, bantuan kemanusiaan Tzu Chi untuk pasien Agus Safe’I terealisasikan. Bantuan berupa uang tunai untuk transportasi pulang pasien dan keluarganya ke Subang menjadi penyejuk ditengah penderitaan pasien. Air mata haru dan senyum lega terbayang di wajah renta sang ibu, menyongsong cinta kasih yang tercurahkan bagi mereka. (sur)

 


Artikel Terkait

Mengembangkan Pengetahuan Bagi Orang Lain

Mengembangkan Pengetahuan Bagi Orang Lain

20 September 2011
Menurut Iing Felicia Joe, selaku Kepala Sekolah (K1, K2, N1, dan N2 ) Tzu Chi Indonesia, kegiatan penyuluhan ini diadakan terus untuk memberikan pengetahuan, tidak hanya untuk babysitternya saja, tetapi juga untuk orangtua murid juga.
Pemberkahan Akhir Tahun yang Mempererat Tali Silaturahmi

Pemberkahan Akhir Tahun yang Mempererat Tali Silaturahmi

19 Februari 2019

Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi Padang digelar pada Minggu, 17 Februari 2019. Acara yang digelar sebagai wujud rasa syukur atas berlangsungnya semua kegiatan Tzu Chi Padang selama tahun 2018 ini bertempat di Mercure Hotel mulai pukul 14.00- 17.00 WIB.

Membangun Kembali Runtuhan Rumah

Membangun Kembali Runtuhan Rumah

11 September 2013 Pekerjaan berat apabila dilakukan dengan sukacita, maka akan terasa ringan dan dapat dilakukan dengan mudah serta cepat. Apalagi jika dilakukan dengan semangat maka apa yang diinginkan akan dengan mudah tercapai, begitu pula dengan para warga Dusun Montong yang dengan penuh sukacita serta semangat membangun rumah mereka kembali.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -