Suara Kasih: Pengaruh Da Ai TV Bagi Masyarakat

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

Judul Asli:

 

  Pengaruh Da Ai TV bagi masyarakat

 

Pengaruh Da Ai TV bagi masyarakat
Da Ai TV menyiarkan program-program yang bermanfaat
Mengurangi metana demi meredam pemanasan global.
Pola hidup vegetarian sangat sehat dan melindungi bumi

Kita dapat melihat acara Da Ai Night untuk memperkenalkan Da Ai TV. Acara tersebut diadakan di Singapura pada tanggal 14 Juli dan diadakan di Muar, Malaysia pada tanggal 15 Juli. Baik para pemeran Drama Da Ai maupun para tokoh asli juga turut hadir untuk berbagi tentang kisah mereka. Acara itu dihadiri oleh banyak orang. Hal ini karena baik insan Tzu Chi di Singapura maupun di Malaysia sangat berharap ada lebih banyak orang yang berkesempatan untuk menyaksikan Da Ai TV. Bila banyak orang berbuat bajik, maka masyarakat akan damai dan harmonis.

Kita dapat melihat seorang relawan di Malaysia yang bertekad untuk memperkenalkan Da Ai TV. ”Ini adalah ”kotak permata” saya. Di dalamnya berisi barang-barang Tzu Chi seperti majalah Tzu Chi, majalah Da Ai, dan yang terpenting adalah materi pengenalan Da Ai TV. Dalam acara Da Ai Night, para tokoh asli dari Drama Da Ai akan datang ke Muar untuk bertemu dengan kita. Program-program ini sangatlah baik. “Ayo! Tanya Profesor Jenius adalah program tentang ilmu pengetahuan. Ini adalah Drama Da Ai. Saya menonton banyak program. Anda akan menyukainya,” ucap relawan tersebut.

Setiap keluarga yang menyaksikan Da Ai TV akan dipenuhi sukacita. Contohnya Relawan Chiew Yen yang memperkenalkan Da Ai TV kepada atasannya. Setelah menyaksikan Da Ai TV, ia merasa sangat tersentuh. “Meski baru menyaksikannya belakangan ini, namun saya merasa sangat nyata. Setidaknya, ia membuat diri saya tidak terpengaruh oleh kondisi sekitar. Saya yakin Da Ai TV akan menjadi saluran televisi paling luar biasa yang mendampingi saya seumur hidup,” tuturnya

Relawan Chiew menyaksikan program Sanubari Teduh setiap hari. Ia juga menyadari tiga penderitaan dalam hidup ini. Karena itu, ia segera memperkenalkan Da Ai TV kepada 4 keluarga. Jadi, hanya manusia yang dapat menyebarkan Dharma dan bukan sebaliknya. Saya sungguh berterima kasih karena kalian telah berusaha memperkenalkannya. Demikian pula dengan Bee Kian dan keluarganya yang berubah menjadi lebih baik setelah mengenal Tzu Chi. Karena menyaksikan program Da Ai TV, seperti program “Sanubari Teduh, Lentera Kehidupan, atau Bodhisatwa Akar Rumput”, Bee Kian merasa sangat tersentuh dan melenyapkan kesombongannya. Karena berpendidikan tinggi dan memiliki banyak pengetahuan, tentu saja ia menjadi sombong.

Namun, ia melihat Kata Perenungan Jing Si yang berbunyi, “Kita tidak memiliki hak milik atas hidup kita.” Setelah melihat kalimat yang begitu sederhana, ia mulai memahaminya. Kemudian, ia mengajak putri dan suaminya untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi. Ia juga menjadi donatur Tzu Chi. Ia sangat setuju dengan prinsip dan semangat cinta kasih Tzu Chi. Ia pun mengubah temperamennya dalam waktu yang sangat singkat.

“Saya menonton program Sanubari Teduh. Master Cheng Yen berceramah tentang Dharma yang bisa dipraktikkan dalam keseharian. Sejak itu saya menyadari banyak hal. Air Dharma telah menyucikan batin saya. Setiap hari saya merasakan kebahagiaan Dharma dan jarang merasa khawatir,” jelas Bee Kian. Putrinya menambahkan, “Setiap kali ia marah, saya sangat sulit berkomunikasi dengannya. Dahulu, jika berbuat kesalahan, ibu akan memukul saya dengan rotan. Saya sangat takut dengan ibu.” Putri sulungnya berusia 9 tahun dan putri bungsunya berusia 5 tahun. Keduanya sangat baik dan penurut. Bee Kian meminta putri-putrinya untuk menyaksikan Lentera Kehidupan dan Bodhisatwa Akar Rumput. Ia meminta mereka untuk menyaksikannya setiap hari.

Suatu kali di Lentera Kehidupan, Master Cheng Yen mengulas tentang seorang relawan Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam pementasan dan harus bervegetarian. Ia berkata bahwa ia sangat sulit bervegetarian karena pada saat bekerja, ia melihat teman-temannya mengonsumsi daging. Ia pun berkata pada istrinya, “Beri tahu kakak bahwa lebih baik saya membantunya mencuci mobil daripada bervegetarian.” Lalu, Master Cheng Yen pun bertanya “Benarkah sangat sulit untuk bervegetarian?” Saya merasa jika bisa melenyapkan nafsu untuk mengonsumsi daging, maka kita pasti bisa bervegetarian.

Ada seorang anak. Suatu kali, ayahnya menawarkan kerupuk udang kepadanya, namun ia menolaknya. Ia pun mengambil tasbih dan bersujud di hadapan Buddha sambil berkata, “Mohon bimbinglah saya. Saya tidak ingin makan daging. Hari ini saya harus mengalahkan nafsu.” Lihatlah akar kebajikan dalam diri anak tersebut. Saya bertanya kepadanya, “Benarkah sangat sulit bervegetarian?” Ia menjawab hal tersebut tidaklah sulit. Buddha dan Bodhisatwa telah membimbingnya dan memperkuat tekadnya untuk tidak mengonsumsi daging hewan. Terlebih lagi, kini para ilmuwan telah menemukan bahwa penyebab utama pemanasan global adalah gas metana yang berasal dari peternakan hewan.

 Para ilmuwan NASA mengatakan bahwa dampak metana terhadap pemanasan global lebih tinggi ratusan kali lipat dibanding karbondioksida. Bila ingin meredam pemanasan global, kita harus mengendalikan metana dengan mengurangi peternakan hewan. Bukankah hal ini berarti bahwa setiap orang harus bervegetarian? Selain itu, setiap tahun peternakan hewan menghasilkan 32,6 miliar ton karbondioksida. Peternakan juga menghasilkan emisi gas rumah kaca sebanyak 51 persen. Emisi gas yang dihasilkan oleh peternakan jauh lebih banyak dibanding emisi karbon dari manusia, mobil, ataupun pesawat. Jadi, dengan mengurangi konsumsi daging, maka kita dapat mengurangi metana. Inilah pola makan yang harus kita praktikkan. Meski kita merasa tidak melakukan hal buruk, namun tanpa disadari, pola makan kita telah mengakibatkan pemanasan global dan menciptakan bahaya besar. Karena itu, kita harus mengintrospeksi diri dan bertobat.

Para ilmuwan juga mengatakan bahwa selama 50 tahun ini jumlah daging yang dikonsumsi mengalami peningkatan sedikitnya 5 kali lipat. Ini semua karena populasi manusia semakin meningkat. Intinya, kita telah melihat pemanasan global terjadi akibat metana dari peternakan. Metana mengakibatkan bumi ini bagai tengah mengalami demam. Para ilmuwan berkata bahwa dengan bervegetarian, maka kita dapat mengurangi pemanasan global. Jadi, saudara sekalian, kini adalah saatnya bagi kita untuk bertobat secara mendalam. Mungkin kalian akan berpikir, “Saya tidak melakukan kejahatan, mengapa harus bertobat?”

Kini kita telah melihat penemuan para ilmuwan bahwa untuk mengurangi pemanasan global, satu-satunya cara yang tercepat adalah mengonsumsi buah dan sayur. Janganlah mengonsumsi daging. Semoga setiap orang dapat mengendalikan nafsu makan. Janganlah karena nafsu keinginan sesaat, kita mengonsumsi daging dan menciptakan karma buruk. Intinya, seperti yang dikatakan oleh anak tadi, “Benarkah sangat sulit bervegetarian?” Anak berusia 9 tahun saja bisa mengendalikan nafsu makannya, apakah kita tidak bisa? Singkat kata, kita harus lebih bersungguh hati. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.


Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2010

Pemberkahan Akhir Tahun 2010

22 Februari 2011 Minggu pagi, 30 Januari 2011, Tzu Chi Makassar merayakan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2010 yang bertema ‘Dengan Semangat dan Ajaran Jing Si’, Tzu Chi giat bersumbangsih dalam masyarakat.
Menanamkan Nilai Budi Pekerti Pada Anak Usia Dini

Menanamkan Nilai Budi Pekerti Pada Anak Usia Dini

21 Maret 2019

Memasuki pekan kedua di bulan Maret 2019, tepatnya 10 Maret 2019, komunitas He Qi Utara 2 kembali mengadakan kelas budi pekerti Tzu Chi, yang dilaksanakan di ruang Fu Hui Ting, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Kelas budi pekerti ini diawali dengan melakukan pradaksina, bertujuan untuk melatih konsentrasi sebelum melaksanakan suatu aktifitas.

 

Kembali Berkumpul Melakukan Kebajikan

Kembali Berkumpul Melakukan Kebajikan

11 April 2016

Minggu, 3 April 2016, Sekolah Sariputra, Cikarang Utara, Bekasi, kembali menjadi tempat berkumpulnya para calon Bodhisatwa. Mereka adalah para peserta telah mengikuti sosialisasi Tzu Chi dan pengarahan cara memberikan pelayanan humanis bagi calon pasien bakti sosial pengobatan degeneratif yang akan dilaksanakan pada 10 April 2016. 

Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -