Tantangan Yang Membuahkan Kebahagiaan

Jurnalis : Mettayani (Tzu chi Pekanbaru), Fotografer : Hoon Tai Peng, Meliana(Tzu chi Pekanbaru)
 
 

fotoAktivitas penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen pun dimulai. Satu Huo Ban Men membawa dan menjaga satu Xiao Phu Sha. Para murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi ini bersama-sama menyebarkan cinta kasih melalui kata-kata yang menginspirasi.

“Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik dan lakukanlah perbuatan baik” adalah salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen yang dipraktikkan oleh Xiao Phu Sha dari Kelas Budi Pekerti Xiao Thai Yang dan Huo Ban Men dari kelas Tzu Shao Tzu Chi Pekanbaru.

 

 

 

 

Minggu, 15 April 2012, siswa-siswa dari dua Kelas Budi Pekerti yang berbeda berkumpul untuk melaksanakan satu tujuan, yakni membabarkan Dharma Master Cheng Yen melalui penempelan Jing Si Yu (kata perenungan) ke komplek Riau Business Center dan Komplek Perumahan Jondul.

Saling Memberi Perhatian
Sebelum terjun ke lapangan, para siswa terlebih dahulu dibekali dengan ceramah Master Cheng Yen dan briefing singkat. Untuk memudahkan pengawasan, terutama untuk Xiao Phu Sha dari Kelas Xiao Thai Yang yang masih kecil, masing-masing kakak dari Tzu Shao diwajibkan menjaga satu Xiao Phu Sha dan bertanggung jawab penuh membimbing dan mendampingi adik-adik yang lucu-lucu ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Chia Chai Chia Shixiong sedang memberikan sedikit pengarahan kepada anak-anak kelas budi pekerti tentang tata krama yang santun dan cara penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen (kiri).
  • Dengan penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen ini diharapkan dapat menginspirasi orang lain untuk turut berbuat kebajikan (kanan).

Untuk Huo Ban Men dibekali dengan kata perenungan yang sudah di-laminating dan siap ditempelkan, dan Xiao Phu Sha dari Xiao Thai Yang masing-masing membawa satu celengan bambu untuk menggalang hati pemilik toko atau rumah yang mereka kunjungi dan menyerahkan celengan ke mereka agar dapat turut berkontribusi menyebarkan cinta kasih lewat koin-koin cinta kasih mereka dan menyerahkan kembali ke Tzu Chi jika celengannya telah penuh.

Kegiatan ini merupakan kali pertama bagi Xiao Thai Yang untuk melakukan kegiatan keluar. Semua anak terlihat begitu semangat  dan  antusias. Saat Bodhisatwa cilik ini dipasangkan dengan kakak dari Tzu Shao suasana nampak begitu membahagiakan, dimana adik dan kakak yang sebelumnya belum saling mengenal bisa nampak begitu akrab dan saling bergandengan tangan menjalankan misi yang mulia ini dengan wajah penuh kebahagian dan semangat  siap berangkat ke tujuan.

Saat tiba di tujuan, semua serentak bergerak ke area-area yang sudah ditentukan. Teriknya panas matahari tidak menyurutkan semangat mereka. Berjalan kaki mengelilingi kompleks perumahan yang luas cukup  melelahkan, namun semua masih bersemangat untuk membabarkan Dharma Master Cheng Yen agar lebih banyak orang yang tercerahkan dengan kata yang penuh makna. Dalam suasana ini keakraban dan kekompakan terjalin dengan baik. Christopher Wijaya misalnya, dengan ikhlas dan penuh kasih rela meminjamkan topinya untuk teman yang lebih kecil bernama Septhew Ong. “Kasihan adik ini kepanasan dan mukanya merah,” kata Christopher dengan polos. Semoga benih cinta kasih yang muncul ini bisa terus dikembangkan dan disebarkan ke semua orang.

foto  foto

Keterangan :

  • Para murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi ini berterima kasih kepada pemilik toko yang telah bersedia ditempeli Kata Perenungan Master Cheng Yen di toko miliknya (kiri).
  • Sandro (kiri), yang juga turut serta dalam kegiatan ini, dengan penuh kebahagiaan berbagi suka dan duka ketika mereka beraksi dalam penyebaran Kata Perenungan Master Cheng Yen (kanan).

Tetap Teguh Walau Jalan Tak Mudah
Perbuatan bajik yang dilakukan terkadang tersandung kerikil-kerikil kecil yang menghalangi, namun semangat pantang menyerah harus ada dalam diri kita masing-masing karena tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di dunia ini. Seperti yang dialami grup Shan Jie yang dipandu oleh Anie Shijie misalnya, di tengah perjalanan tiba-tiba mobil yang ditumpangi mogok di tengah kesibukan lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman yang mengakibatkan macet dan klakson mobil silih berganti dibunyikan. Anak-anak yang berada di mobil tersebut tentunya menjadi panik. Dalam sharingnya Sandro mengatakan bahwa mereka dan Xiao Phu Sha yang ada di dalam mobil menjadi kaget dan panik. Mobil kemudian didorong hingga ke pinggir jalan agar lalu lintas tidak macet. Mobil kemudian bisa dihidupkan dan jalan kembali hingga ke tujuan. Namun saat pulang, pengalaman yang sama terjadi lagi, dimana mobil mogok lagi, namun karena sudah dekat dengan Kantor Penghubung Tzu Chi Pekanbaru akhirnya Xiao Phu Sha dan Huo Ban Men ramai-ramai berjalan kaki menuju ”Rumah Tzu Chi”. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

Ada berbagai perasaan yang muncul saat melakukan kegiatan sosialisasi ini. Bagi Bodhisatwa-bodhisatwa cilik mereka merasa senang karena bisa membagikan celengan ke rumah yang dikunjungi. Bagi Huo Ban Men, mereka mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi dengan masyarakat dan mendapatkan tanggapan yang berbeda-beda, ada yang menyambut dengan baik dan ada juga yang menolak. Namun ini semua adalah realita hidup yang harus dihadapi dan disikapi dengan kebijaksanaan. Inilah kehidupan yang akan mereka hadapi nantinya saat terjun ke masyarakat.

Di balik semua perasaan yang dirasakan selama kurang lebih dua jam ini ada makna tersirat yang ingin disampaikan kepada Huo Ban Men. Dengan hanya menjaga satu orang Xiao Phu Sha saja kita sudah kewalahan, bagaimana dengan orang tua kita yang mengasuh kita selama ini? Saat kita menjadi anak yang penurut dan baik orang tua akan merasa senang dan bahagia, namun di saat kita mulai membandel dan melawan kepada orang tua, mereka akan merasa sedih dan kewalahan. Namun orang tua tetap dengan penuh kesabaran mengasuh dan menuntun kita ke jalan yang benar.

  
 

Artikel Terkait

Donor Darah dengan Penuh Cinta Kasih

Donor Darah dengan Penuh Cinta Kasih

27 Januari 2023

Relawan Tzu Chi di Komunitas Xie Li Tamken Palembang menjalankan Misi Kesehatan dalam kegiatan Donor Darah di Sekolah Kusuma Bangsa Jl. Residen Haji Abdul Rozak, 8 Ilir Kec. Ilir Timur II, Kota Palembang.

Pementasan Drama Lukisan Anak Kambing Berlutut

Pementasan Drama Lukisan Anak Kambing Berlutut

16 Mei 2016
Sebanyak 320 hadirin memenuhi Hall D Mangga Dua Surabaya dalam rangka Perayaan Waisak 2016.  Relawan Tzu Chi Surabaya menampilkan drama yang menyentuh perasaan para relawan dan peserta yang hadir. 
Gempa Nepal : Berharap Bencana Segera Berlalu

Gempa Nepal : Berharap Bencana Segera Berlalu

04 Mei 2015 “Dengan membantu sesama hati saya bahagia dan batin saya jadi lebih tenang.”
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -