Silaturahmi dan Berbagi Inspirasi di Masjid Nurbaiturrahman

Jurnalis : Indra Kurniawan (Tzu Chi Sinar Mas) , Fotografer : Indra Kurniawan, Susan R. Simanjuntak (Tzu Chi Sinar Mas)

Penyerahan bantuan Al-Quran, kain sarung, dan mukena yang diterima langsung Ustadz Holib Basuki di Masjid Nurbaiturrahman Desa Long Wehea, Kecamatan Muara Wahau, Kalimantan Timur.

Pascapemberian bantuan banjir pada Maret 2025 lalu, relawan relawan Tzu Chi Sinar Mas (Xie Li Kalimantan Timur 2) kembali mengunjungi Desa Long Wehea, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. Pada kesempatan ini, relawan bersilaturahmi dengan Ustadz Holib Basuki, penjaga Masjid Nurbaiturrahman. Masjid yang nampak sederhana ini, terbuat dari kayu dengan cat dominan hijau dan beratapkan seng yang mulai berkarat. Masjid ini, adalah satu-satunya masjid yang ada di Desa Long Wehea.

Di masjid inlah, Ustadz Holib Basuki dan keluarganya tinggal dan dipercaya sebagai pengurus. Sehari-hari, ia mengajar anak-anak mengaji. Untuk pertama kalinya, relawan bertemu langsung dengan Ustad Holib Ustadz. Saat kunjungan, relawan disambut hangat oleh Ustad Holib, istri, dan beberapa orang anak yang sedang belajar mengaji.

Senyum bahagia Ustadz Holib, saat mengajarkan seorang anak mengaji dengan menggunakan Al-Quran baru pemberian relawan.

Walaupun pertemuan ini baru pertama kali, namun kehangatan, keakraban serta ikatan jalinan jodoh baik seolah sudah lama terjalin. Banyak kisah yang Ustadz Holid ceritakan kepada para relawan. Salah satunya, ketika banjir beberapa hari yang lalu melanda Desa Long Wehea, sehingga menyebabkan masjid terendam banjir hingga 1 meter. 

“Saya dan istri sekitar pukul 03.00 WITA sudah kerja bakti karena banjir. kami memindahkan karpet dan barang-barang yang bisa kami pindahkan ke tempat yang lebih tinggi supaya tidak basah. Kami amankan dulu perasarana masjid, baru kami keluar untuk mengungsi," ungkap Ustadz Holid saat bercerita kepada relawan.

Kondisi bangunan Masjid Nurbaiturrahman paska terendam banjir.

Dalam silaturahmi ini, relawan menyerahkan bantuan berupa sarana dan prasarana ibadah seperti Al-Quran, kain sarung, dan mukena yang berjumlah masing-masing 2 buah. Bantuan tersebut diterima dengan penuh rasa syukur dan ucapan terima kasih dari Ustadz Holib. “Terima kasih banyak atas pemberiannya, ini pasti akan sangat bermanfaat. Ada Al-Quran yang berukuran besar, jadi sepertinya saya tidak perlu memakai kaca mata lagi untuk membaca. Mukena dan sarung kemarin juga ada yang menanyakan. Alhamdulillah, sekarang sudah ada. Semoga pemberian tersebut dapat bermanfaat bagi para jemaah yang mau beribadah maupun anak-anak yang aktif belajar mengaji di Masjid Nurbaiturrahman," ungkap Ustadz Holib dengan senyum bahagia.

Relawan foto bersama dengan Ustadz Holibi, istri dan anak-anak setelah penyerahan bantuan untuk keperluan masjid.

Walaupun silaturahmi berlangsung sebentar, banyak pelajaran yang dibawa pulang relawan. Susan Rosita Simanjuntak, salah satu relawan mendapatkan pelajaran dari cerita yang disampaikan Ustadz Holib. “Hari ini saya belajar banyak dari Ustadz Holib. Tadi diceritakan bagaimana dia memilih menyelamatkan barang-barang yang ada di masjid terlebih dahulu, daripada menyelamatkan dirinya sendiri. Itu menjadi sebuah keteladanan yang baik. Meski kita berbeda keyakinan tapi silaturahmi tetap harus kita jaga. Kita juga bisa saling belajar, saling menghormati, dan saling membantu,” ungkap Susan Rosita Simanjuntak.

Tiba saatnya berpamitan, banyak hal yang membuat para relawan terkesan. Namun, dipenghujung perjumpaan hal tak terduga terjadi, air yang berada di sekitar masjid dan parit mulai naik kembali. Para relawan memanjatkan doa, semoga tidak terjadi lagi banjir yang mengakibatkan Masjid Nurbaiturrahman terendam kembali.

Editor: Fikhri Fathoni

Artikel Terkait

Silaturahmi dan Berbagi Inspirasi di Masjid Nurbaiturrahman

Silaturahmi dan Berbagi Inspirasi di Masjid Nurbaiturrahman

13 Juni 2025

Relawan Tzu Chi Sinar Mas (Xie Li Kalimantan Timur 2) melakukan silaturahmi sekaligus menyerahkan sarana dan prasarana ibadah ke Masjid Nurbaiturrahman, Desa Long Wehea pada Rabu, 28 Mei 2025.

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -