Tangan-tangan Terampil Relawan Tzu Chi

Jurnalis : Arief (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Arief (Tzu Chi Bandung)
 
foto

* Relawan Tzu Chi memotong rambut opa dan opa penghuni Panti Wreda Senjarawi dengan penuh cinta kasih.

Saat itu, cuaca Bandung sedang mendung. Hembusan angin begitu terasa menusuk tulang. Seharian Bandung memang diguyur hujan, bahkan sisa hujan hari sebelumnya masih membasahi kantor Tzu Chi Bandung. Pagi itu, Kamis, 11 Desember 2008, hujan rintik-rintik membuat suasana semakin dingin. Namun, semangat relawan Tzu Chi untuk berbagi kasih dengan penghuni Panti Wreda Senjarawi tidak dapat dikalahkan oleh hujan dan cuaca yang kurang mendukung.

Sesampainya di panti, salah satu opa dengan sukacita menyambut kedatangan para relawan Tzu Chi. Opa yang mengenakan kemeja biru itu kemudian menghampiri dan menjabat erat tangan relawan Tzu Chi penuh kerinduan. ”Ni hao? Ni hao?” sapa relawan Tzu Chi ketika membalas uluran tangan Opa Arifin.

Dengan penuh semangat dan keceriaan, para relawan Tzu Chi memasuki aula panti. Tak lupa pula 14 relawan Tzu Chi tersebut membawa barang bawaan. Dari kejauhan relawan Tzu Chi sudah menyapa oma opa yang berada di aula panti. ”Ni hao? Ni hao?” sapa relawan Tzu Chi. Nampak jelas kebahagiaan oma opa terpancar saat bertemu relawan Tzu Chi. Begitu pula sinar matahari pun perlahan muncul menjadikan langit lebih cerah. Secerah pertemuan oma opa dengan relawan Tzu Chi.

foto   foto

Ket : - Seorang opa mengikuti lagu isyarat tangan 'Sebuah Dunia yang Bersih' yang dinyanyikan relawan Tzu Chi.
            (kiri)
         - Relawan Tzu Chi berinteraksi dengan para oma guna berbagi kebahagiaan. (kanan)

Waktunya Potong Rambut!
”Kunjungan relawan Tzu Chi berarti waktunya potong rambut,” ujar Opa Kim Huk. Ia merasa kembali muda setelah rambutnya dipotong oleh relawan Tzu Chi. Padahal usianya lebih dari seabad. Bahkan rambutnya telah memutih semua. Meski demikian, opa satu ini masih tampak trendi dengan kaos oblongnya. Seraya menunggu giliran potong rambut, sesekali ia bercanda dengan relawan Tzu Chi.

Saat itu, oma dan opa yang hendak dipercantik penampilannya memang harus menunggu giliran. Maklumlah, jumlah opa dan oma yang hendak dipotong rambut mencapai dua kali lipat dari jumlah relawan Tzu Chi yang bertugas memotong rambut.

Bertempat di sebelah aula panti, tangan-tangan terampil relawan Tzu Chi mulai bergerak lincah merapikan rambut oma dan opa. Sebelum rambut oma dan opa dirapikan, relawan Tzu Chi tak lupa memakaikan plastik penutup badan agar potongan rambut tidak mengotori baju dan tubuh mereka serta tidak membuat badan oma dan opa terasa gatal.

foto   foto

Ket : - Oma Veronica merasakan betul pijatan relawan Tzu Chi yang penuh cinta kasih. (kiri)
         - Relawan Tzu Chi menemani para oma menuju kamar masing-masing usai acara bersama. (kanan)

Melayani Oma dan Opa Telah Menjadi Kebutuhan
Perawakannya kecil, tingginya tidak lebih dari 150 cm. Mengenakan baju putih, rok biru, lengkap dengan tanda kepangkatan di pundaknya. Dialah Indri, pegawai yang biasa berada di Panti Senjarawi. Ketika ditemui di ruang kerjanya, ia sedang sibuk menulis. Bangunan seluas 4x6 meter bergaya tempo dulu itu telah menjadi saksi bisu bagaimana ia membaktikan dirinya melayani opa dan oma di panti itu.

Dengan logat khas Jawa, Indri bertutur bahwa ia telah 11 tahun bekerja di Senjarawi. Kesibukanya diisi dengan melayani penghuni panti. Semua perhatiannya ia curahkan untuk oma dan opa. Baginya, melayani oma dan opa telah menjadi kebutuhan. ”Suatu hari nanti kita akan seperti mereka. Mereka juga butuh kasih sayang. Saya yakin di hari tua nanti kita ingin diperhatikan, begitu juga dengan oma opa yang ada di sini,” tutur Indri dengan nada serius.

Indri menambahkan, bekerja di panti secara tidak langsung dapat menghimpun karma baik, ”Saya bisa belajar banyak dari oma opa tentang kesabaran dan keceriaan.” Bagi Indri, kunjungan relawan Tzu Chi membuat suasana panti menjadi lebih ramai dan penuh keceriaan. Ternyata, kunjungan ini telah menjadi kegiatan favorit para penghuni panti. Pada setiap kunjungannya, relawan Tzu Chi senantiasa memberikan pelayanan dan kegembiraan. Bernyanyi, memijat, potong rambut, dan potong kuku, serta bagi-bagi makanan. Kegiatan inilah yang selalu dinanti oma dan opa.

 

Artikel Terkait

Membagikan Bantuan Sosial Peduli Covid-19 dari Kampung ke Kampung

Membagikan Bantuan Sosial Peduli Covid-19 dari Kampung ke Kampung

26 Maret 2021

Sebanyak 200 paket Bantuan Sosial Peduli Covid-19 dibagikan di Kampung Rawa Sengon, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 25 Maret 2021. Relawan dibantu pihak Koramil 06/ Kelapa Gading berkesempatan memberikan langsung ke beberapa rumah warga. Para relawan juga menyemangati warga agar tetap semangat menjalani hari-hari.

Memberi Tanpa Pamrih

Memberi Tanpa Pamrih

20 Desember 2010 Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan PMI menggelar kegiatan donor darah. Minggu, tanggal 19 Desember 2010 jam 9 pagi, relawan Tzu Chi dari He Qi Utara melakukan kegiatan donor darah rutin 3 bulan sekali yang diadakan di Sekolah Amitayus, Jelambar, Jakarta Barat.
Kehangatan Natal dari Rumah ke Rumah

Kehangatan Natal dari Rumah ke Rumah

29 Desember 2016

Selama tiga hari berturut-turut, dari tanggal 23-25 Desember 2016, relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Utara 1 mengantarkan cinta kasih dan kehangatan Natal kepada penerima bantuan Tzu Chi yang merayakan Natal. Relawan datang ke rumah mereka dengan bergaya seperti Sinterklas, membawa hadiah dalam karung merah, diikuti “kurcaci-kurcaci” di belakangnya.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -