Galang Hati untuk Sumatera - Pademangan Barat
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto
|
| |
Saat semua persiapan telah selesai, Chandra lantas mengumpulkan dan membariskan para relawan Tzu Chi menjadi sembilan kelompok. Hari itu, mereka akan berkeliling di lingkungan RW 10, 11, dan 15 yang mencakup 47 RT. Setelah itu, Ustadz Agus Yatim memberikan pengarahan kepada para relawan Tzu Chi. Setelah penjelasan singkat tersebut, para relawan pun satu demi satu meninggalkan halaman kantor Kelurahan Pademangan Barat, tempat mereka berkumpul. Saat itu, saya lantas mengikuti kelompok lima yang hendak menyambangi RT 6 hingga 10 di RW 10. Sebelum melakukan penggalangan dana, relawan Tzu Chi terlebih dahulu bertemu dengan ketua RT setempat untuk menyampaikan maksud kegiatan yang akan dilakukan. Siang itu, Ibu Slamet (57), warga Pademangan yang rumahnya dibenahi oleh program Bebenah Kampung di tahun 2008, juga turut menyertai. Ketika itu, ia bahkan mengenakan rompi kuning Tzu Chi. Usai bertemu dan meminta izin kepada ketua RT, mereka bergegas melakukan penggalangan dana.
Ket : - Didampingi Sukati (berbaju hitam), seorang pendamping PKK di RW 10 Pademangan Barat, empat relawan Tzu Chi menyambangi satu demi satu rumah penduduk. (kiri) “Gantian dong, biasa dibantu sekarang membantu,” ungkap Ibu Slamet saat saya bertanya mengapa ia mau ikut membantu kegiatan ini. Kebetulan, Ibu Slamet ini adalah orang asli Padang. Untungnya ia telah mengetahui kabar sanak saudaranya di sana sejak kemarin (3 Oktober –red). Keluarga yang di Padang dan Padang Pariaman semuanya selamat, hanya sebuah rumah keluarga saja di Padang Pariaman yang rata dengan tanah. “Alhamdulillah, Puji Tuhan, semuanya selamat,” ujarnya bersyukur. Kabar keluarga besarnya yang selamat itu pun didapat saat ada acara halal bihalal keluarga besar Padang Pariaman. Karena pernah tergabung dalam program Bebenah Kampung, ia pun lantas tertantang untuk juga melakukan perbuatan bajik untuk sesama. “Ini kan (bidang) kemanusiaan, Buddha Tzu Chi juga untuk kemanusiaan yang lintas batas. Gantian dong,” pungkasnya penuh keyakinan. Ia pun mengatakan tidak memiliki rasa sungkan dan malu walaupun berbeda keyakinan, karena memiliki prinsip yang sama, yaitu kemanusiaan. Hal lain yang makin membuatnya yakin membantu kegiatan ini adalah karena ia sudah diberikan yang terindah, yaitu bantuan renovasi rumah dari program Bebenah Kampung Tzu Chi.
Ket :- Tidak ketinggalan, para peserta program Bebenah Kampung Tzu Chi juga ikut berpartisipasi mengulurkan tangan membantu para korban gempa Sumatera. (kiri) Sementara itu, Sukati yang ternyata seorang anggota PKK di RW 10 juga dengan antusias membantu para relawan Tzu Chi menghampiri satu demi satu rumah di lingkungan ini. Tanpa sungkan ia mengucapkan salam pembuka kepada tuan rumah sebelum relawan Tzu Chi menyampaikan maksud kegiatan di siang hari itu. Ia yakin dan percaya dananya sampai ke tujuan karena ia sudah mengetahui Tzu Chi walau sempat terputus di tengah jalan. Bahkan saat program Bebenah Kampung dijalankan, ia juga mendampingi para relawan Tzu Chi keluar masuk gang-gang melakukan survei calon penerima bantuan renovasi rumah. Di sisi lain, Susanti, seorang pemilik warung berharap dana yang diberikan dapat digunakan untuk menolong mereka yang sedang kesusahan, khususnya para korban gempa di Sumatera. “Kita tolongin mereka yang menderita,” katanya mengungkapkan perasaan. Dari Pademangan Barat, kepedulian itu kini bergulir, berharap dana yang terkumpul dapat meringankan derita saudara-saudara kita di Sumatera. | ||
Artikel Terkait
Acungan Jempol untuk Semangat Tuti
20 September 2017Setiap orang tidak akan pernah tahu kapan kemalangan akan menimpa. Seperti Tuti, wanita setengah baya yang tahun ini berusia 37 tahun. Di usia yang relatif masih muda, Tuti sudah berulang kali keluar- masuk rumah sakit karena kanker ovarium yang ia derita sejak tahun 2013 lalu.
Jalinan Kasih Sayang Bertahan untuk Selamanya
17 Februari 2016 Menurut Mery Ely, kunjungan ini bukan hanya semata-mata menghibur opa-oma, tapi juga bertujuan agar cinta kasih dapat tersebar lebih luas lagi. Melalui oma-opa diharapkan agar mereka juga dapat meneruskan cinta kasih dari Master Cheng Yen untuk keluarga mereka, yaitu anak cucu mereka, sehingga dapat bersama-sama menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia.
Pendidikan Kehidupan di Dalam Kelas Budi Pekerti
28 April 2022Minggu 24 April 2022 penutupan Kelas Budi Pekerti – Kelas Qin Zi Ban (QZB) angkatan XVI dan Tzu Shao Ban (TSB) angkatan XIII dengan tema Pendidikan Kehidupan.








Sitemap