Suara Kasih: Membina Kehidupan Masyarakat

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

 

Membina Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat

 

Orang yang beruntung bertemu dengan penyelamat hidupnya
Keterampilan dokter dalam memulihkan pendengaran pasien
Sebersit niat membawa pengaruh pada seluruh dunia
Membimbing masyarakat agar memiliki moralitas dan menjalankan kewajiban

Orang yang terlahir dengan cacat bawaan sungguh menderita. Kita dapat melihat Suzhou. Kota tersebut sangat indah dan masyarakatnya juga hidup makmur. Banyak orang dari luar daerah datang ke Suzhou untuk mencari nafkah. Tahun lalu, dari tanggal 24 hingga 26 Desember, kita bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di Suzhou mengadakan baksos kesehatan.

Banyak orang yang memperoleh manfaat dari baksos tersebut. Salah seorang pasien adalah seorang anak bernama Xinhua yang pada saat itu berusia 1 tahun. Anak tersebut menderita gangguan pendengaran bawaan lahir. Melihat hal itu, apakah kita tega tidak membantunya agar ia dapat mendengar suara di dunia ini? Karena itu, tim medis dari Taiwan berangkat ke Suzhou untuk bekerja sama dengan rumah sakit setempat.

Dr. Wu Hung Pin adalah Kepala Bagian Pengobatan THT di Rumah Sakit Tzu Chi Taichung. Dalam baksos yang diadakan pada tahun lalu, kita mendapati bahwa masih banyak pasien yang membutuhkan perawatan medis. Insan Tzu Chi setempat terus memerhatikan mereka. Tetapi, untuk menolong Xinhua, kita harus mengadakan operasi pemasangan implan koklea dan bekerja sama dengan rumah sakit setempat. Tenaga medis di rumah sakit di Suzhou belum pernah menjalankan operasi seperti ini. Saya sungguh berterima kasih kepada ketua misi kesehatan dan Dr. Syr dari RS Tzu Chi Hualien yang sangat bersungguh hati dalam berinteraksi dengan pihak RS di Suzhou. Saya sungguh mensyukuri keahlian yang dimiliki oleh tim medis.

Setelah menerima pemasangan implan koklear, Xinhua akan merasakan hal yang berbeda. Ia tak hanya dapat mendengar, tetapi juga dapat membedakan jenis suara. Saat berbicara, ia juga dapat mendengar suaranya sendiri. Dengan demikian, ia dapat belajar berbicara. Hal ini sangatlah penting. Bila baru memasang implan koklea setelah berusia 2 tahun, maka perkembangannya akan sangat lambat. Implan koklear itu didonasikan oleh sebuah perusahaan dan kita bawa dari Taiwan.

Beberapa peralatan medis lain pun kita bawa dari Taiwan. Bila ada peralatan yang kurang, kita akan meminjamnya dari rumah sakit setempat. Berkat kerja keras dari berbagai pihak, operasi ini berjalan dengan sempurna.

"Kami merasa sangat senang. Karena rumah sakit kami adalah rumah sakit pertama di Suzhou yang menjalankan operasi ini, kami merasa sangat senang. Kami juga memperoleh banyak pengetahuan serta belajar cara mencurahkan cinta kasih," kata salah seorang dokter, "untuk operasi kali ini, selain menerima bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi, kami juga berusaha mengurangi beberapa biaya pengobatan."

Saya sungguh berterima kasih kepada rumah sakit ini karena bersedia bekerja sama dengan kita. Operasi yang berlangsung selama 3 jam itu sangat berhasil. Saat Xinhua sedang menjalani operasi, relawan Tzu Chi juga berada di sana untuk menenangkan sang ibu yang sedang menangis. Ini semua terekam oleh media massa di Suzhou. Mereka pun menulisnya menjadi kisah yang penuh kehangatan. Intinya, meski terlahir dengan cacat bawaan, tetapi Xinhua sangat beruntung karena bertemu dengan penyelamat hidupnya.

Kehidupan yang beruntung adalah bila dapat bertemu dengan penyelamat hidup. Hal ini sangat jarang terjadi. Xinhua sungguh beruntung. Pemasangan implan koklea harus dilakukan sebelum berusia 2 tahun. Inilah saat yang paling baik. Anak itu bertemu dengan kita pada saat berusia 1 tahun. Pada saat berusia 1 tahun 6 bulan, ia menjalani pemasangan implan koklea. Waktu pemasangannya sungguh waktu yang baik. Anak tersebut sungguh beruntung. Selain itu, faktor tempat juga mendukung. Pada bulan Desember tahun lalu, kita mengadakan baksos kesehatan di Suzhou. Orang tua Xinhua yang berasal dari tempat yang jauh memilih untuk bekerja di Suzhou. Kebetulan, kita juga mengadakan baksos kesehatan di Suzhou yang dikenal sebagai surga dunia. Inilah jalinan jodoh. Bukankah anak ini sangat beruntung?

Saat kisah Xinhua diterbitkan di surat kabar, banyak orang yang turut mendoakannya. "Terima kasih banyak. Saya sungguh berterima kasih atas dukungan kalian. Tanpa bantuan kalian, mungkin seumur hidup anak saya tak dapat mendengar. Saya berharap ia dapat tumbuh besar dan menjadi orang yang berguna. Semoga ia dapat menjadi dokter agar dapat menolong lebih banyak orang," ucap sang ibu. Semoga 25 tahun mendatang anak tersebut sudah menjadi dokter. Begitu banyak orang yang mendoakannya. Singkat kata, ia bertemu dengan penyelamat hidupnya pada waktu dan ruang yang tepat. Ia sungguh penuh berkah. Melihat begitu banyak orang bekerja sama untuk membantu anak itu, saya sungguh senang.

Kita juga dapat melihat hari bersejarah bagi Tzu Chi pada tanggal 29 Juni. Pada tanggal 29 Juni 2009, di Kaohsiung diadakan sebuah kegiatan berskala besar yang sangat menghangatkan hati. Pada hari itu, ratusan pengemudi dari 12 perusahaan taksi berkumpul bersama untuk menempelkan Kata Perenungan Jing Si di mobilnya. Mereka berharap dapat berbagi Kata Perenungan Jing Si dengan banyak orang sekaligus mengimbau semua orang agar bertutur kata baik, membangkitkan niat baik, serta berbuat baik. Setiap orang dapat menjadi orang baik. Inilah kegiatan penuh cinta kasih. Cinta kasih ini membawa manfaat bagi semua orang dan menciptakan keharmonisan bagi masyarakat.

Kemarin saya menyaksikan laporan berita tentang Yunani. Mulanya, Yunani adalah negara yang damai dan makmur. Tetapi, belakangan ini sering terjadi aksi protes warga setempat karena pemerintah bermaksud menaikkan pajak dan melakukan penghematan anggaran. Kita harus menyadari bahwa bila kita bertikai demi keuntungan pribadi tanpa memerhatikan kondisi negara, maka hal itu akan memicu terjadinya banyak permasalahan. Melihat aksi mogok kerja di Yunani saya sungguh khawatir. Mulanya, Yunani adalah negara yang berbudaya, tetapi bila warganya tidak tahu bersyukur dan tidak berpengertian maka secara alami akan terjadi bencana.

Penderitaan seperti ini berawal dari sebersit niat. Pikiran manusia yang berjalan menyimpang akan memicu terjadinya bencana. Bodhisatwa sekalian, kita harus menjalankan kewajiban dan membimbing orang lain untuk mencurahkan cinta kasih dan memiliki moralitas. Pendidikan adalah harapan bagi masyarakat. Yang terpenting adalah membimbing setiap orang agar menjalankan kewajiban dan memiliki moralitas. Pendidikan yang sesungguhnya tak hanya diterapkan pada siswa di sekolah, namun juga semua orang di seluruh dunia. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 
 

Artikel Terkait

Baksos Degeneratif Lanjutan

Baksos Degeneratif Lanjutan

10 Maret 2016

Tzu Chi mengadakan baksos degenerative lanjutan yang digelar di Sekolah Surya Dharma, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada tanggal 28 Februari 2016. Sebanyak 12 tim medis Tzu Chi bersama 3 orang perawat dari Puskesmas setempat dan 54 relawan Tzu Chi berhasil melayani 47 pasien.

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -