Sosialisasi Calon Relawan

Jurnalis : Myrna Butar-butar (He Qi Selatan), Fotografer : Myrna Butar-butar (He Qi Selatan)
 
 

foto Nasandi Shixiong memberikan pemaparan mengenai Tzu Chi Indonesia, mulai dari visi dan keempat misi Tzu Chi.

Sore yang agak mendung tidak terasa di Jing Si Books and Café Blok M Plaza yang senantiasa sejuk. Sore ini (6/5) akan diadakan sosialisasi calon relawan yang dimulai pukul 2.30 hingga 4.30 nanti. Satu demi satu calon relawan Tzu Chi memasuki Jing Si. Sambil menunggu acara dimulai, calon relawan menikmati penayangan liputan Discovery tentang Tzu Chi dan Master Cheng Yen. Dalam penayangan tersebut ada seorang murid Master mengatakan, “Master adalah manusia biasa dengan tekad luar biasa,” Memang sungguh luar biasa karena sekarang Tzu Chi sudah berkembang di 52 negara, mempunyai sekitar 10 juta relawan dari berbagai suku, bangsa dan agama dan telah membantu begitu banyak orang dan melakukan sumbangsih terhadap bumi kita.

Reni Shijie sebagai MC membuka acara dan mempersilahkan Nasandi Shixiong memaparkan Kisah Tzu Chi di Indonesia. Sebelumnya diputarkan sebuah video yang  bercerita tentang Kilas Balik Tzu Chi di Indonesia. Di antaranya kisah mengenai bantuan Tzu Chi yang cepat tanggap di Aceh pasca tsunami, pembangunan Perumahan Cinta Kasih di Aceh yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, penghuni kompleks tersebut kemudian turut memberi sumbangan ketika terjadi bencana di Taiwan dan banyak kisah-kisah kegiatan Tzu Chi lainnya di Indonesia. Ada beberapa kisah tentang orang yang bersumbangsih walaupun di tengah kehidupan mereka yang terbatas. Mereka memiliki tekad dan cinta kasih yang besar. Dengan adanya himpunan cinta kasih dari setiap orang, maka dunia pun bisa terbebas dari bencana seperti halnya visi Tzu Chi.

Nasandi Shixiong menerangkan Tzu Chi bertujuan mengajak orang untuk perduli dan melakukan kebaikan. Tzu Chi juga merupakan wadah untuk pembinaan diri. Salah satu dari empat misi utama Tzu Chi adalah amal sosial. Di sini insan Tzu Chi menggalang dana untuk menggalang hati. Niat baik harus diwujudkan dengan berbuat baik pada sesama.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Keistimewaan budaya humanis yang dipaparkan oleh Lin Vong Shijie adalah relawan yang tersenyum, melakukan sendiri bantuan atau turun ke lapangan, rendah hati, penuh pengertian, berperilaku lembut dan melakukan dengan sepenuh hati (kiri).
  • Richi bocah kecil penginspirasi ibunya untuk bergabung dengan Tzu Chi, Richie sendiri menyebut kegiatan Tzu Chi sebagai ‘kerjaan Tuhan‘ (kanan).

Acara dilanjutkan dengan pemaparan Nia Shijie, relawan yang bergabung sejak 2004  tentang Keindahan relawan Tzu Chi. Setiap relawan Tzu Chi wajib mengenakan seragam dalam melakukan kegiatan sosial Tzu chi. Untuk relawan pria harus berambut pendek dan tanpa kumis maupun brewok. Untuk relawan wanita rambut diikat rapi, dandanan tipis, anting pendek. Ciri khas yang dimiliki relawan Tzu Chi berbeda dengan yayasan lain yaitu indahnya satu kesatuan yang ada pada setiap individunya melalui pengendalian diri yang baik. Bantuan terbesar adalah bantuan pada diri sendiri. Dengan berseragam kita menjadi lebih disiplin dan mengendalikan diri.

Selanjutnya Lin Vong Shijie menerangkan budaya humanis. Keistimewaan budaya humanis adalah relawan yang tersenyum, melakukan sendiri bantuan atau turun ke lapangan, rendah hati (berusaha menetralisir situasi yang tidak enak), penuh pengertian, berperilaku lembut dan melakukan dengan sepenuh hati. Di Tzu Chi pemberian dilakukan sesuai dengan apa  yang dibutuhkan. Dan kualitas barang yang diberikan adalah sekualitas apa yang kita inginkan bila diberi. Artinya kualitas yang baik. Dalam memberikan bantuan, relawan Tzu Chi menghormati penerima. Caranya dengan mengatur rapi barang yang akan diberikan serta mengucapkan “Gan En” dengan membungkuk 90 derajat sebagai ucapan terimakasih dan syukur telah diberi kesempatan berbuat baik. Dalam berinteraksi dengan penerima bantuan, relawan juga memberi perhatian penuh dan dengan kehangatan.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan dan para peserta sosialisasi memperagakan lagu satu keluarga pada penghujung kegiatan (kiri).
  • "Kami semua sangat terkesan pada Richie yang masih kecil tapi sudah menginspirasi ibunya," ujar relawan diakhir kegiatan (kanan).

Kegiatan Relawan Tzu Chi di He Qi Selatan kemudian dipaparkan oleh Nasandi Shixiong diantaranya adalah Survey kasus, Kunjungan Kasih ke Panti Jompo dan Panti Asuhan, Donor darah setiap 4 bulan sekali, Pelestarian Lingkungan setiap hari Minggu ke-4, Belajar bahasa Isyarat Tangan, Belajar Bahasa Mandarin, Belajar Kerajinan Tangan, Bedah Buku Komunitas, Teori Masak Vegetarian 2 minggu sekali, dan semua kegiatan belajar bebas biaya dan terbuka untuk umum.

Sharing dalam acara dilakukan oleh  Lian yang datang bersama anaknya Richi (6). Lian mengetahui Tzu Chi dari DAAITV  yang ditonton Richie, Richie sendiri menyebut kegiatan Tzu Chi sebagai ‘kerjaan Tuhan‘. Lian yang tidak pernah sempat nonton TV karena sibuk bekerja akhirnya menyempatkan nonton DAAITV. Lian tertarik karena DAAITV menyiarkan acara-acara etika dimana zaman sekarang sudah kurang sekali.

Eva Shijie mengatakan bahwa Jing Si terbuka bagi siapa saja. Jing Si adalah tempat untuk perenungan. Orang-orang tua bisa ke Jing Si dan juga bisa ikut kegiatan Tzu Chi. Film-film DAAITV memang penuh dengan kerendahan hati dan budi pekerti agar setiap orang bersyukur, mengormati dan punya cinta kasih. Kami semua sangat terkesan pada Richie yang masih kecil tapi sudah menginspirasi ibunya. Acara kemudian ditutup dengan menyanyi dan berisyarat tangan Satu Keluarga.

  
 

Artikel Terkait

Gempa Aceh: Kehangatan Kasih untuk Korban Gempa

Gempa Aceh: Kehangatan Kasih untuk Korban Gempa

13 Desember 2016

Meringankan penderitaan korban bencana dengan memberikan bantuan sandang, pangan dan obat-obatan serta memberikan perhatian untuk mengurangi trauma para korban bencana gempa Aceh oleh Tim Medis dan Relawan Tzu Chi Medan.

Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang Selalu Seru

Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang Selalu Seru

10 Maret 2023

Hujan deras mengguyur wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu 8 Maret 2023. Namun murid-murid di Sekolah Surya Dharma tetap semangat mengikuti sosialisasi pelestarian lingkungan.

Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -