Studi Banding Demi Terciptanya Kehidupan yang Baik Bagi Masyarakat

Jurnalis : Clarissa Ruth, Fotografer : Clarissa Ruth

Perwakilan Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang berjumalah 15 orang mengunjungi Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng untuk melakukan studi banding.

Menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) adalah Visi Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal ini sejalan dengan apa yang Tzu Chi jalankan selama ini bukan hanya membantu menyediakan tempat tinggal tetapi juga memperhatikan pemberdayaan ekonomi para penerima bantuan.

Pada Kamis, 7 Maret 2024 sebanyak 15 orang perwakilan dari Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) datang mengunjungi Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Kegiatan studi banding ini bertujuan untuk meningkatkan, belajar dan mencari masukan atau teroboson tentang bagaimana cara para penerima bantuan rumah susun bisa hidup mandiri juga meningkat perekonomiannya.

“Sebenarnya tujuannya bisa dibilang studi banding ke lapangan terkait pengelolaan rumah susun. Biasanya hanya sebatas konstruksi jadi pascanya itu kami biasanya langsung penyerahan ke penerima bantuan. Jadi intinya kami ingin belajar bagaimana masyarakat yang sudah kita bangunkan rumah susun bisa mandiri dan ekonominya juga meningkat,” jelas Yudha Romel, Kasupdip Kemitraan dan Kelembagaan PUPR.

Selain berdiskusi, rombongan PUPR dan Basnaz juga diajak berkeliling serta mengunjungi rumah warga Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Tampak salah satu staf Divisi Eksternal Tzu Chi Indonesia menjelaskan tentang kehidupan warga kepada Kasupdip Kemitraan dan Kelembagaan PUPR, Yudha Romel. 

Pengelola Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Hartono (tengah) memberikan penjelasan terkait fasilitas-fasilitas yang di miliki rusun dan program-program apa yang mereka bentuk kepada rombongan saat berkeliling.

Hartono yang sudah 20 tahun dipercaya sebagai koordinator pengelola Rusun Cinta Kasih Tzu Chi  Cengkareng, menceritakan sejarah tentang rusun yang awalnya untuk merelokasi warga bantaran Kali Angke ini. Ia pun menuturkan bagaimana selama ini mengelola rusun dan menjelaskan apa saja program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada penghuni rusun sehingga mereka terbiasa hidup mandiri dan baik secara ekonomi juga kualitas hidup mereka yang meningkat.

“Kita jelaskan bahwa kami disini memperdayakan masyarakat dengan menyediakan juga fasilitas perekonomian, kami juga melibatkan mereka untuk ikut menjadi bagian dari pengelola rusun sehingga apa yang kita inginkan, dan apa yang kita harapkan akan lebih mudah tercapai. Selain itu kita juga menjalin komunikasi yang baik antara warga, RT, RW, kita selalu mensosilisasikan apa yang yang kita harapkan untuk rusun ini, kita ingin yang terbaik di rusun ini, itu yang mungkin menjadi pembeda lah ya,”cerita Hartono.

Setelah melihat gedung Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dan fasilitas-fasilitasnya, rombongan juga mengunjungi Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng. Mereka sangat senang melihat lingkungan rusun yang sangat memprioritaskan pelestarian lingkungan.

Setelah cukup mengetahui tentang Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, rombongan dari Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berkeliling rusun. Mereka mampir kesalah satu penghuni rusun, setelah itu melihat fasilitas-fasilitas yang ada seperti lapangan, fasilitas olahraga, fasilitas untuk perekonomian (tempat berjualan/usaha), fasilitas sarana ibadah, kantor RW, dan terakhir melihat Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang ada di dalam lingkungan rusun.

“Kami lihat pengelolaannya disini baik ya, fasilitasnya juga lengkap. Karena memang rusun ini diperhatikan dan ada dukungan penuh juga dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Kami sangat mengapresiasi adanya mitra-mitra di luar pemerintah yang mau peduli dengan kondisi masyarakat yang tergusur, tidak punya rumah, lalu dibangunkan rumah dan tidak hanya dibangun tapi ikut diberdayakan ekonominya sehingga dengan itu mereka bisa mandiri kembali,” ungkap Yudha Romel.

Dengan adanya visi dan misi yang sejalan pengelola rusun berharap setelah kunjungan ini PUPR dan Tzu Chi juga bisa sama-sama belajar, saling merangkul, saling mendukung untuk membuat kehidupan masyarakat jauh lebih baik.

Setelah kunjungan ke Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng selesai, para perwakilan dari kementerian PUPR dan Baznas berfoto bersama dengan Hartono, staf rusun, dan juga perwakilan dari Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia.

“Kalau PUPR membangun bisa dibilang gampang lah kita banyak dibantu para insinyur setahun mungkin bisa jadi. Tapi setelah itu merawatnya, memperdayakan masyarakatnya, itu yang mungkin kami belum banyak tau. Jadi kalau bisa mungkin kedepannya saat mau mengelola lagi bisa bermitra dengan Tzu Chi dan Baznas jadi sama-sama membantu masyarakat lebih baik dan lebih banyak lagi,” lanjut Yudha Romel.

“Kami berharap apa yang sudah kami sampaikan bisa di terima dengan baik. Jadi PUPR bisa lebih tahu apa yang harus dilakukan setelah pembangunan selesai. Bukan hanya membangun tetapi juga memperhatikan masyarakat setelah menempatkan rusun tersebut. Kami sangat senang telah di kunjungi dan semoga juga kedepannya bisa ada jodoh baik lagi antara Tzu Chi, PUPR, dan Baznas,” harap Hartono setelah kunjungan berakhir.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Studi Banding Demi Terciptanya Kehidupan yang Baik Bagi Masyarakat

Studi Banding Demi Terciptanya Kehidupan yang Baik Bagi Masyarakat

13 Maret 2024

Perwakilan Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) datang mengunjungi Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng untuk studi banding pada Kamis, 7 Maret 2024.

Merawat Gigi Anak-anak Rusun Muara Angke

Merawat Gigi Anak-anak Rusun Muara Angke

22 September 2017

Minggu, 3 September 2017, sebanyak 51 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 berkumpul di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke untuk melakukan baksos gigi bagi anak-anak.

Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -