Suara kasih : Tiga Hari Besar Tzu Chi

Jurnalis : Da Ai News , Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

 

Peringatan Hari Ibu, Hari Kelahiran Buddha, dan Hari Tzu Chi Sedunia

 

Berterima kasih atas budi luhur Buddha,orang tua, dan semua makhluk
Memperingati Hari Ibu, Hari Kelahiran Buddha, dan Hari Tzu Chi Sedunia
Kegelapan batin mengakibatkan manusia menciptakan banyak karma buruk
Dharma membimbing kita ke jalan yang bajik dan membangkitkan hakikat murni

Hari ini (13 Mei 2012) adalah Hari Peringatan Ulang Tahun Tzu Chi ke-46, juga merupakan Hari Kelahiran Buddha, Hari Ibu, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Marilah kita menggunakan hati yang paling tulus dan penuh hormat menyebarkan keharuman air Dharma ke seluruh dunia. Semoga semua makhluk dapat merasakan budi luhur Buddha. Semoga air Dharma dapat membasahi batin setiap orang. Semoga dunia diliputi keharmonisan, negara aman dan tenteram, dan iklim senantiasa bersahabat.

Pada bulan Mei, kita memperingati 3 hari besar sekaligus, yaitu Hari Ibu, Hari Kelahiran Buddha, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Ini karena saat Tzu Chi berulang tahun yang ke-30, insan Tzu Chi Amerika Serikat kembali ke Taiwan dan berkata bahwa setiap kali ingin kembali untuk memperingati Ulang Tahun Tzu Chi, adakalanya mereka harus menghitung hari terlebih dahulu apakah selama masa itu mereka bisa kembali ke Taiwan atau tidak. Pada tahun itu, Hari Tzu Chi Sedunia diperingati pada tanggal 24 bulan 3 Imlek, sedangkan Hari Kelahiran Buddha diperingati pada tanggal 8 bulan 4 Imlek. Dua hari besar ini berbeda tanggal, namun berdekatan dengan hari Minggu kedua bulan Mei. Karena itu, kita pun memutuskan untuk menggabungkan peringatan Hari Tzu Chi Sedunia dengan Hari Ibu. Selain itu, kita berharap misi demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk bisa tersebar ke seluruh dunia.

Jadi, sejak tahun itu, insan Tzu Chi dari luar negeri kembali untuk memperingati ulang tahun Tzu Chi, Hari Ibu, sekaligus Hari Kelahiran Buddha. Ini semua dimulai sejak belasan tahun yang lalu, yakni saat ulang tahun Tzu Chi yang ke-30. Upacara peringatan berskala kecil perlahan-lahan berubah menjadi yang sangat agung dan khidmat. Insan Tzu Chi di luar negeri kini telah mengikuti langkah insan Tzu Chi di Taiwan.

Tentu saja, saya sangat berterima kasih kepada para sesepuh dan tokoh Buddhis Taiwan yang telah mendukung penetapan Hari Waisak untuk diperingati pada hari Minggu kedua bulan Mei. Kita juga memanfaatkan momen pada Hari Ibu ini untuk mengajak setiap orang berterima kasih kepada ibu mereka. Sungguh, kita harus sangat menghormati Hari Ibu. Ketahuilah bahwa tubuh kita ini adalah pemberian orang tua. Saat mengandung, ibu mengalami penderitaan yang besar. Demikian pula saat melahirkan kita. Kita harus tahu bahwa saat akan melahirkan, ibu kita merasakan rasa sakit yang luar biasa. Setelah melahirkan kita, orang tua harus membesarkan kita dengan penuh kesulitan. Jadi, setiap orang harus mengetahui bahwa kehidupan kita berasal dari orang tua kita. Karenanya, kita harus berterima kasih kepada mereka. Inilah pendidikan mendasar yang harus diperhatikan oleh setiap orang. Segala kebajikan manusia bermula dari sikap bakti. Jadi, berbakti adalah pangkal dari segala kebajikan. Ini adalah prinsip dasar sebagai manusia.

Selanjutnya adalah Hari Kelahiran Buddha. Sebagai umat Buddha, kita harus lebih berterima kasih kepada Buddha. Orang tua memberikan tubuh ini kepada kita, sedangkan Buddha menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita. Pada kehidupan di dunia ini, banyak orang yang berjalan tersesat. Sebagian besar manusia terus menciptakan karma buruk dan berjalan tersesat. Ketamakan, kebencian, dan kebodohan mengakibatkan manusia saling bertikai dan bersaing sehingga menciptakan penderitaan yang tak terhingga. Karenanya, ajaran pertama yang dibabarkan oleh Buddha di dunia adalah tentang penderitaan.

Penderitaan berasal dari pikiran manusia yang dipenuhi oleh kegelapan batin, yakni ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Demi mengejar ketenaran dan keuntungan, manusia sungguh telah menciptakan banyak karma buruk. Banyak orang menjalani kehidupan dengan sibuk, melakukan itu semua, mereka sendiri juga tidak tahu. Mereka datang membawa kegelapan batin dan tetap diliputi kegelapan ini hingga meninggal.

Selain itu, dalam kehidupan ini, mereka terus menciptakan karma buruk dan menambah noda batin sehingga terus terikat oleh hukum sebab akibat. Akibat terus mengejar keuntungan dan memupuk kebiasaan yang buruk,karma buruk kita dari kehidupan ke kehidupan semakin lama semakin besar. Jalinan jodoh yang buruk pun semakin banyak. Karma buruk yang tercipta juga semakin banyak. Ini semua mendatangkan bahaya yang semakin besar bagi manusia, membuat bumi semakin lama semakin rentan,kondisi iklim semakin lama makin tidak selaras, dan hati manusia pun menjadi semakin jahat. Ini karena banyak orang yang terlahir ke dunia dan menjalani kehidupan dalam ketersesatan. Meski telah menciptakan karma buruk, mereka sendiri masih tidak menyadarinya. Akibat ketidaksadaran dan ketidaktahuan ini, karma buruk yang tercipta pun semakin banyak. Dari penampilan luar, ada orang yang kelihatannya sangat kuat, kaya, makmur, dan lain-lain.

Sesungguhnya, adakalanya saya merasa mereka sungguh kasihan karena mereka tidak tahu datang dari mana dan akan pergi ke mana setelah meninggal. Mereka tidak tahu. Karenanya, kita harus berterima kasih kepada Buddha. Buddha datang ke dunia demi satu tujuan penting, yaitu membimbing kita untuk menjaga hati dengan baik dan menyucikan batin kita sendiri. Dengan Dharma, kita membersihkan noda batin dan mengubah tabiat buruk kita. Jadi, untuk membersihkan noda batin dan mengubah tabiat buruk, kita membutuhkan Dharma yang membimbing kita.

Karena itu, kita harus berterima kasih kepada Buddha karena telah menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita. Mungkin tubuh pemberian orang tua kita ini telah menciptakan banyak karma buruk, akan tetapi Buddha telah membantu kita menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Kita bisa menciptakan banyak berkah, menyucikan batin manusia, menciptakan keharmonisan masyarakat, serta menyelaraskan empat unsur alam. Inilah tujuan penting Buddha datang ke dunia. Karena itu,kita sungguh harus berterima kasih kepada Buddha, Dharma, dan Sangha.

Inilah yang terus kita sosialisasikan di masyarakat maupun di seluruh dunia. Kita terus mensosialisasikan hal ini. Pada tanggal 13 Mei, kita memperingati Tiga Hari Besar. Setiap orang harus menunjukkan ketulusan. Ketulusan ini bukan hanya ditunjukkan pada saat ini saja, melainkan harus bertahan selamanya. Kita harus senantiasa berterima kasih dan berbakti kepada orang tua kita. Kita juga harus senantiasa berterima kasih kepada Buddha karena ajaran Buddha dapat membantu kita mengikis noda batin dan kegelapan batin.

Dengan mengubah pola pikir, kita bisa berbuat kebajikan dan berbakti kepada orang tua. Jadi, kita harus bersyukur atas budi luhur Buddha. Tzu Chi bisa tersebar ke seluruh dunia adalah berkat budi luhur semua makhluk. Tanpa kerja sama dari setiap orang, bagaimana Tzu Chi bisa tersebar ke lebih dari 50 negara untuk membantu mereka yang membutuhkan? Bagaimana bisa ada begitu banyak Bodhisatwa yang bersumbangsih di dunia? Karena itu, pada tanggal 13 Mei, insan Tzu Chi di seluruh dunia mengadakan upacara Waisak secara bersamaan. Tahun ini, insan Tzu Chi bekerja sama mempersiapkan upacara berskala besar ini. Tahun lalu, upacara Waisak juga berlangsung dengan sangat khidmat. Semoga setiap tahun kita tetap bisa mengadakan upacara berskala besar. Peringatan Hari Ibu, Hari Kelahiran Buddha, untuk memperingati tiga hari besar ini. Diterjemahkan oleh: Lourencia Lou.
 
 

Artikel Terkait

Kembali Berfungsinya TK Kartika X-16

Kembali Berfungsinya TK Kartika X-16

16 Oktober 2018

TK Kartika X-16 milik TNI di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan kembali berfungsi setelah dilakukan pembangunan ulang gedung sekolah tersebut oleh Tzu Chi Indonesia. Proses pembangunannya dilakukan selama 10 bulan sejak Januari hingga Oktober 2018.

Tzu Ching Makassar Bagikan Takjil untuk Kaum Duafa

Tzu Ching Makassar Bagikan Takjil untuk Kaum Duafa

05 Juni 2018
Setelah menggelar kegiatan buka puasa bersama anak panti asuhan, kali ini relawan Tzu Ching (Muda-mudi Tzu Chi) Makassar membagikan takjil kepada kaum duafa. Relawan ikut membagikan es buah, roti, minuman, dan kurma kepada tukang parkir, tukang becak dan tukang sapu jalan di sekitar Jl Ahmad Yani, Makassar, Jumat (1/6).
Internasional: Kue “Perahu Naga”

Internasional: Kue “Perahu Naga”

22 Juni 2010
Semua orang tahu bahwa jika terdapat kue lebih, berarti adanya harapan lebih untuk anak-anak yang kurang mampu. Salah seorang relawan yang datang dari Anhui adalah Xu Tao. "Aku datang untuk melayani karena sebelumnya saya hanya membantu anak-anak lokal," katanya
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -