Sinergi Tzu Chi dan TNI dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

doc tzu chi

Didampingi Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyerahkan piagam penghargaan kepada Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma sebagai mitra TNI dalam bidang kesehatan.

Puncak acara Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-120 di Cilegon yang bekerja sama dengan TNI dalam rangka HUT TNI ke-72 berlangsung pada Kamis, 28 September 2017. Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma secara simbolis menerima piagam penghargaan dari Panglima TNI Jederal Gatot Nurmantyo sebagai mitra TNI dalam kegiatan bakti sosial untuk masyarakat.

Acara yang dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek ini juga mendapat respon meriah dari seluruh jajaran staf TNI, Gubernur Banten, dan masyarakat yang mengikuti baksos. Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek menjabarkan beberapa poin tentang kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah pelayanan kesehatan yang kurang menyebar karena masalah geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.

“Perlu kita tingkatkan lagi kerja sama antara TNI dan tenaga kesehatan untuk bekerja di wilayah terpencil, perbatasan, serta kepulauan. Karena itu perlu kita lakukan upaya promotif serta preventif dan upaya kuratif serta rehabilitasi dalam hal kesehatan masyarakat,” kata Nila.

Menteri Kesehatan juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan para mitra TNI atas kerjasamanya dalam kegiatan baksos ini.

Relawan Komite Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang ikut menghadiri peresmian bakti sosial tengah menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama jajaran staf TNI.

Hal serupa juga diungkapkan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo. Ia memaparkan tentang perlunya perhatian kesehatan kepada masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau.

“Kondisi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil wilayah Indonesia ini sangat penting. Karena akses masyarakat cukup sulit untuk mencapai rumah sakit, oleh karena itu Rumah Sakit Kapal KRI dr. Soeharso berkeliling untuk melakukan pengobatan bagi masyarakat di pulau-pulau kecil,” ungkap Panglima TNI.

Atas semua pencapaian dalam kegiatan ini, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo juga mengucapkan terima kasih kepada para mitra yang telah memfasilitasi kegiatan baksos ini dengan baik.

Setelah memukul gong sebagai simbol diresmikannya kegiatan baksos, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo menyerahkan piagam penghargaan kepada para mitra TNI karena ikut menyukseskan kegiatan tersebut. Jabat tangan erat serta senyum penuh semangat mengiringi penyerahan penghargaan kepada para mitra TNI. Kegiatan Panglima TNI dan Menteri Kesehatan RI dilanjutkan dengan berkeliling lokasi baksos serta mengunjungi Rumah Sakit Kapal KRI dr. Soeharso di dermaga Indah Kiat, Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.

Mitra Kesehatan


Dr. Ruth O Anggraini (duduk) sedang berkoordinasi dengan Relawan Tzu Chi Indonesia, dan tim medis TNI.


Relawan Tzu Chi Indonesia dan TNI bersama-sama melayani pasien baksos.

Kerja sama antara TNI dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam bidang kesehatan memang sudah bersinergi sejak lama. Tetapi, baksos Tzu Chi ke-120 di Cilegon ini menjadi pengalaman pertama bagi TIMA Indonesia menangani pasien di Rumah Sakit Kapal KRI dr. Soeharso.

“Ini pengalaman pertama kita, kita juga baru belajar baksos di atas kapal. Relawan pun harus naik turun tangga, jujur saja ini bukan hal yang mudah, tetapi semangat mereka hebat sekali. Sejauh ini, kegiatan baksos di tempat baru ini berhasil, kita menyelesaikannya tanpa accident,” ungkap Koordinator baksos TIMA Indonesia, dr. Ruth O Anggraini. Ia juga menambahkan, sinergi yang terjalin antara TNI dengan Tzu Chi sebagai mitra kesehatan itu karena tujuannya sama, yaitu membantu dan menyehatkan masyarakat yang membutuhkan.

Selain masyarakat Cilegon dan sekitarnya, pada baksos hari ketiga ini terdapat juga 40 pasien dari Tangerang. Para pasien dari Tangerang ini telah melalui proses screening sebelum pelaksanaan baksos di Rumah Sakit Kapal KRI dr. Soeharso. Baksos Tzu Chi ke-120 di Cilegon pada hari ketiga ini berhasil menangani 29 pasien katarak, 17 pasien Minor Lokal, 12 pasien bibir sumbing, 2 pasien pterygium, 1 pasien ernia, dan 252 pasien khitan (sunat).

Dengan berakhirnya kegiatan baksos Tzu Chi ke-120 di Cilegon ini, diharapkan para pasien yang berhasil ditangani ikut menularkan kebaikan-kebaikan dalam kegiatan baksos tersebut.

“Kita berharap mereka sembuh dan ikut serta membantu orang lain, dan mereka menjaga kesehatan setelah sembuh,” kata dr. Ruth O Anggraini di akhir kegiatan baksos.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Baksos Tzu Chi ke-120: Jalinan Jodoh untuk Melepaskan Derita

Baksos Tzu Chi ke-120: Jalinan Jodoh untuk Melepaskan Derita

28 September 2017

Baksos kesehatan Tzu Chi ke-120 pada hari kedua di Cilegon berhasil menjaring lebih banyak pasien. Selain membantu masyarakat yang tidak mampu, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi masyarakat.

Baksos Kesehatan di Ujung Kulon

Baksos Kesehatan di Ujung Kulon

26 September 2017
Disambut dengan lebatnya hujan di Ujung Kulon, relawan dan Tim Medis Tzu Chi tetap bergerak dengan semangat di hari ketiga (24/9/17) pelaksanaan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-120 bekerja sama dengan TNI.
Sinergi Tzu Chi dan TNI dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Sinergi Tzu Chi dan TNI dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

29 September 2017

Puncak acara Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-120 di Cilegon yang bekerja sama dengan TNI dalam rangka HUT TNI ke-72 berlangsung pada Kamis, 28 September 2017. Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma secara simbolis menerima piagam penghargaan dari Panglima TNI Jederal Gatot Nurmantyo sebagai mitra TNI dalam kegiatan bakti sosial untuk masyarakat.

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -