Suara Kasih: Menolong dan Melindungi Bumi

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

Judul Asli:

 

  Menolong Sesama yang Kelaparan dan Melindungi Bumi

 

Kegiatan daur ulang Tzu Chi terdengar hingga ke mancanegara
Melestarikan lingkungan akan membawa berkah
Mengubah kebiasaan hidup mewah
Memerhatikan warga yang kelaparan

“Dengan melakukan kegiatan daur ulang, hidup saya menjadi lebih bermakna. Dahulu saya tak pandai bicara. Namun, setelah bergabung dengan Tzu Chi dan berinteraksi dengan banyak orang, kini saya jadi lebih pandai bicara. Master Cheng Yen berkata bahwa manusia tak punya hak milik atas tubuhnya, melainkan hanya hak guna. Gunakanlah tubuh untuk kegiatan daur ulang. Saat melakukan daur ulang, kita akan melupakan segala kerisauan termasuk rasa sakit di tubuh. Saya merasa kegiatan ini membuat saya dapat menghadapi setiap orang dan masalah dengan hati yang tenang. Jadi, saat melakukan daur ulang, saya jadi lupa akan penyakit saya,” kata seorang relawan.

Kegiatan daur ulang Tzu Chi telah berjalan 21 tahun. Selama 21 tahun ini banyak orang yang bergabung dengan Tzu Chi melalui kegiatan daur ulang. Di banyak komunitas, insan Tzu Chi menginspirasi warga setempat untuk melakukan kegiatan daur ulang guna menjaga kebersihan lingkungan, menghemat energi, dan mengurangi emisi karbon. Dahulu, sampah di Taiwan dibakar. Tempat pembakaran sampah semakin banyak karena jumlah sampah semakin meningkat. Semua sampah termasuk yang dapat didaur ulang dibakar bersama. Sayang sekali. Jumlah sampah makin meningkat setiap tahun dan hal ini sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 1998 pemerintah Taiwan mulai mensosialisasikan kegiatan daur ulang.

Namun, sejak 21 tahun yang lalu, insan Tzu Chi telah mulai memilah sampah dan mensosialisasikannya hingga hari ini. Kini jumlah sampah di Taiwan telah banyak berkurang dan kegiatan daur ulang kita telah terdengar hingga ke mancanegara. Saya sangat bersyukur atas hal ini. Saya sering berkata bahwa harta Taiwan yang paling berharga adalah kebajikan dan cinta kasih para warganya. Kita harus menghargai segala benda materi. Cinta kasih setiap orang bukan hanya terhadap sesama, melainkan juga terhadap benda materi dan bumi ini.

Inilah harta Taiwan yang paling berharga. Saya juga sangat berterima kasih kepada warga di Kepulauan Penghu yang juga melakukan kegiatan daur ulang. Pulau Jibei merupakan obyek pariwisata yang banyak dikunjungi turis. Karena itu, jumlah sampah pun sangat banyak. Dahulu, sampah dari pulau ini akan dibawa ke Penghu kemudian diangkut ke Kaohsiung untuk dibakar di sana. Proses pengangkutan sampah menciptakan emisi karbon dan barang yang masih dapat didaur ulang juga ikut terbakar.

Hal ini sungguh disayangkan. Saya sangat bersyukur karena asalkan ada satu orang yang bertindak, maka yang lain akan terinspirasi. Saya sangat berterima kasih kepada Relawan Ou Suqing yang memulai kegiatan daur ulang di Jibei. Kini para petugas pantai setempat juga turut ambil bagian. Setiap hari sepulang bekerja, mereka berkumpul di posko daur ulang untuk melakukan pemilahan. “Sampah diciptakan oleh manusia dan manusialah yang akan menanggung risikonya. Karena itu, kami berinisiatif untuk mengumpulkan botol-botol plastik yang terapung di laut demi menjaga kebersihan pantai,” kata relawan.

 

Kegiatan daur ulang kini menjadi tugas yang harus dikerjakan oleh para petugas pantai dan terus diwariskan kepada anggota baru. Mereka berpikir bahwa tugas ini sangat bermakna dan tak boleh ditunda demi menjaga kebersihan lingkungan. Saya sangat tersentuh melihat hal ini dan sangat berterima kasih kepada mereka. Sungguh, setiap hari merupakan sejarah. Ada sejarah Tzu Chi, ada pula sejarah dunia. Pada tanggal 8 Oktober 2005 gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Pakistan. Kekuatan gempa tersebut sangat dahsyat. Setelah media massa melaporkan berita ini, insan Tzu Chi pun segera bergerak.

 

Saya sangat berterima kasih kepada Tim Medis Tzu Chi yang segera menelepon saya dan berkata jika ingin mengadakan baksos pengobatan, mereka siap setiap saat. Tim medis pun segera dimobilisasi. Tim yang berangkat ke Pakistan diatur secara bergiliran. Penyaluran bantuan pada saat itu sungguh tak mudah. Selain perjalanan yang jauh, korban luka sangat banyak dan ketersediaan barang kebutuhan juga sangat minim.

Sungguh, para relawan harus bekerja keras pada saat itu. Ini semua telah tercatat dalam sejarah Tzu Chi. Sungguh tak tega melihat kondisi pascabencana. Kita juga dapat melihat bahwa banjir di Thailand masih belum surut dan hujan juga masih turun. Selama hampir 3 bulan ini warga hidup di tengah genangan air. Kondisi ini sungguh memprihatinkan. Kita juga dapat melihat penderitaan warga Korea Utara. Pemerintah setempat telah meminta bantuan internasional dari PBB. Seorang reporter dibawa ke sebuah rumah sakit untuk meliput kondisi anak-anak yang kekurangan gizi. Kulit mereka terlihat lebam bukan karena dipukul, namun karena kekurangan nutrisi. Sungguh tak sampai hati melihatnya. Belakangan ini kita juga memikirkan cara untuk membantu warga Haiti yang kekurangan nutrisi. Mereka tengah mengalami krisis pangan, jadi kita harus memikirkan asupan gizi mereka.

Ada sebuah jenis tanaman yang disebut tanaman kelor. Jenis ini sangat unik. Dari daun, ranting, hingga akar semuanya mengandung nutrisi, seperti protein, vitamin, dan mineral. Terlebih lagi, benihnya mengandung minyak. Insan Tzu Chi Amerika Serikat tengah memikirkan cara untuk mengembangbiakkan tanaman ini di Haiti. Jenis tanaman ini terdapat di Haiti, namun warga setempat tak mengerti manfaatnya. Setelah mengetahui kegunaannya, kita pun mengimbau mereka untuk menanamnya. Dari sini dapat kita lihat bahwa alam sungguh menyediakan kebutuhan hidup manusia. Jenis tanaman ini dapat tumbuh di wilayah yang kering karena ia tak butuh banyak air. Jadi, ia bisa hidup di tengah kemarau panjang. Kita sungguh harus berterima kasih kepada alam yang menghidupi manusia. Karena itu, bersyukurlah setiap saat, sayangilah bumi ini dan janganlah lagi mencemarinya. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 


Artikel Terkait

Melatih Kesigapan dan Kesiapan Dengan Latihan Evakuasi Kebakaran Di Tzu Chi Hospital

Melatih Kesigapan dan Kesiapan Dengan Latihan Evakuasi Kebakaran Di Tzu Chi Hospital

26 Januari 2023

Rabu, 25 Januari 2023 staff Tzu Chi Hospital mengikuti kegiatan Training Simulasi Kebakaran yang dibimbing oleh Petugas Pemadam Kebakaran. 

Pelestarian Lingkungan di Hari Air Sedunia

Pelestarian Lingkungan di Hari Air Sedunia

29 Maret 2022

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 melakukan kegiatan pelestarian lingkungan di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan di Tzu Chi Center, PIK pada 20 Maret 2022.

Berbagi Semangat Tzu Chi Kepada Para Calon Pastor

Berbagi Semangat Tzu Chi Kepada Para Calon Pastor

25 November 2015
Senin, 23 November 2015, para pastor dan frater (calon pastor) dari Wisma Xaverian Cempaka Putih, Jakarta Pusat melakukan kunjungan ke Aula Jing Si, PIK, Jakarta Utara. Sebanyak 3 pastor, 16 frater, dan satu jemaat ditemani oleh relawan Tzu Chi berkeliling aula selama kurang lebih satu setengan jam.
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -