Suara Kasih: Bersama-sama Berjalan Menuju Satu Arah yang Sama

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

 

 

 

Judul Asli:

Bersama-sama Berjalan Menuju Satu Arah yang Sama

Tidak terjun langsung dan hanya memberi perintah bisa memutuskan jalinan jodoh
Lebih banyak mendengar Dharma untuk membangkitkan hakikat yang cemerlang
Membasahi batin dengan inti sari Dharma agar jiwa kebijaksanaan bisa bertumbuh
Bersama-sama menuju satu arah yang sama dalam menapaki Jalan Bodhi

 

Memandang kondisi di dunia masa kini, kita sungguh bisa melihat hati manusia yang tidak tenang. Orang masa kini tidak memiliki arah hidup yang benar. Karena arah hidup yang kacau, hati manusia menjadi tidak tenang sehingga tidak bisa melihat prinsip kebenaran dengan jelas. Kehidupan manusia penuh dengan penderitaan. Penderitaan ini muncul karena manusia tidak memahami prinsip kebenaran. Asalkan memahami prinsip kebenaran, meski hidup dalam penderitaan, hati kita tetap akan lapang dan damai. Untuk itu, harus ada orang yang memberikan bimbingan. Kita membutuhkan waktu dan kekuatan banyak orang. Untuk membimbing orang, kita perlu kesabaran. Saat berinteraksi dengan sesama di dalam Dunia Tzu Chi, kita harus saling menyemangati dan mendukung. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, kita harus mengikuti arah Tzu Chi dan belajar bagaimana menggunakan aliran jernih untuk mengubah tabiat buruk dan membersihkan noda batin. Kita harus mengenalkan Jalan Tzu Chi dan arah tujuan Tzu Chi kepada semua orang, kapan pun dan di mana pun. Kita harus mengajak lebih banyak orang untuk bersama-sama menapaki Jalan Bodhi yang lurus dan lapang ini.

Bagaimana agar relawan yang baru bergabung bisa menapaki jalan ini dengan lancar? Setiap orang harus menjadi teladan dan membimbing mereka menuju satu arah yang sama. Janganlah kalian berpikir, “Master meminta kita harus membimbing mereka, jadi saya harus memberikan arahan. Saya juga harus memberikan arahan.” Lalu, setiap orang memberikan arahan yang berbeda-beda. Sepuluh orang memberikan sepuluh arahan yang berbeda. Jika setiap orang memberikan arahan yang berbeda-beda, maka mereka akan bingung harus mengikuti yang mana. Ini akan membuat noda batin mereka terbangkitkan. “Yang dia katakan salah, saya yang benar.” Siapa yang seharusnya mereka ikuti? Karena itu, saya sungguh berharap setiap insan Tzu Chi, terutama insan Tzu Chi senior yang telah menapaki Jalan Tzu Chi dan lebih memahami mazhab Tzu Chi, bisa lebih mendalami ajaran Jing Si. Ajaran Jing Si memuat inti sari Dharma. Untuk lebih mendalami ajaran Jing Si, kalian harus lebih banyak mendengar Dharma. Buddha membuka 84.000 pintu Dharma agar setiap orang bisa memasukinya. Setelah mencapai pencerahan, Buddha mulai membabarkan Dharma. Akan tetapi, manusia sulit memahami ajaran Buddha karena diliputi banyak noda batin.

Setiap metode atau pintu Dharma dibuka demi membantu semua makhluk melenyapkan noda batin. Bayangkanlah, semua makhluk terbelenggu 84.000 noda batin. Berapa banyak noda batin yang sudah Anda lenyapkan? Ini harus sering kita renungkan. Setelah berintrospeksi dan merenungkannya, kita akan menyadari bahwa tabiat buruk kita masih sangat banyak. Ini karena noda batin kita belum terlenyapkan. Ini karena noda batin kita belum terlenyapkan. Kita terus memupuk noda batin yang merupakan sebab penderitaan sehingga semakin lama semakin tebal.

Kita bukan hanya tidak mengikis noda batin, malah terus memupuknya. Untuk melenyapkan noda batin, kita harus giat melatih diri di jalan Buddha. Kehidupan manusia tidaklah kekal. Jika tidak mencerahkan diri pada kehidupan ini, maka kapankah baru akan tercerahkan? Pada kehidupan ini, kita bisa terlahir sebagai manusia dan bisa mendengar Dharma. Sungguh disayangkan jika kita tidak memanfaatkan tubuh ini untuk menapaki Jalan Bodhisatwa, maka sulit untuk tercerahkan. Jika hanya berpikir saja, kita tak mungkin bisa sampai tujuan. Kita harus menapakinya secara langsung.

Sutra Bunga Teratai dan Sutra Makna Tanpa Batas berisikan ajaran untuk mendorong orang-orang agar melakukan praktik nyata dalam bersumbangsih dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Hanya dengan terjun ke masyarakat, barulah kita bisa melihat penderitaan hidup. Hanya di tengah umat manusialah, kita bisa melihat kekurangan manusia. Penderitaan dan kekurangan orang-orang bagaikan sebuah cermin bagi kita untuk mengintrospeksi diri. “Apakah saya juga hidup menderita akibat terbelenggu noda batin? Apakah saya juga memiliki tabiat buruk seperti itu sehingga tidak disukai oleh orang-orang? Apa yang harus saya lakukan agar bisa menyatu dengan Dharma dan disukai banyak orang?” Yang terpenting adalah kita harus lebih banyak menjalin jodoh baik, baru bisa mencapai kebuddhaan. Jalinan jodoh sangatlah penting. Untuk menjalin jodoh baik, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa dan menginspirasi lebih banyak orang agar mereka juga lebih banyak menjalin jodoh baik.

Bagaimana cara kita menggalang Bodhisatwa dunia? Usia relawan senior terus bertambah dari tahun ke tahun. Setiap hari saya berkata, “Kehidupan saya berkurang satu hari lagi.” Selama di Taichung, usia kehidupan saya sudah berkurang empat hari. Selama berkunjung ke Taichung, usia kehidupan saya sudah berkurang empat hari, tetapi apakah saya sudah berhasil memperteguh tekad pelatihan diri kalian? (Sudah) Saya akan melihatnya dan mendengarnya pada kunjungan berikutnya untuk memastikan kalian sudah berubah atau tidak. Meski usia kehidupan saya terus berkurang, tetapi jiwa kebijaksanaan kalian harus terus bertambah.

Sesungguhnya, jiwa kebijaksanaan saya juga terus bertambah. Meski punya kalian tidak bertambah, tetapi punya saya tetaplah bertambah. Ini karena melihat para relawan yang sangat giat dan selalu memperhatikan orang lain, saya sangat gembira. Melihat semua pencapaian mereka, saya merasakan bahwa mereka telah mengembangkan dan memperluas makna hidup ini. Tiada orang yang tahu berapa lama kehidupan kita. Saya sering berkata bahwa kita tidak bisa memprediksi berapa lama kehidupan kita, tetapi jelas-jelas kita bisa memperluas makna kehidupan ini.

Di Dunia Tzu Chi, kita bertemu banyak orang dan melihat banyak kisah hidup orang. Semua sejarah yang kita ukir akan tercatat dalam Kitab Sejarah Tzu Chi. Di dunia ini terdapat banyak Bodhisatwa. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, banyak orang mulai memperluas makna hidup dan pandangan mereka. Selain itu, mereka juga mulai mengenal banyak orang. Melihat semua pencapaian kalian, jiwa kebijaksanaan saya sendiri juga bertambah. Ini memotivasi saya untuk terus melangkah maju dan jangan berpikir untuk beristirahat. Yang paling membuat saya khawatir adalah kalian berdiam di tempat dan hanya tahu menunjuk orang untuk bekerja. Kalian sendiri tidak berpartisipasi secara langsung. Ketahuilah bahwa jika kita sendiri tidak terjun langsung, berarti kita memutuskan jalinan jodoh. Ini karena kita memisahkan diri dari orang lain. Mungkin saja ada orang yang ingin dibimbing oleh kita karena mereka merasa gembira saat bertemu kita. Terlebih lagi, saat kegiatan kunjungan kasih, jika kita tidak berpartisipasi, maka sulit untuk memperoleh kesan.

Dahulu, saya selalu mengajak murid saya untuk melakukan survei atau melakukan kunjungan kasih secara langsung. Dahulu, saya masih sanggup bersama dengan orang-orang untuk terjun melihat kondisi yang memprihatinkan. Dari sana, saya merasakan semangat cinta kasih yang tidak mementingkan jalinan jodoh serta perasaan senasib sepenanggungan. Ajaran ini sungguh telah meresap ke dalam hati saya. Jadi, bagaimana cara kalian mengubah tabiat buruk? Tanpa cinta kasih dan welas asih, tabiat buruk pasti tidak bisa diubah dan hati kalian tidak bisa lemah lembut. Jadi, kalian harus melakukan praktik nyata. Saya juga berharap kalian bisa mendengar ceramah pagi saya. Jika tidak mendengar Dharma, berarti kalian tidak terhubung dengan jiwa kebijaksanaan saya. Jika jalan kehidupan di dunia tidak terbentang dengan baik, bagaimana kalian bisa terhubung dengan Jalan Bodhi? Jika tidak menapaki Jalan Bodhi, bagaimana kalian mendalami Dharma dan memperoleh kebijaksanaan seluas samudra? Saya berharap setiap orang bisa memahami jalan agung, mendalami Dharma, dan membimbing semua makhluk. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia )

 
 

Artikel Terkait

Tetesan Welas Asih

Tetesan Welas Asih

17 Maret 2014 Diharapkan dengan demikian, masyarakat Singkawang tergerak hatinya untuk turut bersumbangsih dalam misi amal Tzu Chi. Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi melalui celengan ini mendapatkan respon yang baik. Tercatat berapa orang yang berminat membawa pulang celengan tersebut untuk diisi dengan tetesan welas asih.
Bedah Buku: Berbagi Kebahagiaan

Bedah Buku: Berbagi Kebahagiaan

14 November 2012 Hari Jumat di awal bulan November 2012 ini jatuh pada tanggal 2 November 2012. Hari itu langit sangat cerah, bintang-bintang bertebaran di angkasa seakan mereka ikut mendukung sukses dan lancarnya kegiatan bedah buku.
Sosialisasi Tzu Chi di Tiga Kelurahan di Kota Bandung

Sosialisasi Tzu Chi di Tiga Kelurahan di Kota Bandung

11 November 2021

Relawan Tzu Chi Bandung melakukan sosialisasi tentang Tzu Chi kepada warga Kelurahan Warung Muncang, Kelurahan Cibuntu, dan Kelurahan Ciroyom di Kota Bandung, Jawa Barat pada 2 dan 4 November 2021.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -