Suara Kasih: Mengukir Sejarah

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

Judul Asli:

 

Mengukir Sejarah dan Membangun Harapan

 

Mengadakan acara makan bersama di akhir tahun
Memberikan tempat tinggal serta mengajarkan daur ulang
Membangun jembatan dengan cinta kasih dan kebijaksanaan
Mengukir sejarah dan membangun harapan

Lihatlah Guizhou. Beberapa hari lalu, tim bantuan Tzu Chi berangkat ke Provinsi Guizhou. Kemarin, kita mendapat kabar bahwa bantuan telah mulai dibagikan. Saya masih ingat kondisi Guizhou  pada puluhan tahun lalu. Tidaklah mudah bagi anak-anak setempat untuk mengenyam pendidikan.

Insan Tzu Chi mengubah kehidupan setempat dan membantu anak-anak di wilayah pegunungan agar berkesempatan untuk mengenyam pendidikan guna meningkatkan taraf hidup mereka. Akan tetapi, daerah di sana sangat luas. Meski wilayah di sana sangat luas, namun masih terdapat warga kurang mampu, dan lansia yang hidup sebatang kara. Karenanya, insan Tzu Chi terus masuk ke wilayah pedalaman  untuk mencurahkan perhatian kepada mereka. Tahun ini, kita menyalurkan bantuan musim dingin kepada 13 provinsi di Tiongkok. Pada tahun 1991 saat Tiongkok dilanda bencana banjir dahsyat, Tzu Chi pertama kali menginjakkan kaki di sana.

Kita memulai penyaluran bantuan di Tiongkok dengan penuh kesulitan. Hingga kini dua puluh satu tahun telah berlalu. Jika mengenang masa-masa itu, banyak hal yang patut kita syukuri. Contohnya, untuk menyalurkan bantuan ke Tiongkok, kita memerlukan bantuan beberapa lembaga dan mendapat persetujuan dari Dewan Urusan Daratan. Saya sangat berterima kasih  kepada pemerintah Tiongkok yang memahami niat baik Tzu Chi untuk membantu. Karena itu, mereka menerimanya dengan sukacita dan membimbing kita untuk menyalurkan bantuan ke tempat yang paling minim dan lokasi bencana yang terparah.

Saat itu, ada Tuan Wang Zhaoguo  dan Tuan Yan Mingfu yang sangat membantu dan mendukung program bantuan kita. Mereka memberi tahu lokasi bencana di Provinsi Anhui, Henan, dan Jiangsu. Kita pun menyurvei kondisi tiga provinsi tersebut.Sejak saat itu,setiap orang sangat bersungguh hati membangun jembatan cinta kasih antara Taiwan dan Tiongkok. Kali ini, kita menyalurkan bantuan kepada 13 provinsi dan 30 kabupaten di Tiongkok. Delapan tim bantuan dari Taiwan  berangkat ke Tiongkok dan bekerja sama dengan insan Tzu Chi setempat yang berjumlah lebih dari 3.000 orang. Selain insan Tzu Chi, banyak pejabat setempat, yakni kepala desa, bupati, gubernur, dan lain-lain juga turut berpartisipasi dalam penyaluran bantuan kali ini.

Kita dapat melihat cinta kasih dan perhatian para pejabat pemerintah terhadap warganya. Sungguh penuh kehangatan. Selama lebih dari 20 tahun, kita membangun jembatan cinta kasih universal dan membentangkan jalan penuh welas asih  di antara Taiwan dan Tiongkok. Dengan menggunakan kearifan, kita terus melangkah maju ke arah yang seharusnya. Dengan menggunakan kebijaksanaan, kita terus bersumbangsih dengan giat dan bersemangat.

Lihatlah hujan deras di Kabupaten Shunchang telah mendatangkan bencana banjir dahsyat dan tanah longsor. Kerugian yang diderita sungguh tidak sedikit. Banyak desa hanyut oleh arus air. Korban jiwa juga tidak sedikit. Berhubung bencana pada saat itu sangat besar, ada seorang bupati segera menghubungi Tzu Chi. Insan Tzu Chi pun segera menyurvei lokasi bencana dan mengetahui bahwa kita membutuhkan sebuah proyek pembangunan yang besar dan sumbangsih cinta kasih dari banyak orang. Sejak saat itu, Tzu Chi pun membantu mereka untuk mencari lahan yang cocok dan aman untuk membangun rumah. Akhirnya, kita menemukan sebidang tanah yang sangat indah dan membangun 400 unit rumah di sana. Kita segera menyelesaikan proyek pembangunan itu agar warga setempat bisa menempati rumah baru  sebelum Tahun Baru Imlek.

Ini sungguh hal yang penuh sukacita. Tzu Chi membangun rumah  yang begitu indah untuk kami. ”Kami sangat berterima kasih dan merasa gembira bisa menempati rumah yang penuh kehangatan ini. Kalian telah membawakan kebahagiaan  dan kegembiraan kepada kami. Kami sungguh berterima kasih kepada kalian,” kata seorang penerima bantuan.

Lihatlah, semua ruangan di rumah itu sangat indah. Melihat mereka sangat puas,kita juga dipenuhi sukacita. Dengan memberikan tempat tinggal yang aman, berarti kita tengah menebarkan benih cinta kasih. Demikian pula dengan pendidikan. Lihatlah anak-anak yang turut membersihkan komunitas mereka dengan menggunakan penjepit. Saat ditanya, ”Mengapa kamu melakukan ini?” ia menjawab, ”Saya ingin melestarikan lingkungan.” Meski mereka masih kecil, namun kita telah mulai  berbagi dengan mereka mengenai pentingnya menjaga kebersihan. Setiap keluarga hendaknya menyadari pentingnya menjaga kebersihkan lingkungan dan melakukan daur ulang. Mereka adalah orang-orang yang memiliki berkah.

Orang berkata, “Jika orang-orang yang penuh berkah berkumpul, maka tempat itu akan penuh berkah.” Mereka juga menyadari berkah, menghargai berkah, dan menciptakan berkah. Ini semua berkat kekuatan cinta kasih sehingga kita dapat menciptakan lingkungan yang indah serta membangun kondisi batin setiap orang yang penuh cinta kasih.

Jadi, cinta kasih bisa membangun jembatan dan jalan untuk ditapaki oleh setiap orang. Lihatlah, pembagian bantuan musim dingin di 13 provinsi dan 30 kabupaten terlaksana berkat kontribusi banyak orang. Dari Laiyuan saja ada lebih dari 500 relawan turut bersumbangsih. Banyak relawan dari Beijing berangkat menuju Laiyuan untuk membantu menyalurkan bantuan. Puluhan pejabat pemerintah setempat juga turut bekerja sama dengan insan Tzu Chi. Banyak kisah yang tak sempat saya ceritakan satu per satu.

Di antara Taiwan dan Tiongkok telah terbentang jalan dan jembatan agar lebih banyak orang terinpirasi untuk lebih giat dan bersemangat. Dengan demikian, Maka kita harus bersumbangsih dengan cinta kasih tak terhingga, bersumbangsih tanpa pamrih, dan penuh rasa syukur.

Kini 21 tahun telah berlalu. Inilah cinta kasih seluruh insan Tzu Chi Berkat cinta kasih Inilah cinta kasih seluruh insan Tzu Chi dari insan Tzu Chi di seluruh dunia yang terus memancar sehingga kita dapat bersumbangsih di Tiongkok. Semoga setiap orang memiliki hati penuh cinta kasih agar dunia bisa bebas dari bencana. Dengan menghimpun cinta kasih banyak orang, maka berarti kita memiliki  cinta kasih universal dan kebijaksanaan agung untuk membangun jalan dan jembatan agar lebih banyak orang terinspirasi untuk lebih giat dan bersemangat. Singkat kata, asalkan kita lebih bersungguh hati, maka semua orang di dunia akan memiliki tempat tinggal, memperoleh makanan yang cukup, serta bisa merasakan kehangatan. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.


Artikel Terkait

Suara Kasih: Membentangkan Jalan dan Menjadi Teladan

Suara Kasih: Membentangkan Jalan dan Menjadi Teladan

30 Juli 2013 Kita harus menjaga kebersihan barang daur ulang mulai dari sumbernya. Kita harus mensosialisasikan praktik ini kepada setiap keluarga. Kita bisa meminta setiap pemilik toko agar membantu kita memilah barang daur ulang sebelum kita mengambilnya.
Bersukacita di Kelas Budi Pekerti

Bersukacita di Kelas Budi Pekerti

28 September 2016
Minggu 25 September 2016, kegiatan kelas budi pekerti di He Qi Utara 1 kembali diadakan. Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap minggu ketiga ini diikuti oleh 18 anak bersama orang tuanya.
”Takut Ketiban Rumah”

”Takut Ketiban Rumah”

07 September 2009
Pengungsi yang berada di posko ini tidak hanya yang rumahnya hancur saja, tetapi ada juga yang rumahnya retak-retak sehingga penghuni rumah tersebut merasa takut untuk tinggal di dalam dan memilih mengungsi di posko.
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -