Suara Kasih : Keagungan Waisak

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Keagungan Upacara Waisak 
di Seluruh Dunia
     

Makna hari kelahiran Buddha sangatlah dalam
Insan Tzu Chi di seluruh dunia bersama-sama mengadakan upacara Waisak   
Menyucikan batin dan bersyukur atas budi luhur Buddha, orang tua, negara, dan semua makhluk
Setiap orang diliputi kebahagiaan di dalam Dharma

Hari Waisak diperingati di seluruh dunia. Tanggal 9 Mei pagi, kita memulai upacara Waisak di Hualien. Para biksuni dari Griya Jing Si serta insan Tzu Chi berangkat dari griya sekitar pukul 4 pagi menuju Aula Jing Si untuk memulai latihan. Gabungan staf dari empat misi Tzu Chi sungguh menampilkan kedamaian dan keharmonisan. Puluhan ribu kuntum teratai dan hutan bodhi yang ada di dalam hati mereka terlihat dari gerakan setiap orang sepanjang upacara, baik saat melakukan pradaksina maupun diam berdiri.

Ketika mereka bergerak, formasi pun bergerak. Bunga teratai terlihat bergerak. Formasi bunga teratai terlihat bagaikan bunga teratai asli. Formasi daun bodhi bergerak bagaikan ditiup angin. Sungguh formasi yang sangat hidup. Ini tercipta berkat setiap orang yang merendahkan hati serta saling bersatu hati membentuk barisan formasi. Interaksi yang tetap saling memerhatikan ini sungguh sangat indah. Demi mempersiapkan upacara Waisak ini setiap orang harus mengikuti latihan selama beberapa jam. Selain itu, diperlukan kesungguhan hati terus-menerus dari setiap orang. Kesungguhan hati merupakan wujud ketulusan. Ketulusan ini harus bersifat jangka panjang.

Saya percaya selama beberapa waktu ini, semua orang di Taiwan telah bersungguh hati. Kita juga melihat di Chiang Kai-shek Memorial Hall, Taipei, sekitar pukul 4 sore semua orang telah kembali berkumpul untuk melakukan geladi bersih dengan berdiri pada posisi masing-masing sehingga membentuk formasi bunga teratai, daun bodhi, dan jalan Bodhi yang begitu nyata.

Kita melihat mereka terus-menerus berlatih. Sebelum pukul 6 sore, pejabat tinggi pemerintah pun tiba. Duta besar dan pejabat tinggi dari berbagai negara juga turut hadir. Setiap formasi daun bodhi dan bunga teratai sungguh membuat orang tersentuh melihatnya. Para polisi pun berbaris dengan rapi. Kita melihat mereka dengan penuh keselarasan berlatih selama beberapa jam hingga pukul 5 sore.

 

Saya sungguh berterima kasih kepada YM. Zhen Hua dan YM. Guang Yuan, dua sesepuh agama Buddha yang turut menghadiri upacara. Selain itu, terdapat juga lebih dari 300 biksu dan biksuni yang sangat bersungguh hati. Mereka tiba sekitar pukul 5 sore untuk memimpin upacara pemandian Rupang Buddha.  

Setiap biksu dan biksuni ini membimbing orang banyak dengan tindakan nyata. Mereka menunjukkan kepada khalayak ramai bahwa kedatangan Buddha ke dunia sangatlah penting. Oleh karena itu, untuk memperingati hari kelahiran Buddha,kita sungguh memerlukan para biksu dan biksuni yang merupakan anggota Sangha untuk memimpin upacara. Kita juga melihat Master Ming Guang, Master Jing Yao, Master Chao Hwei, Master Shing Kuang, dan banyak biksu lainnya dengan sabar menjalani latihan serta ikut mendukung insan Tzu Chi untuk melangsungkan upacara Waisak dengan sebaik mungkin. 

Tindakan para biksu dan biksuni ini adalah teladan yang paling baik. Saya sungguh berterima kasih. Pada 9 Mei lalu, sekitar 200.000 orang di Taiwan menghadiri upacara pemandian Rupang Buddha yang diadakan oleh Tzu Chi. Saya juga sangat gembira melihat Fo Guang Shan yang mengadakan peringatan Waisak berskala besar dengan lebih dari 100.000 orang yang hadir. Kita dapat melihat barisan yang rapi. Meski turun hujan rintik-rintik, namun kita dapat melihat kekhusyukan mereka. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya.

YM. Hsing Yun memimpin sendiri upacara Waisak tersebut. Presiden Ma Ying Jeou dan beberapa pejabat tinggi lainnya juga menghadiri upacara itu. Melihat banyaknya orang yang berkumpul untuk menghadiri upacara waisak, sungguh membuat kita merasakan betapa berkembangnya ajaran Buddha. Hal ini sungguh membuat orang kagum dan patut dipuji. Upacara pemandian rupang Buddha telah menjadi acara besar yang bertambah khidmat dari tahun ke tahun. Setiap orang kini menganggap penting upacara pemandian Rupang Buddha. Semoga kita dapat terus menyebarkan semangat Buddha ke seluruh dunia. Karena itu, kelahiran Buddha ke dunia hendaknya selalu kita peringati.

Setiap tahun kita selalu mengadakan acara yang khidmat. Di balik acara yang khidmat, sungguh banyak orang yang bekerja keras. Selama beberapa bulan ini, para relawan bersatu menghimpun kekuatan serta mendedikasikan pikiran dan tenaga. Sungguh melelahkan. Saya sungguh berterima kasih.

 

Pagi hari tanggal 9 Mei, para relawan mulai mempersiapkan lokasi. Hujan menyebabkan stiker di lantai menjadi basah dan lepas. Pada siang hari, untuk menempel stiker di lantai, mereka lebih dulu menggunakan alat pengering, baru menempelkan kembali satu per satu. Lihatlah betapa insan Tzu Chi bersungguh hati.Puluhan ribu stiker dikeringkan satu per satu, lalu ditempel ulang.  

 

Coba pikirkan, bagaimana saya tidak berterima kasih dari lubuk hati yang terdalam? Saya sungguh ingin berterima kasih walaupun sulit diungkapkan dengan kata-kata. Singkat kata, saya sungguh berterima kasih. Kita harus menganggap penting Hari Waisak. 

Selain itu, kita pun memperingati Hari Tzu Chi dengan tujuan bersyukur atas ”Empat Budi Besar”. Setiap hari Minggu ke-2 pada bulan Mei, kita memperingati Hari Ibu dan Hari Waisak. Kita berharap semua orang dapat mengungkapkan rasa syukur dan memahami semangat Buddha yang datang ke dunia. Lewat upacara pemandian Rupang Buddha, terlihat bahwa manusia dapat berintrospeksi, bertobat, serta segera berbakti kepada orang tua. Inilah ungkapan pertobatan yang besar.

Saya sangat berterima kasih kepada banyak pengusaha dan orang-orang dari berbagai bidang maupun organisasi yang berkumpul dalam upacara ini. Saya sungguh berterima kasih. Rasa terima kasih ini tak habis diucapkan. Harap semua orang dapat terus menyaksikan Da Ai TV pada hari ini maupun besok untuk melihat bahwa Anda juga merupakan bagian dari keindahan itu. Semua orang, saya, dia, dan Anda, telah bersama-sama merasakan kebahagiaan di dalam Dharma lewat upacara Waisak yang diadakan.

Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi / Foto: Da Ai TV Taiwan

 
 

Artikel Terkait

Anak Angkat yang Berbakti

Anak Angkat yang Berbakti

21 Januari 2009 Bakti anak kepada kedua orangtua memang sudah seharusnya dilakukan, karena orangtualah yang melahirkan dan mendidik anak hingga besar. Namun tentu berbeda jika seorang anak angkat, yang baru tinggal bersama hampir 5 tahun lamanya sanggup membaktikan diri kepada orang yang menganggapnya sebagai anak.
Cahaya Mentari Hangatkan Hati

Cahaya Mentari Hangatkan Hati

26 Agustus 2009 Di RSKB, banyak pasien yang tidak memiliki keluarga, sehingga relawan perlu memberi dukungan dan pemahaman, bahwa sakit adalah suatu proses yang harus dijalani. Peran relawan sangat penting untuk memberi semangat kepada pasien.
Mendalami Tekad Pelatihan Diri

Mendalami Tekad Pelatihan Diri

25 April 2017

Minggu, 16 April 2017, diadakan kegiatan training Abu Putih yang kedua di tahun 2017 bagi komunitas relawan Tzu Chi He Qi Utara 1 dan He Qi Utara 2. Kegiatan yang berlangsung di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK diikuti sebanyak 160 relawan abu putih.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -