Suara Kasih: Bagai Matahari di Musim Semi

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

 

Pengaruh Media Massa bagi Batin Manusia

 

Saat siaran berita Da Ai TV tadi pagi, saya melihat berbagai bencana di dunia. Saya sungguh merasa tidak tega. Hujan lebat telah mengakibatkan bencana banjir di Skotlandia, Inggris. Di Kolombia, hujan lebat juga mendatangkan bencana banjir. Sungguh, banyak warga yang hidup tak berdaya. Negara yang paling menderita adalah Somalia. Kali ini Somalia dilanda bencana kekeringan. Karena itu, banyak warga yang mengungsi dari Somalia. Mereka sungguh menderita.

Meski kita ingin membantu mereka, namun tidaklah mudah. Meski begitu, Tzu Chi telah menginjakkan kaki di beberapa tempat untuk menyalurkan bantuan. Kita dapat melihat kisah yang penuh kehangatan. Amerika Serikat adalah negara yang kuat dan makmur, namun tetap ada orang yang membutuhkan bantuan. Insan Tzu Chi sering mengadakan baksos kesehatan di sana. Tzu Chi juga sering mengadakan baksos kesehatan di New Jersey.

Kita juga dapat melihat Suzhou di Tiongkok.Sejak tahun 2003, Tzu Chi bekerja sama dengan Federasi Penyandang Cacat di Jiangsu.Setiap tahun, lebih dari 2.000 pasien menjalani operasi katarak agar dapat melihat kembali. Berkat baksos kesehatan,insan Tzu Chi berkesempatan untuk berinteraksi dengan kaum papa.Selain menjalankan operasi,insan Tzu Chi juga memerhatikan dan membantu kehidupan mereka.Daerah -daerah yang terjangkau oleh insan Tzu Chi sungguh penuh dengan berkah.

Kita dapat melihat sejarah pada hari ini. Tanggal 9 Desember 2004 adalah hari peresmian dua gedung sekolah yang dibangun oleh Tzu Chi di Xinjiang, Tiongkok. Jalinan jodoh ini bermula pada tanggal 24 Februari 2003. Hari itu saat pukul 10 pagi, tiba-tiba terjadi gempa bumi dahsyat di Xinjiang yang menghancurkan lebih dari 30.000 rumah, melukai lebih dari 4.000 orang, dan menelan lebih dari 200 korban jiwa.

 

Kebetulan saat itu,wakil ketua Tzu Chi, Tuan Wang berada di Beijing. Saya( Master Cheng Yen) berkata padanya, “Posisi Anda lebih dekat, pergilah untuk meninjau lokasi bencana.” Dia pun tersenyum sambil menjawab, “Xinjiang tidak dekat.” “Lokasinya sangat jauh.” “Perjalanan dari Beijing ke Xinjiang membutuhkan waktu selama 4 jam dengan pesawat.Akan tetapi, lokasinya tetap lebih dekat daripada Taiwan.”  

Karena itu, Tuan Wang berangkat ke Xinjiang.Saat tiba di sana, mereka melihat kondisi yang sangat memprihatikan. Musim dingin di sana sangat dingin, ditambah lagi rumah warga sudah hancur.Mereka tak ada tempat untuk berteduh. Banyak lansia yang tidak tahan sehingga menyalakan api unggun di halaman. Kondisi mereka sungguh memprihatinkan.

Kita juga melihat para siswa yang sangat bersemangat untuk belajar. Meski suhu udara di bawah nol derajat Celsius, mereka tetap mendirikan sebuah tenda untuk belajar. Saya sungguh tidak tega melihatnya. Selain itu, alat-alat tulis mereka juga sangat terbatas. Karena itu, kita meminta Asosiasi Guru Tzu Chi di Taiwan untuk mengumpulkan alat-alat tulis. Saat warga Xinjiang mengetahui bahwa Tzu Chi membantu pembangunan gedung sekolah dan anak-anak di Taiwan mendonasikan alat-alat tulis, mereka sungguh merasakan perhatian dari insan Tzu Chi.

Para siswa juga dipenuhi rasa syukur.Para siswa di Xinjiang menulis kartu ucapan terima kasih sebagai wujud rasa syukur mereka terhadap Tzu Chi di Taiwan. “Seorang teman yang belum pernah bertemu dengan saya mengetahui kondisi saya dan mengirim alat-alat tulus untuk saya. Saya merasa sangat tersentuh,” ujar seorang siswa Xinjiang.Jadi, tanggal 9 Desember 2004 adalah hari peresmian Sekolah Dasar Timu di Peyzawat dan sekolah dasar Jiangbazi.  

Insan Tzu Chi mengadakan upacara peresmian untuk kedua sekolah tersebut. Para orang tua dan pejabat pemerintah setempat sangat bersyukur dan terharu. Lihatlah anak-anak belajar semakin giat dan sungguh-sungguh. Banyak anak-anak yang terinspirasi untuk melanjutkan sekolah. 

Banyak orang yang sangat terkesan melihat keindahan sekolah yang kita bangun. Setelah Yayasan Buddha Tzu Chi dari Taiwan membangun segala fasilitas ini, sekolah kami menjadi sangat indah. Karena itu, para siswa menjadi lebih giat untuk bersekolah. Para orang tua menaruh harapan yang sangat tinggi terhadap para guru dan kepala sekolah kami.

Saat sekolah menengah,ada teman yang berkata kepada saya, “Kabarnya sekolah kamu sangat indah.Kami sangat ingin melihatnya.” Karena itu, setiap kali liburan musim dingin atau musim panas, saya selalu mengajak teman sekelas saya untuk melihat sekolah ini.Saat melihatnya mereka berkata, “Wah, indah sekali.Sangat agung. Mengapa ada sekolah seindah ini. Kalian sangat beruntung.” Inilah yang mereka katakan. Meski beberapa tahun sudah berlalu sejak pembangunan sekolah tahun 2004, kini bila kembali ke sana, sekolah tersebut masih tetap sangat indah.

Para siswa bersekolah dengan gembira di sana. Untuk itu, saya harus berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang selalu mengulurkan tangan dan mencurahkan perhatian kapan pun dibutuhkan. Saat melihat orang yang membutuhkan bantuan, mereka akan segera menghimpun kekuatan. Tak peduli betapa jauhnya atau sulitnya perjalanan yang harus ditempuh,insan Tzu Chi selalu berusaha mengulurkan tangan untuk membantu.

Asalkan ada orang dan niat, maka akan ada kekuatan. Jarak dari Beijing ke Urumqi adalah lebih dari 5.000 kilometer, sedangkan jarak dari Urumqi ke Peyzawat adalah lebih dari 1.000 kilometer. Jarak dari Taiwan ke sana sangatlah jauh. Jarak dari Taiwan ke sana sangatlah jauh. Namun, asalkan ada niat,maka jarak bukanlah masalah.  

Singkat kata, melihat penderitaan orang di daerah-daerah yang tak terjangkau, kita sungguh merasa tidak sampai hati. Bagi tempat-tempat yang terjangkau, kita dapat melihat begitu banyak orang yang mencurahkan cinta kasih bagaikan matahari di musim semi. Mereka menerima kehangatan insan Tzu Chi yang bagaikan matahari di musim semi.Inilah kehangatan di dunia. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 

 

 
 

Artikel Terkait

Mengenal Lebih Dekat Tzu Chi

Mengenal Lebih Dekat Tzu Chi

21 Oktober 2013

Minggu pagi yang cerah tanggal 29 September 2013, sekitar 40 orang peserta relawan Abu Putih, Relawan Baru, dan Tzu Ching mengikuti training. Training ini untuk kali pertama dilakukan oleh relawan-relawan Tzu Chi Makassar karena biasanya trainer datang dari Jakarta.

Bazar Vegetarian: Kekuatan Bersama

Bazar Vegetarian: Kekuatan Bersama

03 Juli 2013 Berbagai sosialisasi vegetarian dan pelestarian lingkungan terus dilakukan beberapa tahun ini. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali mengadakan Vegetarian Food Festival pada hari Minggu, 30 Juni 2013 di Basement Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk Jakarta.
Memaknai Kebaikan dari Peringatan Waisak

Memaknai Kebaikan dari Peringatan Waisak

22 Mei 2018
Pada Kamis, 17 Mei 2018, Tzu Chi Palembang mengadakan peringatan Tiga Hari Besar yaitu Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Kegiatan ini pun dihadiri oleh relawan dan 155 peserta dari masyarakat di Kota Palembang.
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -