Soft Opening Jing Si Books and Cafe Blok M

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 
 

fotoSebagai tanda syukur atas dibukanya gerai Jing Si Book & Cafe Blok M, relawan Tzu Chi bersama-sama memotong tumpeng.

Setelah melalui penantian yang cukup panjang, akhirnya Jumat 24 Februari 2012, relawan Tzu Chi membuka gerai Jing Si Book & Café di pusat perbelanjaan Blok M Plaza, Jakarta Selatan. Meski hari itu masih bersifat soft opening, tapi toko buku tersebut resmi dibuka untuk umum. Hadirnya Jing Si Book & Café di Jakarta Selatan ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh relawan Tzu Chi, khususnya dari komunitas He Qi Selatan.

 

Pasalnya selama ini relawan He Qi Selatan yang mayoritas berdomisili di sekitar Jakarta Selatan dan Jakarta Timur seringkali mengalami kesulitan saat menghadiri acara Bedah Buku yang berlokasi di Jing Si Book & Café Pluit, Jakarta Utara. Dari keterbatasan inilah akhirnya Eva Wiyogo, relawan Tzu Chi, berinisiatif mencarikan tempat yang pas dan dapat dijangkau oleh banyak relawan. Setelah melalui proses yang cukup panjang secercah harapan muncul. Paulus Utomo relawan Komite Tzu Chi melalui relasinya menyediakan tempat yang bisa dipakai untuk gerai Jing Si Books & Cafe.

foto   foto

Keterangan :

  • Sudah lama Eva Wiyogo menantikan agar Tzu Chi membuka Jing Si di daerah Jakarta Selatan guna menunjang relawan komunitas Selatan yang banyak berdomisili di sekitar Jakarta Selatan dan Timur (kiri).
  • Sejak pagi hari beberapa relawan sudah sibuk menata barang-barang dan buku guna menyambut soft opening (kanan).

Melalui kabar baik inilah akhirnya Tzu Chi bisa membuka gerai di Blok M Plaza. Berhubung persiapan barang masih belum maksimal, maka grand opening belum bisa dilaksanakan. Kendati demikian, acara syukuran yang ditandai dengan pemotongan tumpeng sudah dilakukan hari itu. Dan pada malam harinya acara Bedah Buku komunitas He Qi Selatan dilangsungkan di tempat itu. “Karena masih perlu persiapan maka grand opening belum bisa dilaksanakan. Tapi hari ini relawan-relawan He Qi Selatan sudah aktif melakukan kegiatan di sini,” ujar Eva Wiyogo.

  
 

Artikel Terkait

Berawal dari Sebuah Niat (Bag. 1)

Berawal dari Sebuah Niat (Bag. 1)

14 Desember 2011 Berawal dari niat menginformasikan kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Bryan dan teman-temannya tergerak untuk membuat sebuah blog Jurnalistik SMA Cinta Kasih Tzu Chi.
Semangat Mendalami Ilmu Baru

Semangat Mendalami Ilmu Baru

16 April 2018
Dalam kegiatan yang diikuti sebanyak 39 relawan komunitas dari semua He Qi Tzu Chi Jakarta, Danny Oey memberikan sharing materi tentang audio gambar, cara setting mic, dan lain-lain sebagai pengenalan dasar dalam Training Relawan Sound System ini.

Kesuksesan sebuah acara tidak hanya tergantung pada peran mereka di atas panggung, tetapi juga dukungan dari tim di balik layar. Salah satunya tim sound system. Dalam setiap kegiatan Tzu Chi seringkali membutuhkan relawan sebagai operator sound system. Namun tidak banyak relawan yang memahami pengoperasian alat-alat pendukung kegiatan ini, sehingga relawan yang terlibat pada bagian ini pun terbatas. Untuk itu pada Minggu (15/4/2018) Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan Training Relawan Sound System di ruang galeri DAAI lantai 1, Tzu Chi Center, PIK Jakarta.

“Ke depan setiap He Qi harus mempunyai tim sendiri supaya bisa bertugas bersama-sama. Ketika bertugas dalam kegiatan besar masing-masing bisa menggunakan cara yang sama, program yang sama,” ujar Jhonny Tani, Koordinator Kegiatan training.

Dalam kegiatan yang diikuti sebanyak 39 relawan komunitas dari semua He Qi Tzu Chi Jakarta, Danny Oey memberikan sharing materi tentang audio gambar, cara setting mic, dan lain-lain sebagai pengenalan dasar dalam Training Relawan Sound Sistem ini. Relawan pun tak sungkan-sungkan menanyakan apa yang mereka belum ketahui selama materi berlangsung. Tidak hanya sebatas materi saja, puluhan peserta ini pun lantas diajak untuk praktik langsung menuju salah satu ruangan sound system.

“Kita samakan semua teknik-teknik untuk operasional kemudian praktik. Harus mengalami dan merasakan sendiri,” ucap Jhonny.

Menambah Wawasan

Relawan diajak untuk bersama-sama praktik langsung di salah satu ruangan sound system di lantai 6 Aula Jing Si. Danny Oey menjelaskan bagaimana mengoperasikan alat-alat yang terdapat di ruangan, mulai dari bagaimana mengendalikan powerpoint pada layar, setting mic, dan lain-lain.

Selama pengenalan tentang alat-alat ini berlangsung, salah satu peserta sibuk menulis pada catatan kecil miliknya. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan training relawan sound system ini. “Saya mencatat apa sih nama alat ini dan fungsinya untuk apa. Jadi next jika tidak ingat kan bisa lihat catatan lagi,” ucap Eric.

Ia datang dari Tzu Chi komunitas He Qi Pusat dengan membawa semangat untuk belajar ilmu baru. Mengikuti kegiatan training relawan sound system memang menjadi pengalaman perdananya, namun Eric sering kali membantu relawan bagian sound system di komunitasnya. “Kalau saya di komunitas bagian support, back up saja yang lebih simple-simple,” ujarnya tersenyum.

Relawan yang aktif pada Misi pelestarian Lingkungan Tzu Chi ini mengaku dengan mengikuti kegiatan training selama tiga jam ini bisa menambah wawasan baginya tentang sound system penunjang kegiatan Tzu Chi. Selama praktik berlangsung, Eric pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mencoba alat-alat yang ada.

“Yang pasti jadi lebih tahu alat-alat yang digunakan, seperti apa mengoperasikannya. Paling tidak ada gambaran sedikit,” terang relawan cakom ini.

“Cara menyetel layar gimana,” sambung Sukardi yang saat itu berdiri di sebelah Eric untuk mencoba mengopersikan alat-alat di ruang sound system.

Sukardi yang merupakan perwakilan dari komunitas He Qi Utara 2 ini datang untuk memahami ilmu baru baginya. “Saya pengen belajar dan pengen tahu tentang sound system,” ucapnya.

Training sound system ternyata juga menarik minat relawan Tzu Chi wanita. Tak sedikit dari mereka yang datang untuk belajar sesuatu yang baru, bahkan awam dengan bidang sound system. Salah satunya Theresia, relawan komunitas He Qi Barat 1. “Saya pengen belajar, pengen tahu (sound system),” kata relawan komite ini.

Theresia memang sudah pernah bertugas di bagian sound system pada kegiatan Xun Fa Xiang di komunitasnya. Tak memiliki bekal pengalaman tentang sound system tentu ia mengalami tantangan. “Pertama-tama sulit sih, tapi kalau sering dilatih pasti nggak akan sulit,” terangnya. Dengan mengikuti training ini, Theresia merasa banyak memperoleh pengalaman baru baginya. “Belajar ini sangat membantu. Meski saya masih bingung karena pertama kali tapi mesti terus belajar,” ungkapnya tersenyum.

Melihat antusias relawan yang ikut dalam kegiatan training ini, Jhonny berharap semua orang bisa berkontribusi untuk support kegiatan. “Makin banyak relawan sound system makin memudahkan, kalau setiap He Qi ada relawan sound system bisa bantu setiap kegiatan. Mereka juga bisa setting alat, sehingga dalam acara apapun tidak bingung,” pungkas Jhonny.

Editor: Metta Wulandari
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -