Setitik Cahaya di Tengah Pandemi Corona

Jurnalis : Lindawati Tjiawi (Tzu Chi Medan) , Fotografer : Ryanto Budiputra, Amir Tan (Tzu Chi Medan)


Pada Jumat, 1 mei 2020, Tzu Chi Medan membagikan 60 paket sembako kepada warga Perumahan Cinta Kasih Bakung.

Perumahan Cinta Kasih Bakung adalah perumahan yang dibangun Tzu Chi karena musibah kebakaran besar di tahun 2012 yang menghanguskan 66 rumah. Saat ini, warga Bakung banyak yang bermata pencaharian sebagai penjual makanan. Di tengah pandemi Covid-19 ini banyak tempat jualan makanan yang tutup ataupun sepi pengunjung karena banyak orang yang lebih memilih berdiam di rumah sehingga warga Bakung mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Untuk membantu situasi yang serba sulit ini, Jumat, 1 Mei 2020, Tzu Chi Medan membagikan paket sembako kepada warga Bakung berupa 5 kg beras, 1 dus mi instan dan 2 buah masker kain yang dijahit  sendiri oleh relawan Tzu Chi Medan.

 

Walaupun hari libur relawan tetap semangat membantu menyalurkan Paket sembako kepada warga Bakung.

Di pagi yang cerah, walaupun hari libur dan kebanyakan orang memilih berdiam di rumah, namun 10 relawan Tzu Chi Medan tetap semangat membantu menyalurkan bantuan ke warga Bakung. Paket sembako yang dibagikan ada sebanyak 60 paket dari 66 rumah, karena sebagian warga yang masih mampu dengan bijaksana tidak menerima sembako. Menurut mereka masih banyak masyarakat yang membutuhkan.

Dengan adanya peraturan pemerintah yang melarang masyarakat untuk berkumpul, maka pembagian sembako dilakukan dengan mendatangi rumah warga satu persatu. Relawan tidak hanya membagikan sembako begitu saja tetapi juga sambil mensosialisasikan ke warga agar menjaga kesehatan dan kebersihan diri, juga mengingatkan warga agar tetap berdiam di rumah, bila ada keperluan mendesak untuk keluar rumah, jangan lupa memakai masker.

 

Sembako dibagikan oleh relawan dengan mendatangi rumah warga satu persatu.

Warga Bakung merasa sangat terbantu, seperti hal nya Lai Heng yang kini sudah menjadi relawan Tzu Chi. "Di tahun 2012, saat kebakaran besar di Jalan Bakung, kami warga Bakung sudah putus asa, namun kami bisa bangkit kembali dari ke putusasaan karena Tzu Chi bantu membangun kembali rumah kami,” ujarnya.

“Dan kali ini di kala banyak warga yang kehilangan mata pencaharian, Tzu Chi datang membagikan sembako, jadi kami merasa sangat terbantu dan sangat berterima kasih kepada Tzu Chi,” smabung Lai Heng.


Lai Heng, warga Bakung yang kini sudah menjadi relawan ikut menyalurkan bantuan kepada warga. Kebahagiaan terpancar dari wajah warga yang menerima paket sembako.

Hui Hui, selaku koordinator pembagian paket sembako mengatakan, Perumahan Cinta Kasih Bakung adalah wilayah binaan Tzu Chi, dengan demikian sudah merupakan keluarga Tzu Chi. Karena itu sudah menjadi kewajiban Tzu Chi Medan untuk memberikan perhatian dan bantuan di masa-masa sulit sekarang ini sebagai akibat dari pandemi virus corona.

“Sebagian warga tidak jualan makanan lagi karena sepi pembeli, sebagian karena tempat jualannya tutup dan ada juga yang kehilangan pekerjaan karena pemutusan hubungan kerja. Untuk itu Tzu Chi memberikan bantuan sembako, semoga bisa meringankan beban hidup warga Bakung,” ujarnya.


Sebersit niat baik relawan dalam memberikan paket sembako, diterima dengan suka cita oleh warga.

Cinta kasih dari Yayasan Buddha Tzu Chi akan terus mengalir di dalam membantu sesama yang terdampak pandemi Covid-19. Dan marilah kita sama-sama berdoa agar wabah ini cepat teratasi dan masyarakat bisa bangkit kembali dari keterpurukan.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Setitik Cahaya di Tengah Pandemi Corona

Setitik Cahaya di Tengah Pandemi Corona

04 Mei 2020

Perumahan Cinta Kasih Bakung adalah perumahan yang dibangun Tzu Chi Medan setelah kebakaran besar di tahun 2012 yang menghanguskan 66 rumah. Saat ini, akibat pandemi virus corona, warga Bakung yang kebanyakan berjualan makanan, sepi pembeli. Untuk meringankan kesulitan warga Bakung, Tzu Chi Medan pun membagikan paket sembako pada Jumat, 1 Mei 2020.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -