Suara Kasih : Mengatasi Rintangan di Haiti
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai NewsJudul Asli: Mengatasi Berbagai Rintangan dalam Program Bantuan ke Haiti Ribuan orang menghadiri doa bersama di Haiti | ![]() | ||
“Setiap kali kemari, saya merasa sedih. Tak ada yang suka tidur di luar, tetapi kami tak punya pilihan. Ini adalah bencana alam,” kata salah seorang relawan.Sudah lebih dari 80 hari berlalu sejak gempa mengguncang Haiti. Saya berterima kasih kepada insan Tzu Chi Amerika Serikat yang senantiasa mendampingi para korban dalam melalui berbagai kesulitan. Memberikan Cinta Kasih Pada Saat yang Dibutuhkan Melalui siaran Da Ai TV kita dapat melihat kondisi di daerah bencana dan mendengar jeritan mereka yang menderita. “Sakitnya sampai ke tulang. Tulang saya serasa hampir patah. Sakitnya dari pinggang hingga telapak kaki. Sakit sekali,” kata salah seorang warga. “Sekarang sudah lebih baik?” tanya relawan. “Sudah sangat lebih baik. Sebelumnya saya merasa kehilangan segalanya. Namun, kini saya merasa seperti lahir kembali,” jawabnya sambil meneteskan air mata. Insan Tzu Chi sungguh memberikan cinta kasihnya dengan bersumbangsih tanpa pamrih. Pada saat-saat yang paling dibutuhkan, insan Tzu Chi segera menyalurkan bantuan, seperti nasi instan dari Taiwan maupun barang kebutuhan lain dari Amerika Serikat. Semua barang bantuan ini dikirimkan ke Haiti melalui laut agar dapat segera tiba di Haiti dan disalurkan kepada para korban guna meringankan penderitaan mereka. | |||
| |||
Cinta Kasih yang Terus Mengalir Tentu saja, mereka yang berada di garis depan memiliki tugas yang paling berat. Selain menyalurkan bantuan darurat, dalam setiap kegiatan, insan Tzu Chi harus berkoordinasi dengan pasukan perdamaian. Adakalanya personel pasukan dari 1 negara pun tak cukup sehingga harus meminta bantuan 2 atau 3 negara untuk menjaga kelancaran kegiatan. Meski berbeda negara dan agama, kita hanya memiliki satu keyakinan, yaitu cinta kasih universal. | |||
| |||
Lewat program ini, kita berharap warga membantu membersihkan lingkungan mereka. Yang terpenting, kita ingin membangkitkan semangat mereka dengan memberikan pekerjaan agar mereka dapat segera pulih dan tidak tenggelam dalam keputusasaan. Karenanya, kita harus membimbing mereka untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka. Jika mereka datang bekerja, kita memberinya makanan bagi seluruh keluarga. Sesuai waktu, kondisi, dan lokasi, kita membimbing mereka dengan berbagai cara serta berusaha memenuhi kebutuhan mereka. Kita memenuhi kebutuhan pangan mereka, lalu membangkitkan semangat mereka lewat interaksi yang penuh cinta kasih. Selain memberikan bantuan materi, kita harus membangkitkan semangat hidup mereka. Selain itu, kini kita harus membimbing mereka untuk mengembangkan kebijaksanaan dan sisi spiritual mereka. Cinta kasih insan Tzu Chi telah membangkitkan cinta kasih warga dan menumbuhkan kebijaksanaan mereka. Semoga setelah menjalin jodoh dengan insan Tzu Chi, cinta kasih mereka semakin bertumbuh. Langkah berikutnya adalah bantuan jangka menengah dan panjang. Dalam program bantuan tersebut, insan Tzu Chi tetap akan tinggal di Haiti. Doa Bersama Pagi-pagi sekali, relawan Stephen Huang mengatakan kepada saya bahwa acara berjalan dengan lancar dan penuh kehangatan. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa warga lokal sangat menghormati Tzu Chi. Hadirin yang akan masuk diseleksi lebih dulu. Seleksi ini mencakup kerapian berpakaian. Warga yang tak berpakaian rapi tak diizinkan masuk karena mereka ingin menyatakan rasa hormat terhadap Tzu Chi. Saya sangat tersentuh mendengarnya. Saya tentu juga berharap setiap orang dapat berdoa dengan penuh ketulusan dan berkesempatan mengikuti acara tersebut. Saya juga mendengar bahwa acara berlangsung dengan khidmat. Para pemuka agama seperti pastor juga hadir dan memberikan sambutan. Meski Tzu Chi adalah organisasi Buddhis, namun para pemuka dari berbagai agama juga turut menghadiri acara ini.Singkat kata, saya sangat tersentuh. Jangan berpikir bahwa Haiti jauh dari kita. Sesungguhnya, waktu berjalan bersamaan. Ketika kita berkumpul di sini, kegiatan satu hari mereka sudah akan berakhir. Saya juga mengadakan konferensi video dengan mereka. Saya sungguh berterima kasih kepada insan Tzu Chi AS dan Dominika. Mereka berhasil mengatasi berbagai kesulitan dan senantiasa bekerja keras. Para Bodhisatwa ini merupakan petani bagi lahan batin manusia. Perjalanan Bodhisatwa dunia sungguh penuh kesulitan. Namun, mereka tetap menjalankannya. Bodhisatwa tak gentar oleh kesulitan dan tetap menggarap ladang kebajikan. Tetesan sumbangsih mereka bagaikan riak air. Meski hanya setetes, ketika embun menetes di atas permukaan air, ia akan menciptakan riak. Dengan tetesan sumbangsih yang terhimpun, cinta kasih setiap orang di seluruh negeri akan terbangkitkan dan bertumbuh. | |||
Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi | |||
Artikel Terkait

Banjir 2020: Seribu Makanan Hangat untuk Warga Ciledug, Tangerang
06 Januari 2020Kesibukan tampak di rumah Eddyana, relawan Tzu Chi dari He Qi Tangerang sejak pukul 7.30 WIB. Hari ini, Senin 6 Januari 2020, rumahnya disulap menjadi dapur umum. Relawan Tzu Chi memasak 500 porsi makan siang dan 500 porsi makan malam bagi warga Perumahan Ciledug Indah 1 dan Ciledug Indah 2 yang kondisinya masih susah karena banjir beberapa hari lalu.

Deteksi Dini Penyakit Degeneratif
05 Oktober 2022Sebanyak 125 orang mendapat layanan kesehatan pemeriksaan penyakit degeneratif yang digelar komunitas relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Timur 1. Pemeriksaan kesehatan yang diberikan terdiri dari pemeriksaan tensi, gula darah, kolesterol, dan asam urat, serta pemberian obat-obatan bagi mereka yang memerlukan.

Tunasnya Pohon Cinta Kasih
21 Maret 2017Sebanyak 12 relawan Tzu Chi Tangerang untuk berbagi kebajikan bersama 150 oma dan opa pada kegiatan kebaktian Manula Padmadika di Wihara Padumuttara Perkumpulan Boen Tek Bio, Minggu 19 Maret 2017. Relawan Tzu Chi Tangerang dengan bersemangat mengadakan sosialisasi dan penuangan celengan bambu.