SMAT: Sosialisasi di Restoran Nelayan

Jurnalis : Apriyanto , Fotografer : Yessilia

foto
Seorang relawan sedang mensosialisasikan celengan bambu kepada setiap pengunjung restoran.

Minggu 9 Februari 2014, relawan Tzu Chi kembali mensosialisasikan celengan bambu ke masyarakat umum. Kali ini bertempat di restoran Nelayan, Jl. Karang Bolong Raya Jakarta Utara, relawan memiliki kesempatan untuk mengajak setiap pengunjung di restoran itu untuk berpartisipasi dalam kegiatan celengan bambu. Dan berhubung di restoran itu ada sebuah acara Imlek, maka pengunjungnya pun nampak lebih banyak.

Jika sebelumnya sosialisasi celengan bambu berlangsung di perusahaan-perusahaan atau sekolah-sekolah maka sosialisasi kali ini bersifat lain, karena pada sosialisasi ini relawan langsung menawarkan celengan bambu kepada setiap pengunjung. Menurut Suriadi Huang, relawan Tzu Chi, dalam mengalakkan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) memerlukan banyak terobosan dan tentu saja diusahakan agar semua lapisan masyarakat bisa mengenal program SMAT.

foto   foto

Keterangan :

  • Banyak pengunjung yang sudah mengenal Tzu Chi, membuat kegiatan SMAT ini berjalan dengan lancar (kiri).
  • Berhubung pada hari itu berlangsung acara Imlek, maka jumlah pengunjung pun  lebih banyak (kanan).

Sejak stan celengan bambu dibuka pada pukul 17.00 hingga pukul 24.00 WIB, antusias pengunjung pada partisipasi celengan bambu terlihat sangat baik. Di hari itu sebanyak 314 celengan diberikan kepada pengunjung, bahkan ada dua puluh empat orang langsung berdonasi ke Tzu Chi. Menurut Yuliana Simorangkir, staf Tzu Chi yang ikut dalam kegiatan itu, sosialisasi SMAT di Restoran Nelayan dengan menawarkan kepada setiap pengunjung tercetus dari usulan seorang relawan yang bernama Sanusi. Berhubung Sanusi kenal dengan pemilik restoran maka Tzu Chi diberi kesempatan membuka stan di lobi restoran dan mensosialisasikannya kepada setiap pengunjung. “Sepanjang acara berlangsung dan kita mensosialisasikan celengan bambu, banyak pengunjung yang antusias, sebab mereka sudah banyak yang mengenal tzu Chi,” kata Yuliana. 


Artikel Terkait

Tak Khawatir Digigit Tikus Lagi

Tak Khawatir Digigit Tikus Lagi

23 Juni 2020

Hari itu menjadi hari istimewa bagi Sri Eti (74) dan keluarga.  Senin, 22 Juni 2020, relawan Tzu Chi berkumpul untuk meresmikan rumah Sri di Cengkareng, Jakarta Barat yang telah direnovasi oleh Tzu Chi. Usai penandatangan surat, relawan menyerahkan kunci rumah kepada Sri. 

Indahnya Berbagi Melalui Donor Darah

Indahnya Berbagi Melalui Donor Darah

07 Agustus 2015 “Terlahir sebagai manusia sangatlah sulit, kita harus selalu memiliki hati penuh welas asih untuk selalu bersumbangsih membantu meringankan penderitaan orang lain, selalu menggenggam kesempatan berbuat kebajikan karena ketidakkekalan selalu datang setiap saat menghampiri setiap kehidupan manusia. Hal ini menjadi faktor pendorong saya berdonor darah.” ujar Jensen.
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -