Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang Selalu Seru
Jurnalis : Widosari Tjandra (He Qi Pusat) , Fotografer : Suwanti (He Qi Pusat)
Sosialisasi yang dibawakan oleh Noni Thio.
Hujan deras mengguyur wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu 8 Maret 2023. Namun murid-murid di Sekolah Surya Dharma tetap semangat mengikuti sosialisasi pelestarian lingkungan yang dibawakan oleh para relawan Tzu Chi dari Xie Li Selatan.
Ibu Yeta mewakili pihak sekolah membuka acara ini, dilanjutkan dengan pertunjukan drama yang dibawakan para relawan Tzu Chi. Drama ini berkisah tentang membuang sampah yang benar. Noni Thio sembari menjelaskan bahwa ada lima kebajikan setiap hari yang harus dilakukan dalam menjaga bumi. Yaitu hemat air, hemat listrik, membawa peralatan makan sendiri, bervegetarian dan menggunakan alat transportasi ramah lingkungan.
“Kenapa kita harus menjaga bumi? karena tempat tinggal dan ibu kita, seperti ibu yang kita sayangi,” jelasnya.
Tanya jawab dan kuis turut memeriahkan sosialisasi ini. Apalagi bagi yang bisa menjawab akan diberikan hadiah. Reihan, murid kelas 1, semangat sekali dalam sosialisasi ini. Ia juga sudah mengerti tentang pemilahan sampah karena di rumahnya sudah dibiasakan memilah sampah organik dan non organik. Ia pun dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan relawan.


Bu Yeta dari pihak sekolah membuka acara sosialisasi.
Beberapa murid lainnya yang bisa menjawab kuis diberikan hadiah gelas minum seperti Reva, kelas 1 yang sangat serius menyimak penjelasan Noni dengan baik tentang 5 kebaikan yang dilakukan tiap hari dalam menjaga bumi. Ia pun bisa menjawab pertanyaan dari relawan.
Ada yang lucu, sewaktu Jaswir murid kelas 4 bertanya, apa bedanya gas yang dibuang manusia dan hewan? Noni pun menjelaskan bahwa gas hewan sangat tidak baik untuk manusia, jadi dari peternakan bisa bikin polusi udara. Jaswir senang sekali dengan sosialisasi ini, dia mengatakan akan menjaga sekolahnya agar selalu bersih dengan membuang sampah di tempatnya.
Murid-murid lainnya juga sangat gembira mengikuti sosialisasi ini. Mereka berjanji akan menerapkan disiplin dalam membuang sampah dan memilah mana yang organik dan non organik. Bu Yeta juga akan membimbing anak-anak dalam membuang sampah di tempatnya. Dan jika ada sampah daur ulang yang mau dibuang di rumahnya, boleh dibawa ke sekolah karena nanti tiap bulan di pekan ke-3, para relawan dari Xie Li Selatan akan mengambilnya.
“Sangat baik ada kegiatan ini,” ujar Bu Yeta.


Doa bersama lagu bebas bencana.
Setelah doa bersama tentang bebas bencana, para murid lalu mendapatkan suvenir. Acara kemudian ditutup dengan penyerahan 2 set tempat sampah organik dan non organik ke pihak sekolah. Para relawan berharap sosialisasi pelestarian lingkungan ini berguna untuk anak-anak di usia dini dalam menjaga bumi dan melestarikan lingkungan.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Depo Pelestarian Lingkungan untuk Masyarakat Kisaran
08 Oktober 2013 Eksplorasi berlebihan terhadap bumi dan isinya yang dilakukan oleh manusia demi memenuhi segala kebutuhan hidup telah mengakibatkan bumi sakit. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita bersyukur atas karunia yang Tuhan berikan dengan giat menjaga bumi dan melestarikan lingkungan.
Bersinergi Bersama Tzu Chi
22 Juni 2017Sebanyak 35 anggota Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPC Katedral Bogor mengunjungi Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Bogor pada Senin, 19 Juni 2017. Kunjungan ini bertujuan untuk belajar bagaimana Pelestarian Lingkungan yang dijalankan Tzu Chi.
Pelestarian Lingkungan di Sekolah Surya Dharma yang Terus Berkembang
28 Juli 2023Kegiatan daur ulang sampah di Sekolah Surya Dharma, Kebayoran lama, Jakarta Selatan kian hari kian berkembang. Pagi itu bertambah lagi personilnya dengan kehadiran dua relawan kembang.







Sitemap